(Nam), Rafly, dan Ajeng kini pergi meninggalkan Diva. Diva yang geram dengan (Nam) kini merencanakan sesuatu, ntah apa yang ada di pikirannya.
Pulang sekolah pun tiba, (Nam) pulang bersama Rafly. Sepanjang jalan, (Nam) terus melamun mungkin ia sedang memikirkan tentang Aca, ya Aca lagi yang masih berada dipikiran (Nam).
"Hei! Kamu kenapa?, ngelamun aja."
"Eh iya, gapapa ko."
"Yakin gapapa? Mikirin Aca lagi ya?."
"Ngga ko."
"Kamu gausah bohong gitu, gapapa kalo kamu masih sayang sama Aca aku ngerti."
"Ngga ko."
Sesampainya di depan rumah (Nam). (Nam) langsung turun dari mobil Rafly dan langsung masuk ke dalam rumahnya. Lalu, (Nam) menuju kamarnya. Rafly yang bingung dengan tingkah pacarnya itu, tapi ia membiarkan nya saja, karena ia tau bagaimana sikap pacarnya itu.
Dikamar, seperti biasa. (Nam) duduk di balkon yang ditemani dengan udara yang membuatnya cukup tenang saat ini.
Diatzon is calling...
"Ngapain sih, nelpon gue?."
"Gue ga akan nelpon lo, kalo ini ga berkaitan dengan Aca!"
"Ko nelpon nya ke gue? Kan Diva pacarnya Aca, harusnya lo nelpon ke Diva lah, bukan ke gue."
"Lo itu bego atau gimana sih? Masa lo ga nyadar!"
"Apa sih lo, gadanta."
"Aca masuk rumah sakit, dia seharian ga sadar! Sekalinya sadar, dia manggil-manggil nama lo."
"Hah? Lo pasti bohong kan? Udah deh, gausah bohong gitu."
"Lo cerna baik-baik omongan gue. Mana mungkin gue bohong, kalo gue mau bohong juga bisa yang lebih parah sekalian aja gue bilang aca mati."
"Sekarang Aca dirawat dimana?,"
"Rumah sakit medika, ruangan 117."
"Oh, oke. Gue kesana."
(Nam) memutuskan sambungannya. Bersiap-siap untuk menuju rumah sakit, dan langsung memesan gojek. Ketika sampai disana (Nam) langsung mencari dimana Aca dirawat, ya! Akhirnya ketemu. Disana telah ada Diat, Oces, Ray, Zaki, dan Gilang. Namun Diva? Ia tidak ada saat ini.
"Gimana keadaan Aca?."
"Dia masih ditanganin dokter, (Nam)."
"Gue cuma mau ngasih tau, kalo Diva sama Aca itu ga pacaran. Lo itu salah paham, Diva emang suka sama Aca dan dia juga berusaha dengan segala cara agar lo sama Aca ga bisa bersatu." Jelas Oces.
"Lo serius?,"
"Iya gue serius. Aca depresi banget ketika dia tau lo ga mau dengerin penjelasan dari dia, dia ke clubbing sampe minum sepuluh gelas."
"Gue salah, maafin gue."
"Lo ga perlu minta maaf, Asal lo tau Aca itu sayang banget sama lo (Nam). Gaada nama cewe lain dihatinya, selain nama lo."
"Terus sekarang gue harus gimana?, sekarang posisi gue udah pacaran sama Ka Rafly, tapi hati gue masih memilih Aca."
"Turutin apa yang menurut hati lo terbaik, jangan nyia-nyiain cowo kaya Aca, (Nam)."
UDAH YAA SEGINI DULU
BESOK SENIN OY!!
Tugas menumpuk :((Vote+komen jangan lupa yaw✨
Makasii
-jodohnya Aca-
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...