Aca mengantarkan (Nam) pulang ke rumahnya. Menaiki motor ninja, (Nam) memeluk Aca. Sepanjang perjalanan, hanya ada suara kendaraan yang melintas. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut (Nam) ataupun Aca.
Sementara itu, Putra masih berada ditaman. Memikirikan rencana selanjutnya, untuk bisa memilik (Nam).
"Lo gak bakal bisa lepas dari gue (Nam)! Gue pasti bisa dapetin lo, gak peduli dengan cara kasar atau halus. Yang penting, gue bisa milikin lo selamanya!" Ucap Putra dengan senyum smirk.
Aca, (Nam) Pov's
Kini mereka berdua telah sampai di depan halaman rumah (Nam). (Nam) turun dari motor Aca.
"Makasih ya, Ca. Gue gatau apa yang terjadi sama gue selanjutnya. Kalo misalkan lo gak ada disitu, dan lo gak nolongin gue,"
"Gue bener-bener makasih. Maafin gue kalo selama ini udah ketus sama lo, sekali lagi makasih Ca."
Aca tersenyum. " Santai aja (Nam). Mulai besok dan seterusnya gue bakal antar-jemput lo sekolah. Dan disekolah bakalan ada Diat, Ray, Raisha, Ajeng yang jagain lo."
"Gue tadi emang sengaja ngikutin lo sama cowo brengsek itu. Gue emang punya feeling yang gaenak sama cowo itu. Bener kan, dugaan gue,"
"Gue gini, karena gue sayang lo (Nam). Maaf mungkin cara gue terlalu berlebihan. Tapi, ini semua buat kebaikan lo,"
(Nam) menatap Aca. Memberikan senyuman hangat kepada Aca. "Yaudah Ca, gue masuk dulu ya."
"Iya. Langsung tidur, besok gue jemput lo jam 6."
(Nam) jalan dan ingin memasuki rumahnya. Namun, Aca memanggil, (Nam) menoleh ke belakang lebih tepatnya ke arah Aca.
"Good night, i love you," ucap Aca.
(Nam) tersenyum. Lalu ia masuk ke dalam rumahnya. Aca pulang. Karena jarak rumah Aca dan (Nam) tidaklah terlalu jauh. Hanya beda blok saja. (Nam) blok A, dan Aca blok B.
Pada saat (Nam) ingin masuk ke dalam kamarnya. Orangtua (Nam) menengur (Nam). (Nam) menoleh.
"Kenapa nih, senyum-senyum sendiri?" Ledek Mamah (Nam).
"Atau kamu abis di tembak Putra?"
Mendengar (Nam) Putra, senyum diwajah (Nam) menjadi hilang. Ia selalu benci ketika ada orang yang menyebut nama itu. Mengingatkannya akan hal tadi.
"UDAH MAH, PAH! GAUSAH SEBUT NAMA DIA LAGI. DIA ITU COWO BRENGSEK! DAN SATU LAGI, (NAM) SENYUM BUKAN KAREN DIA, TAPI ACA!" Ucap (Nam) dengan suara yang lumayan kencang, dan langsung menuju kamarnya.
Kedua orang tua (Nam) pun bingung akan tingkah putrinya ini. Namun mereka mengiyakan saja. Dari pada harus bertengkar.
Dikamar (Nam) langsung duduk di pinggiran kasur. Dengan wajah kesal, benci, bete menjadi satu.
Kenathh😝 is calling.....
(Nam) tidak menjawab telpon dari Kenath. Ia langsung mematikan handponenya, dan memilih untuk tidur. Menenangkan pikirannya.
5.45 AM.
(Nam) telah bersiap-siap untuk pergi sekolah. Sarapan pagi, dan menunggu Aca. Namun, bukan Aca yang datang melainkan Kenath."Ngapain sih lo, pagi-pagi udah kesini?," ketus (Nam).
"Mau numpang sarapan, terus berangkat sekolah." Ucap Kenath, dengan wajah menyengir.
"Aneh." Gerutu (Nam).
Tak lama. Aca memasuki rumah (Nam).
"(Nam) ayo, berangkat." Ajak Aca.
(Nam) bangun dari kursinya, menggendong tasnya di punggung. Dan berpamitan kepada orangtuanya, begitupun dengan Aca.
"Woi, (Nam). Gue berangkatnya bareng siapa?" Ucap Kenath.
"Lo kan bawa mobil, sendiri juga bisa kali, dah ah gue mau berangkat"
"Assalamu'alaikum."
Aca dan (Nam) berangkat sekolah. Namun, di tengah perjalanan ada......
Next gak?
Kalo mau next hargain woi!
Vote+komen kalo udah baca.Boompart Yay/Nay?
Komen disini.
Contoh komennya
👇👇
Yay|| Banyakin konfliknya.Makasii
Tertanda,
-JodohnyaAca🌹-
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...