"Lo kenapa? Kaya habis nangis gitu." Tanya Ka Rafly kepada (Nam).
"Hancur semua ka, hancur!."
"Maksud lo apa, gue ga ngerti (Nam)."
"Orang yang selama ini keliatan baik, gue anggep dia sahabat ternyata dia nikung gue, dia pacaran sama orang yang gue sayang ka!."
"Siapa? Ajeng/Diva?."
"Diva ka, Diva. Gue benci dia!! Dia udah bikin hati gue retak untuk kesekian kalinya," (Nam) kini menangis sejadi-jadinya. Bagaimana sih perasaan seorang cewe, ketika ia menyayangi seseorang cowo namun ditikung oleh sahabatnya sendiri, sakit? Itulah yang dirasakan (Nam) sekarang.
Ka Rafly memeluk (Nam) dan mencoba menenangkan nya. Sekarang cuma Ka Rafly, dan Ajeng yang selalu berada disamping (Nam). Sebaliknya, kini Aca dan Diva sedang duduk. Mereka duduk berjauhan, karena Aca menganggap Diva bukanlah pacarnya, melainkan perusak hubungannya dengan (Nam).
Aca yang begitu stres dengan apa yang dialami saat ini, mengacak-acak rambutnya hanya itu yang Aca dapat lakukan.
"Lo tau! Lo itu cewe bangsat yang pernah gue kenal!." Tunjuk Aca kepada Diva.
"Kalo gue bangsat, kenapa lo bisa bikin gue sayang sama lo?!."
"Mending lo pergi dari sini, gue gaakan sudi punya pacar bangsat kaya lo!!." Bentak Aca sekali lagi, Diva akhirnya pergi menjauh dari Aca.
🌞🌞🌞
Malam harinya.
(Nam) seperti biasa, ketik hatinya retak. (Nam) kini berada di balkon kamarnya. Menatap ke arah bintang-bintang yang berada diatas langit, ditemani dengan hembusan angin malam.
"Gue benci lo div!." Ucap (Nam) sambil menghapus semua fotonya ketika bersama Diva.
"Gue juga benci lo, ca."
Aca is calling...
(Nam) tidak menjawab telpon dari Aca. Ia langsung memblokir semua sosmed Aca, dan berharap (Nam) bisa melupakan tentang Aca dan semua lukanya. Kini (Nam) harus fokus dengan pelajaran, disekolah nya.
Sementara itu, Aca masih memikirkan bagaimana caranya supaya ia bisa kembali seperti dulu bersama (Nam). Aca pun menuju rumah Ajeng, sepupunya. Dan berharap Ajeng dapat membantunya.
"Mau ngapain lo ca kesini?! Udah puas bikin sahabat gue hatinya retak untuk kesekian kalinya, apa masih kurang?!." Ucap Ajeng ketika ia membuka pintu gerbangnya.
"(Nam) itu cuma salah paham."
"Plis jeng, lo sepupu gue. Lo harus bantu gue, supaya gue bisa kembali lagi sama (Nam)."
"Maaf ca, gue kali ini gabisa bantu lo. Gue gamau sahabat gue disakiti lagi, lagi, dan lagi. Mending lo pulang sekarang." Ajeng langsung menutup kembali pintu gerbangnya.
"ARGHHH!!!!!" Aca sangat frustasi saat ini. Ia melajukan motornya, menuju tempat clubbing malam. Sesampainya disana ia langsung menghubungi semua teman-teman nya, supaya dapat gabung bersamanya.
"Gila lo ca, minum udah berapa gelas?."
"Sepuluh gelas, Gapapa, itung-itung gue seneng-seneng lah." Ucap Aca yang sekarang bisa dibilang dalam keadaan setengah sadar, atau bisa dibilang mabok.
"Nambah lagi kuy,?" Ajak Aca. Aca akhirnya tepar di meja sambil memegang gelas yang masih penuh berisi.
"Ah anjir, repot gini mah. Saking frustasi sama masalah Cinta, Aca sampe gini. Gila nih anak, bandel nya ga ketolongan." Ucap Diat.
"Bawa pulang ege, ke kostan lo aja. Gamungkin kalo dibawa pulang ke rumahnya, pasti nyokap bokapnya nanyain." Balas Oces.
"Ngerepotin lo ca," jawab Diat.
NEXT GA YAA?
Vote+komen kalo udah baca yaw✌️ maapin kalo ada kata-kata kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...