Q-b

1.5K 311 25
                                    


HALO MONDAY!

ENJOY  

-

Jangan lupa vote BTS


Ketika sampai di rumah sakit, Jungkookie segera disambut brankar yang berada di depan pintu UGD. Bocah itu mulanya meronta, ketakutan, tapi Yoongi menemaninya dan ikut bersama dengan para perawat ke dalam bilik tindakan. Hoseok dan Taehyung menunggu di luar, mereka tidak ingin mengganggu pertolongan yang akan dilakukan.

"Hiks..." Hoseok terkejut ketika mendengar sebuah isakan. Itu Taehyung, dia menangis sembari menunggu di kursi depan ruangan. Dia sepertinya ikut ketakutan. Hoseok reflek merangkulnya sementara telinganya berusaha tuli dari teriakan adik bungsunya yang histeris di dalam.

"HUAAA...Appo!!! Hueee...." Taehyung semakin terisak ketika teriakan Jungkookie kembali terdengar, lain dengan Hoseok yang hanya meringis sembari merangkul Taehyung. Batinnya merasakan ngilu dengan sangat. Oh, Hoseok sesungguhnya tidak tega melihat memar di kaki adiknya. Maka dari itu, tadi dia tidak mengambil alih Jungkookie dari Yoongi. Hoseok tidak tega.

"Hiks... Hiks..." Taehyung tak henti-hentinya menangis. Batinnya berkecamuk dengan berbagai hal. Hoseok mencoba menenangkannya sembari menahan ngilu dalam hatinya. Dia mengusapi bahu Taehyung dengan lembut. "Maafkan aku... Aku tidak bisa menjaganya, hiks."

"Tak apa... Lain kali hati-hati," tukas Hoseok, membuat Taehyung mengeraskan tangisannya. Ah, bocah ini. Seandainya Hoseok masih bocah, dia ingin menggantikan Taehyung menangis sekarang. Suara kesakitan Jungkookie sungguh menyiksa, bung. Hoseok ingin menghilang saja rasanya.

Usai tindakan di UGD, Jungkookie pun dipindahkan ke kamar rawat inap. Hoseok dan Taehyung baru bisa melihat keadaan bocah itu ketika suster diikuti Yoongi mengantarnya ke ruangan. Dia berjalan bersama Taehyung menyusul mereka.

Jungkookie dibaringkan ke kasur pasien oleh Yoongi, dibantu perawat yang mengantar. Bocah itu tidak mau lepas sama sekali dari Yoongi bahkan usai tindakan dan sudah berada di kamar ini.

"Terima kasih, Suster," ucap Hoseok, sedikit membungkuk pada Suster yang keluar dari kamar Jungkookie setelah memberikan beberapa penjelasan.

"Hiks..." Hoseok mengusap air mata Taehyung, lalu merangkulnya sembari berjalan ke arah Jungkookie.

"Sudah, jangan menangis. Jungkookie sudah tidak apa-apa, lihat." Taehyung menggigit bibir bawahnya, reflek menyembunyikan wajahnya pada tubuh Hoseok ketika melihat lilitan kain putih pada kaki Jungkookie. Hoseok terkesiap, tapi segera tersenyum tipis. Dia pun mendongak melirik Yoongi yang sudah ikut berbaring di sebelah Jungkookie.

"Dia mengantuk," ucap Yoongi pelan, Hoseok melirik Jungkookie yang menempel di sebelah Yoongi. Hoseok tersenyum tipis. "Sudah ditangani dokter, jangan khawatir."

"Ayo, Taehyung. Kita duduk di sebelah sana." Hoseok merangkul Taehyung yang menempel padanya ke arah sofa. Yoongi melihatnya dan hanya menghela napas tipis. Ah, adiknya pasti masih ketakutan. Padahal dia tidak akan memarahinya. Justru, sebenarnya yang lebih ketakutan di sini adalah Yoongi. Dia tidak mengawasi Jungkookie, yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya, dengan baik.

"Kau dengar itu, Taehyung? Jangan khawatir, Jungkookie sudah tidak apa-apa," ucap Hoseok pada Taehyung yang masih bersembunyi. "Jangan takut, kamu tidak bersalah."

Angelic SugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang