48:: Perasaan?

2.1K 161 10
                                    

Mffashar added your as friend.

'Aca tau line gue darimana?'

Mffashar
Hai?

Kenapa?

Mffashar
Salah gak sih, kalo gue masih sayang sama lo?

Menurut lo?

Mffashar
Nggak:)
Karena gue kalo udah sayang sama satu orang, perasaan gue tetep sama.

Terserah lo, ya.
Mau gimana pun, gue udah gak bakal bisa sama lo lagi:))

Mffashar
Alesan lo? Read.

(Nam) tidak membalas nya. Ia melempar iPhone X nya ke sembarang tempat. Tidak perduli keadaan handponenya sekarang.

"(Nam)!!!" Teriak Mamah (Nam) dari luar kamarnya, ditambah dengan menggedor-gedor pintu.

(Nam) membuka pintu.

"Ish! Ada apa sih, Mah?!"

"Itu tuh, ada sahabat kecil kamu. Dia pindah kesini, dan jadi tetangga kita."

(Nam) menaikan kedua alisnya. Mengingat-ingat sahabat kecilnya itu. Kenath? Atau kah, Putra? Ah, sudahlah.

"Kenath, Mah?"

"Iya! Udah buruan gih, kamu samperin dia"

Dengan malas, (Nam) menuruni anak tangga satu persatu. Hingga tiba di depan ruang tamu. Benar saja, ternyata Kenath sahabat kecilnya dulu.

"(Nam)!! Lo tambah pendek aja sih?!" Ledek Kenath, memang tinggi (Nam) kalah dengan Kenath. Kenath jauh lebih tinggi dari (Nam).

(Nam) mendengus kesal. "Lo nya aja yang ketinggian. Lagian lo dari dulu, hobi banget ngejek gue!"

Kenath tertawa renyah. Melihat ekspresi, (Nam) yang sedang marah itu. Menurutnya, lucu. "Lo sih, jarang main basket."

"Apa hubungannya sama basket?"

"Ya ada, basket itu bisa bikin tinggi. Gue jauh lebih tinggi dari lo, karena, gue anak basket."

"Yain,"

Skip, esoknya.

(Nam) berangkat sekolah bersama Kenath. Karena Kenath, bersekolah disekolah yang sama dengan (Nam).

"Kenath, ish! Buruan nanti bisa telat!"

"Iya sabar!" Kenath menyalakan mesin mobilnya.

(Nam) dan Kenath berangkat bersama. Sesampainya disekolah, (Nam) keluar dari mobil hitam Kenath, begitupun dengan Kenath yang ikut keluar. Pandangan menuju ke arah mereka berdua.

(Nam) mengerutkan alisnya. Menatap para siswa/siswi yang memperhatikannya. "Apaan sih, ngeliatinnya bisa aja dong!"

"Buruan bego. Udah mau jam 7, temenin gue ke ruangan kepsek."

(Nam) menengok ke arah Kenath. "Bodoah, lo cari sendiri ruangannya. Gue mau duluan ke kelas." Dengan santai (Nam) pergi meninggalkan Kenath yang masih menatapnya dengan tatapan datar.

(Nam) masuk ke dalam ruangan kelasnya. Saat itu kelas cukup ramai.

"(Nam), lo pr fisika udah?" Tanya Ajeng menatap ke arah (Nam) sesaat, lalu sibuk mencari buku pr fisika nya.

"HAH?! Fisika ada pr? Gue belum!" (Nam) kaget, dan langsung mengeluarkan buku nya. Membuka lembaran-lembaran buku, ternyata iya. Ada 5 soal yang harus di kerjakan.

Dengan waktu yang dimiliki hanyalah 10 menit, (Nam) mengerjakan prnya itu. Untung saja, (Nam) tergolong orang-orang yang pintar. Pr selesai, bertepatan dengan bel masuk.

"Untung soalnya gak susah-susah banget." Ucap (Nam) seraya membenarkan kursinya.

"Itu sih, bagi lo. Bagi gue susah anjir!" Balas Diat.

Guru masuk. Bu Talitha, guru bidang study, fisika. Bu Talitha, langsung meminta semua murid mengumpulkan pr nya. Tak lama, Kepala Sekolah masuk ke dalam kelas. Suasana yang agak sedikit ramai, tiba-tiba menjadi sepi.

"Permisi bu. Saya, cuma mau ngasih tau kalo ada murid baru, masuk kelas ini." Ucap Kepala Sekolah.

'Jangan bilang kenath!' Batin (Nam)

Benar saja! Kenath sekelas dengan (Nam). Kenath, memperkenalkan dirinya. Lalu, mencari tempat duduk, ia lebih memilih duduk dengan (Nam). Kepala Sekolah keluar dari ruang kelas.

"Ish! Lo ngapain sih, harus sekelas sama gue?!"

"Yaudah sih! Siapa juga, yang mau sekelas sama lo!"

(Nam) menatap sinis kenath. "Dasar nyebelin!"

"Dasar pendek," ledek Kenath.

ACA POV's

Aca tidak konsen pada jam pelajaran saat ini. Ia berharap guru-guru rapat, karena jujur, Aca bosan mendengarkan ceramah guru-guru yang mengoceh tidak jelas.

"Bosen tai!"

"Cabut yuk Ca. Lagian percuma disini, gak ada materi yang masuk ke otak." Ajak Zaki.

"Tumben pinter lo,"

Aca dan Zaki izin ke toilet. Namun, ia malah ke lantai paling atas sekolahnya. Hingga jam istirahat. Sudah menjadi hal biasa, membolos saat jam pelajaran.

"Ca, lo masih sayang sama (Nam)?" Tanya Zaki tiba-tiba.

"Um, gue sih masih. Tapi, dia? Yaudah lah biarin aja, lagian perasaan gak bisa dipaksain kan? Gue ikhlas kalo seandainya dia sama yang lain."

"Sok kuat banget lo Ca, kalo lo emang masih sayang kejar bego! Lo harus ngeyakinin (Nam), kalo kali ini lo sayang ke dia tulus." Jelas Zaki.

"Gue....."






HEYOO GENGS.

Author baru bisa update sekarang.

Gimana seru gak? Atau makin gaje?

Vote+komen jangan lupa kalo kalian uda baca🙆

Tertanda,
-JodohnyaAca🌹-

Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang