"Iya Ray. Lo buruan kesini, kasian Aca sekarang."
Tut...tut...tut...
(Nam) kini bingung harus berbuat apa. Tangan dan kakinya masih terikat, (Nam) berusaha melepaskan ikatan itu, ya! Akhirnya ikatan itu terlepas dari tangan dan kaki (Nam).
Ray pov's
"Gimana Ray?," tanya Raisha.
"Aca lagi dikeroyok sama orang yang ga dikenal. Kita semua harus bantuin dia," jawab Ray.
"Lo serius?! Feeling gue kok yang ngeroyok sama nyulik (Nam) itu musuh Aca." Balas Ajeng.
"Siapa, RenaldRafly?,"
"Iya! Yaudah sekarang kita ke basecamp mereka!." Ajak Diat.
(Nam) pov's
(Nam) berusaha membantu. Namun usahanya gagal, ia tak bisa membantu. Aca yang mulai kehabisan tenaga, akhirnya Aca terjatuh. Rafly yang membawa balok kayu dan ingin menghabisi Aca, (Nam) melihat kejadian itu langsung menghalang pukulan balok kayu itu.
Dan, pukulan itu mendarat di punggung (Nam) bukan di punggung Aca. Seketika, (Nam) menjadi tak sadarkan diri.
"(Nam), bangun." Aca yang berusaha menggoyang-goyangkan tubuh (Nam).
"ANJING LO SEMUA! KALO ADA MASALAH SAMA GUE GAUSAH BAWA-BAWA DIA. DIA GAPUNYA MASALAH SAMA LO SEMUA BANGSAT!" Kini emosi Aca sudah tak tertahankan lagi. Ia langsung menghajar kembali Rafly, Renald dan 3 orang lainnya.
Ray, Diat, Raisha, Ajeng akhirnya datang. RayDiat langsung membantu Aca, sementara Ajeng-Raisha? Ia mencoba untuk menyadarkan (Nam).
"(Nam), bangun." Raisha mencoba menggoyang-goyangkan badan (Nam), namun hasilnya nihil.
"KALO ADA APA-APA SAMA DIA, LO SEMUA BAKALAN GUE HAJAR SAMPE MAMPUS! CAMKAN ITU!" Ucap Aca setelah menghajar RaflyRenald sampai mereka tak berdaya.
RaflyRenald dan 3 orang lainnya pun pergi. Aca langsung menemui Ajeng-Raisha untuk mengetahui keadaan (Nam), sekarang.
"Gimana Jeng, Sha?," tanya Aca dengan keadaan yang sangat khawatir.
"Dia belum sadar, Ca."
Aca langsung memeluk (Nam). Aca menangis, merasa dirinya sangat bersalah. Bersalah, karena tidak bisa menjaga orang yang ia sayang. Dalam tangisan Aca, Aca berkata "(Nam), bangun plis, gue sayang lo."
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit akhirnya (Nam) sadar. (Nam) merasakan punggungnya sangat sakit akibat pukulan kayu itu."(Nam). Are u okay?,"
"Gue mau pulang. Anterin gue pulang sekarang," pinta (Nam) dengan suara lirih.
"Iya, (Nam). Gue anterin lo balik," balas Aca.
Kini mereka semua mengantarkan (Nam) pulang ke rumahnya. Setelah sampai dirumah (Nam), (Nam) langsung memeluk kedua orang tua nya.
"Kamu gapapa kan sayang? Siapa yang nyulik kamu?," tanya mamah (Nam).
"Aku gapapa mah." Balas (Nam) dan langsung masuk ke dalam rumahnya, kamar lebih tepatnya.
"Makasih ya Ca. Kamu teh, udah nyelamatin anak om dan tante. Sekali lagi makasih ya," ucap kedua orang tua (Nam).
"Iya sama-sama, tan, om." balas Aca tersenyum.
"Yaudah tante. Kalo gitu kita semua pamit pulang dulu ya," ucap Diat.
"Iya. Kalian hati-hati ya," balas kedua orang tua (Nam).
(Nam) pov's
Punggung nya masih terasa sakit. (Nam) langsung berbaring di atas kasur nya. Ia tidak memperdulikan bagaimana keadaan Aca setelah menolongnya.
Tanpa disadari kini (Nam) langsung tertidur. Paginya, (Nam) berangkat sekolah bersama supir pribadinya. Setelah sampai di sekolah, (Nam) langsung menuju kooridor untuk ke kelasnya. Di kooridor (Nam) bertemu dengan Adelia, dkk.
NEXT GA YA?
KALO MAU NEXT CEPET KALIAN JUGA HARUS HARGAI KARYA SAYA:))
Vote+komen kalo udah baca yaw✨
Makasii❤️
-JodohnyaAca💋-
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...