S - c

1.2K 242 42
                                    

End of Part S

.

.

Alur akan berjalan lagi~ 

.

ENJOY

.

.


"Hyung!"

Bel jam pelajaran dimulai sudah berbunyi, tapi Jimin justru muncul menemui Yoongi. Padahal, Yoongi baru mengira kalau bocah itu baru akan menemui setelah sejam atau lebih pelajaran berikutnya. Ternyata dia muncul detik ini.

Tukang bolos!

"Wah!! Terima kasih ya, hyung! Kupikir kamu tidak mau mengantar tadi," tukas Jimin antusias sekali. Wajahnya berseri, mendekat pada Yoongi seperti tidak peduli masih ada orang lain –guru piket- di ruangan ini. "Kau menyelamatkanku hari ini!"

"Berlebihan sekali!" Yoongi menyahut, jutek sekali. Park Jimin jadi meringis, meski masih berseri. "Kalau penting, harusnya teliti! Jangan main ditinggal begini!"

Yoongi lekas menyerahkan berkas tersebut pada Jimin. Jimin yang menerimanya sejenak merasa aneh, apa Yoongi sudah menunggu terlalu lama ya? Sepertinya, hyung manisnya ini sedikit memendam kesal?

Jimin seketika merasa tidak hati. Dia pun tersenyum kikuk sembari berterima kasih ketika Yoongi bersiap ingin pergi.

"Maafkan aku ya, hyung. Sudah merepotkanmu," ucap Jimin yang hanya disahuti gumaman tak jelas dari Yoongi. Jimin jadi merasa tak nyaman kalau begini. Dengan sebelah tangan menenteng berkas, diraihnya lengan Yoongi ketika hendak beranjak pergi.

Yoongi terhenyak, lekas menatap Jimin keheranan. Berharap mendapat jawaban pasti, bocah SMA itu malah bingung sendiri. Yoongi pun bertanya, "Ada apa lagi?"

Namun demikian, Jimin seperti kesusahan menjawab pertanyaan Yoongi. Padahal, Jimin sadar ketika menahan lengan Yoongi tadi. Hanya bertanya 'apa yang membuatmu seperti kesal begini?' rasanya sukar sekali diucapkan bocah ini.

"Woy!" Yoongi memanggilnya lagi.

Berharap Jimin lekas mengendurkan cengkramannya, bocah itu malah melakukan sebaliknya. Dia kemudian mendongak tiba-tiba, menatap Yoongi dan membuatnya terheran berkali-kali.

"Tunggu di sini, sebentar! Aku akan kembali!"

Jimin kemudian berbalik dan berlari pada guru piket. Kedengarannya seperti meminta surat izin. Setelah itu, bocah itu berlari lagi meninggalkan ruangan ini, meninggalkan Yoongi yang diminta menunggunya sebentar lagi.

Beberapa saat kemudian Yoongi melihat Jimin kembali. Berkas yang tadi dipegangnya tidak ada lagi.

Jimin menghampiri dan lengan Yoongi dicengkram kembali. Wajahnya yang berseri membuat lidah Yoongi seperti kelu untuk meneriaki. Padahal Yoongi tak nyaman, karena terlalu heran. Ada apa lagi sih?! Yoongi sungguh tak mengerti. Sejenak, Yoongi lupa kalau ia ditunggu Jungkookie dan Woozie.

Ah, tapi sudah terlanjur ditarik Jimin pergi..


oOOOo


Mereka tidak pergi keluar sekolah, melainkan ke atap di salah satu gedung sekolah yang tertinggi. Kalau dari celotehan yang dia dengar, ini adalah tempat favorite Jimin untuk menenangkan diri.

Angelic SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang