"Gara-gara lo, (Nam) pasti ngira kalo kita pacaran!." Ucap Aca dengan nada sedikit tegas.
"Emang itu yang gue mau, gue sayang sama lo ca. Gue ga rela, kalo seandainya lo sama (Nam) pacaran."
"Lo cewe macam apa sih?!"
"Div, lo tau kan kalo gue sayangnya sama (Nam). Bukan sama lo, ngerti?!."
"Tapi, gue sayang lo ca. Gue temenan sama (Nam) supaya gue bisa deket sama lo,"
"Sumpah ya! Lo itu nikung banget, Lo itu ga akan ngerasain gimana rasanya jadi (Nam) ketika sahabatnya sendiri, nikung!."
"Gue ga peduli, yang penting gue bisa milikin lo ca!."
"Cape gue, kalo ngomong sama orang yang buta karena cinta." Aca pergi meninggalkan Diva. Ia mencari dimana keberadaan (Nam) saat ini.
🌞🌞🌞
(Nam) kini sedang duduk di kooridor kelas, bersama Ajeng. Kini cuma Ajeng yang bisa ia harapkan, mana mungkin Ajeng suka sama sepupunya sendiri?.
"Jeng, gue nyerah."
"Maksud lo?,"
"Gue ga sanggup jeng. Aca bilang "tapi untuk status gue belum bisa, (nam)" nyatanya? Dia sekarang deket sama sahabat gue sendiri, Diva."
"Yang sabar ya, (nam). Gue bakalan bantu lo ko, supaya Aca bisa balik lagi ke lo, jadi lo tenang aja."
"Gausah jeng, ga perlu. Gue udah terlanjur benci sama Aca. Gue harap, gue ga akan pernah nemuin cowo kaya dia,"
Taklama, Aca datang. Dan tak lama juga Diva datang. (Nam) ingin pergi namun, tangannya di tahan oleh Aca.
Dramatis banget kisah cinta lu, (nam) -author
Ye lu si thor, bikin ribet amat. Si dipa lagi, pake nikung -(Nam)"(Nam) tunggu, gue mau jelasin semua. Kejadian yang tadi itu, ga seburuk apa yang lo pikirin."
"Mau jelasin apa ca?! Mau jelasin kalo lo sama Diva pacaran, ga perlu!." Bentak (Nam) dengan suara yang cukup tinggi.
"Iya kita emang pacaran, jadi lo gausah deketin Aca lagi. Karena Aca milik gue sekarang! dan asal lo tau (Nam) gue temenan sama lo itu, supaya gue bisa deket sama Aca, understand?!." Balas Diva secara tiba-tiba.
"Gue ga nyangka ya, lo itu muka dua! Lo bilang, lo ga suka sama aca. Tapi, lo malah nikung sahabat lo sendiri, hebat!." Bentak (Nam) dengan suara tegas, dan mata nya berkaca-kaca.
Ajeng yang melihat kejadian itu, masih tak menyangka jika Diva yang dulu ia anggap sahabatnya, sekarang telah menikung (Nam).
"Sahabat? Gue rasa gue ga punya sahabat kaya lo, dan lo!." Tunjuk Diva kepada (Nam) dan Ajeng.
"Bangsat, lo!" Ucap Ajeng.
"Dan satu hal ca, makasih udah matahin hati gue. Omongan lo itu bullshit, untuk status sama gue lo belum bisa. Tapi, sekarang lo malahan jadian sama Diva!."
"Longlast! Kalian cocok."
Saat (Nam) dan Ajeng ingin pergi, Diva mencegahnya. Dan plak! Tamparan mendarat dipipi kanan, (Nam). Aca yang melihat itu, langsung membela (Nam).
"Div, lo ga berhak nampar (Nam)!."
"Apa ca, lo mau ngebela gue? Ga perlu ca! Ini ga sesakit apa yang gue rasain sekarang! Mending lo urusin dulu tuh, pacar baru lo." Ucap (Nam) sambil pergi dan menangis. Ia tak tau, kenapa sahabatnya sendiri tega menikung nya.
NEXT GA NIH?
Vote+komen kalo udah baca yakk👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...