"MAMPUS, DEH GUE!!! DEMI APAPUN INI TELAT!!."
Telat bagi sebagian siswi/ siswa suatu hal yang biasa. Namun bagi gadis yang satu ini telat bukan lah hal yang biasa. Karena ia berstatus murid baru, jadi kan galucu kalo dapet hukuman karena telat.
Benar saja, gerbang utama sekolah telah ditutup. Ada beberapa satpam dan guru berjaga disana, untuk memberikan hukuman kepada siswa/ siswi yang telat.
"Duh gimana ini?" Katanya membatin. Keringat dingin membasahi tubuh gadis ini, tangannya gemetar.
"Lo telat?." Kata seorang laki-laki yang tiba-tiba datang. Pakainya tidak rapi, baju tidak dimasukan kedalam celana, dan tidak memakai dasi maupun atribut sekolah lainnya.
"Seperti nya dia tipe-tipe siswa yang sering dapet hukuman dan siswa bandel." batin (nam).
"I-i-ya." jawabnya.
"Santai aja kali, ikut gue yuk." Laki-laki itu mengajak (nam) untuk pergi bersamanya. Namun (nam) berguman penasaran "ikut kemana sih?!"
"10 menit lagi gerbang belakang sekolah ditutup. Ini masih ada waktu 8menit lagi, lu harus lewat gerbang belakang biar bisa masuk."
"Tapi, gue gamau."
"Kalo lu gamau bisa kena hukuman nanti. Guru-guru yang jaga digerbang utama bisa ngehukum lu."
"Oiya satu lagi, hukumannya berat. Lo tau nanti lo disuruh bersihin toilet sekolah, dan panggilan orang tua. Kalo gue sih ogah."
(Nam) berpikir sejenak. Lalu ia memutuskan untuk mengikuti saran laki-laki yang belum ia kenal itu.
"Tunggu bentar. Gue mau periksa gerbang belakang, udah ada guru yang jaga atau belum."
"Eh?" belum sempat (nam) berbicara lelaki itu telah meninggalkan nya. Dan taklama juga lelaki itu datang kembali.
"Lo harus lari, soalnya 3menit lagi guru-guru jaga. Kalo sampe ketauan bisa mampus. Udah cepet."
Lelaki itu berlari sambil menarik (nam) karena waktu yang dimiliki (nam) tidak lah banyak, melainkan hanya 3menit.
"Nih pak, diizinin dia masuk." Ucap lelaki itu sambil memberikan satu bungkus rokok, seperti mereka sudah akrab.
"Udah lo masuk sana. Keburu ketauan, lari lewat kooridor. Karena upacara bentar lagi dimulai."
"Tapi, lo sendiri gimana?."
"Gue mau cabut." balasnya.
Tanpa ba-bi-bu (nam) langsung berlari menuju kooridor. Dengan cekatan, ia langsung ambil barisan upacara di paling belakang. Supaya tidak ada guru yang mengetahuinya, bahwa ia telat.
"Huh, untung aja." Guman (nam) ketika selesai upacara.
"Untung apaan?." Sambung Diva, sahabat (nam).
"Ga telat hehe."
🎈🎈🎈
Kini bel pulang sekolah berbunyi. Murid-murid begegas merahpihkan barang-barang yang ada dimeja, untuk dimasukkan ke dalam tas, dan langsung keluar dari kelas untuk pulang ke rumah atau melakukan kegiatan lainnya seperti eskul.
"Eh- itu apa ada sih, rame-rame dilapangan basket?." Tanya Diva, sahabatnya.
"Mana gue tau, kenapa ga coba liat aja."
Ternyata dilapangan basket sedang terjadi perkelahian, Antara kelas 12 dengan kelas 10. Tidak ada yang berani menghentikannya, karena mereka takut jadi sasaran.
"Div, lo kenal ga sama cowo yang itu?." Guman (nam) sambil menunjuk cowo yang tadi pagi menolongnya, supaya ia tidak telat.
"Maksud lu, aca?."
"Gue gatau pasti, tapi bener deh. Dia nolongin gue tadi pagi."
"Hah?! Serius dia nolongin lu?."
"Iya, emang kenapa sih?."
"Dia itu wanted sekolah ini. Pokoknya dia sama gerombolannya. Itu bandel, brandalan, sering bolos, dapet hukuman."
"Kan jarang-jarang dia nolongin orang" sambungnya
"Yaudalah gausah dibahas."
"BERHENTIIIIII!!!!!" Terdengar suara seorang guru menyuruh untuk mereka semua menghentikan perkelahian disekolah.
Perkelahian akhirnya berhenti.
"Sial, lo masih ada urusan sama gue!." Tunjuk aca, kepada lawannya Rizal, anak kelas 12.
Walaupun aca dan gerombolannya kelas 11, namun mereka tidak takut sekalipun untuk melawan kakel nya, karena mereka sangatlah terkenal karena 'kenakalan nya' jadi wajar saja jika mereka melawan kakel nya, sendiri."Lo asik gue santai, lo usik gue bantai"
"Kalian semua ikut ibu ke ruang BK!."
SEGINI DULU YHAA:)) MAAF KALO ADA TYPONYA HEHE
KALO KALIAN SUKA SAMA CERITA INI SILAHKAN VOTE+KOMEN 👌💕
MAKASII💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...