Haloooo..... ada yang kangen sama cerita ini? Haha
Ada revisi fatal wkwkEnjoy!
.
.
.
Usai dirawat selama beberapa hari, Jungkookie akhirnya bisa pulang. Yoongi dibantu Hoseok dan Jimin pun mengemasi barang-barang. Kaki kanan Jungkookie sudah lebih aman dan bisa dibawa rawat jalan. Meski demikian, bocah empat tahun ini masih belum boleh berjalan sendiri.Maka, selama beberapa hari ke depan, keseharian balita ini akan berada dalam gendongan kakak-kakaknya. Namjoon sebenarnya sudah membelikan tongkat mini, tapi tentu saja bocah ini lebih senang digendong kakak-kakaknya.
Yoongi adalah yang mendapat tugas utama menggendong/mengurusi mobilisasi bocah ini sampai dia bisa kembali berjalan normal. Tentu saja, karena dia babysitters Jungkookie bukan? Apa guna keberadaannya kalau bukan untuk bayi jadi-jadian ini? Karena inilah selama beberapa menit setiap jam tengkuknya terasa nyeri.
Bebannya bertambah, tugasnya juga. Belum lagi tentang skripsi.
Ah, skripsi...
Yoongi sepertinya terpaksa rajin lembur malam untuk beberapa hari ini karena siang sudah penuh untuk mengurusi si bayi. Kecuali ketika bocah ini tidur, Yoongi sempurna hanya mengurusi Jungkookie sepanjang hari. Tidak bisa diselingi, karena nanti Jungkookie akan mengambek. Toh Yoongi juga tidak akan sempurna mengerjakan. Fokusnya jelas terpecah bukan?
"Yoongi-hyungie, Kookie mau mimi."
"Baiklah, biar hyung ambilkan, ya? Kookie tunggu di sini. Jangan ke mana-mana."
"Eum!"
Bocah manis ini menunggu seperti yang diperintahkan Yoongi. Matanya menatap lugu ruangan yang sepi sementara tangannya usil bermain kubik kecil yang pernah dipecahkan kakak pertamanya, Namjoon.
Ngomong-ngomong tentang Namjoon, dia masih sibuk di kantor seperti biasa dan masih sering pulang ke rumah sakit. Seokjin belum boleh pulang, masih mengikuti serangkaian fisioterapi. Namjoon selalu mendampingi Seokjin, tapi tetap menyempatkan pulang ke rumah untuk mengambil pakaian ganti, berkas, atau menemui adik-adiknya, khususnya si bungsunya ini.
"Kookie, hyung tadi malam buat pudding. Kookie mau?"
Yoongi kembali dengan kedua tangan penuh membawa dua hal, gelas berisi air dan sebuah pudding berwarna coklat dan putih. Kookie mengangguk senang, segera mengulurkan tangan untuk menerima gelas dan pudding yang dibawakan.
"Minum dulu yang benar. Katanya tadi mau mimi."
"Hehe." Gigi kelincinya tampak, membuat Yoongi mendengus gemas. Yoongi pun berakhir ikut memegangi gelas saat isinya sedang diminum Kookie.
Hari ini, pagi menjelang siang, Yoongi hanya tinggal sendiri di rumah. Hoseok ada rapat penting tentang dunia desainnya. Namjoon dan Jimin jelas ada jadwal kegiatan tetap mereka. Alhasil, hanya Yoongilah yang tersisa di rumah bersama si bayi.
"Hyungie.. Kookie bosan."
Yoongi menoleh untuk sedikit terkejut pada bocah yang kini meletakkan mainannya dan memilih merenggut dengan bibir maju beberapa senti. "Ingin ke luar."
"Hah? Apa? Ke mana?"
"Terserah..."
Yoongi melihat Jungkookie menatapnya penuh harap. Ah, benar. Mungkin bocah ini jenuh, pikirnya. Dia memang jarang mengajaknya keluar karena, ya, merepotkan. Mobilisasinya belum sempurna, selalu butuh Yoongi untuk ke mana saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angelic Sugar
FanfictionYoongi tak pernah ingin menjadi seperti Audy-tokoh dari novel Orizuka yang pernah dibacanya. Tapi ya krisis moneter saat mengerjakan skripsi membuatnya 'terpaksa' melakukannya. Ini hanya tentang Yoongi setelah bertemu Empat bersaudara yang mer...