Meet again!
/sungkem/
baca part sebelumnya kalau lupa.
sepertinya gaje. belum dikoreksi.
Tapi, ya silahkan dinikmati
play music!
enjoy!
"Anda usia berapa? Terlihat muda sekali!"
"Kayaknya masih seumuran anak sulung saya, deh!"
"Besok anda mengantar adik anda juga kan?"
Seruan dan pertanyaan dari kerumunan ibu rumah tangga itu hanya Yoongi tanggapi dengan cengiran lelah. Entah sudah berapa kalimat yang mereka lontarkan. Untunglah tidak ada yang menyakitkan, tapi tetap saja melelahkan. Yoongi tidak terbiasa terlalu lama dalam kerumunan.
"Adik anda usia berapa?" tanya salah satu ibu yang ada di kerumunan itu pada Yoongi.
"Empat," jawab Yoongi. Ia sesekali menanggapi, tapi hanya yang butuh jawaban singkat saja. Itupun kalau dia ingin. Kalau tidak ya dia diamkan saja.
"Ah, yang manis tadi ya? Nama panggilannya siapa?"
"Jungkookie—Ah, mohon maaf, saya harus mengangkat panggilan," jawab Yoongi kemudian segera berdiri untuk melepaskan diri. Panggilan telepon itu menyelamatkan Yoongi, meskipun entah dari siapa kali ini.
Yoongi hanya lekas berdiri dan melakukan gesture bersiap mengangkat panggilan. Sejenak, Yoongi khawatir. Apa dari orang tuanya lagi? Yoongi masih dalam terror pesan-panggilan orang tuanya selama tiga hari terakhir ini. Dia cemas sekali sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi. Masalah ini sudah terjadi, mau diulang ke waktu sebelum kekacauan ini juga tidak mungkin. Biarkan saja, Yoongi tinggal menjalani. Masih ada kesibukan untuk mengalihkan kecemasannya ini dengan misi 'membujuk Kookie sekolah' yang sudah berhasil dia jalankan—sekarang Kookie sudah terdaftar dan sudah masuk sekolah untuk pertama kali. Yoongi masih menemani, tapi sekedar duduk menunggu bersama ibu-ibu wali/orang tua di gazebo family. Kesibukan Yoongi yang lain adalah mempersiapkan materi dan latihan presentasi. Ya, Yoongi sudah melobi hari untuk sidang, dan terjadwal tiga hari lagi ia akan menjalani sidang hasil.
Yoongi termasuk ke dalam urutan agak akhir di kloter sidang semester ini. Waktu wisudanya dari hari sidang adalah tiga minggu lagi, itu berarti waktu Yoongi untuk ada di lingkungannya saat ini hanya tersisa tiga minggu lebih tiga hari. Setelah itu dia akan pergi...
Getar ponselnya membuat Yoongi kembali dalam sadarnya lagi. Matanya menatap layar berhati-hati. Mendapati nama kontak Jimin justru menghiasi, Yoongi tanpa sadar menghela lega kali ini. Bukan orang tuanya lagi, minimal mengurangi pikiran Yoongi saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angelic Sugar
FanfictionYoongi tak pernah ingin menjadi seperti Audy-tokoh dari novel Orizuka yang pernah dibacanya. Tapi ya krisis moneter saat mengerjakan skripsi membuatnya 'terpaksa' melakukannya. Ini hanya tentang Yoongi setelah bertemu Empat bersaudara yang mer...