10:: Everything.

3.1K 222 8
                                    

"Ca, ga gitu." Namun Aca telah pergi terlebih dahulu, (Nam) kini bingung. Ia seketika menyadari jika perbuatannya itu salah, iya salah.

"Udah lah, gausah dipikirin cowo kaya dia," Ucap Ka Rafly.

"Dia itu ga pantes buat lo, kalo emang dia beneran sayang sama lo, Dia ga akan mundur untuk ke dua kalinya." Sambung Ka Rafly.

"Gue udah terlanjur sayang sama Aca, ka."

Sementara itu Aca, telah menjadi dirinya yang asli. Ya, sikap sifat kenakalannya mulai muncul kembali, Aca telah coba melupakan (Nam) dan ia tidak ingin dibuat repot oleh soal cinta.

"Wedeh, nakal lagi lo?" Tanya Ray.

"Bacot, lo. Pulang sekolah main, ke tongkrongan biasa yak?," Balas Aca.

"Sadis parah, gimana hubungan lo sama (nam)?."

"Gue udah ngelupain dia, pengorbanan gue untuk berubah supaya bisa milikin dia, sia-sia."

"Tuh kan! Apa yang gue bilang, lo si batu. Mending lo, sama Sierra aja."

"Makasih, buat lo aja yat. Gue si ogah, sama Sierra. Cantik emang, tapi ya gitu." Balas Aca.

"Gila, cewe kek Sierra di lepasin gitu, aja."

Dilain, waktu. (Nam) sedang duduk bersama Diva dan Ajeng, sahabatnya.
Perlahan, kata demi kata terucap dari mulut (Nam). Ia mulai menceritakan masalah yang terjadi, tadi.

"Nih ya (Nam). Maaf banget, menurut gue lo salah. Aca itu udah mau berubah demi lo, tapi lo sendiri nyia-nyiain hal itu." Celetuk Ajeng.

"(Nam), sekarang mending lo minta maaf ke Aca, dan lo harus jelasin semuanya ke Aca. Lo beneran sayang kan sama Aca? Jangan nyia-nyiain cowo kaya, dia." Sambung Ajeng.

"Iya (Nam), bener kata Ajeng. Emang sih, permasalahan cinta itu rumit, dan lo harus bisa nyelesaiin masalah cinta lo sendiri." Ucap Diva.

"Tapi, gue harus minta maaf dan jelasin dengan cara apa? Gue tau, gue salah. Gue ga bermaksud gitu ke Aca, Gue emang sayang sama dia."

"Mungkin, Aca ga akan dengerin penjelasan gue, dan ga akan maafin gue." Sambung (Nam).

"Aca pasti mau dengerin lo, dan maafin lo, gue yakin."

"Yaudah gih, samperin Aca. Palingan dia lagi di kelasnya."

"Gue ga berani, gue masih ragu kalo Aca bisa dengerin penjelasan gue, dan mau maafin gue."

"Aca bukan tipe cowo gitu ko, lo tenang aja. Gue sepupunya dia, Gue tau persis gimana watak Aca, jadi lo tenang aja." Balas Ajeng.

(Nam) hanya mengangguk. Ia kini mencari dimana keberadaan Aca, benar saja! Aca kini sedang berada di kantin bersama gerombolannya.

"Ca, ada (nam) tuh."

"Ada perlu apa?" Tanya Aca kepada (nam).

"Gue mau jelasin soal tadi ca, plis."

"Gaes, gue kesana bentar ya. Ayo (nam) ikut gue," Ajak Aca.

Sesampainya di kooridor sekolah, yang lumayan sepi. Akhirnya (Nam) dan Aca duduk di salah satu bangku, Perlahan (Nam) menceritakan semuanya.

"Gue sama Ka Rafly itu gaada hubungan apa-apa ca, lo itu cuma salah paham."

"Salah paham? Udah jelas-jelas lo gandengan tangan sama dia, kurang bukti apa? Gue yang rela berubah demi lo, tapi lo sendiri ga ngehargain gue." Balas Aca.

"Plis ca, lo jangan egois dulu. Lo harus dengerin penjelasan gue, gue emang gaada apa-apa sama Ka Rafly. Dia gandeng tangan gue, karena gue itu orangnya lelet, dan kita juga mau ngebahas pensi."

"Udah lah, gausah dibahas. Gue masih ada urusan sama yang lain." Balas Aca sambil perlahan pergi meninggalkan (nam).

"ASAL LO TAU CA, GUE TERLANJUR SAYANG SAMA LO.!" Teriak (nam) yang membuat Aca berhenti, dan membalikan badannya, menuju (nam).

"Maafin gue, gue udah lancang ngomong gitu ke lo, ca."

"Gapapa. Gue juga sayang lo, (nam)."

"Tapi, untuk status gue masih belum bisa. Gue ga mau ganggu, gue gamau bikin nilai lo turun gara-gara lo pacaran sama cowo kaya gue." Sambung Aca.

"Oh, oke." Jawab (nam) diserai anggukan.












UDAH AH
VOTE KOMEN JANGAN LUPA KALO ABIS BACA

HAPPY SATNIGHT MBLO🙈

Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang