"Tapi aku tetep aja, ga terima (Nam)!."
"Ca udah ya, lagian sekarang juga aku gapapa."
Percepat. Perkemah telah usai. Tidak seminggu full, karena guru dan pembina pramuka tak ingin kejadian seperti (Nam) terulang. Jadi perkemahan cuma dilakukan selama tiga hari saja.
Esoknya, disekolah.
"(Nam), lo tau ga sih?!." Ucap Ajeng dengan hebohnya.
"Emang ada apa?,"
"Ish! Lo ya (nam)! Punya sosmed tuh digunain, jangan di anggurin aja. Masa lo masih belum peka juga." Gerutu Raisha.
"Aduh, gue emang beneran gatau gils."
"Ini tentang Aca, (Nam)."
"Aca? Kenapa sih?."
"Lo mah ya. Jadi gini nanti malem, Aca sama Rafly bakalan berantem. Terus gue denger juga, mereka itu ngerebutin lo. Udah tau, Lo punya Aca! Lagian ngapain sih, Rafly masih ngejar-ngejar lo!." Ucap Ajeng panjang lebar.
"Hah? Lo serius?! Ko mereka jadi ngerebutin gue ya? Kan gue cuma punya Aca."
"Aduh (Nam), pokonya nanti malem lo harus liat. Nanti deh, gue jemput, gaada penolakan!." Balas Raisha.
Tak lama Aca, Diat, Ray, dan yang lain datang ke kelas. Membuat seluruh kelas diam seketika, padahal tadi kelas sangatlah rame. Kenapa bisa pada diem, pas Aca dan segerombolannya dateng? Aneh.
"Pagi, (Nam)." Sapa Aca dengan senyumannya. Aca seperti hari-hari biasa disekolah. Baju di keluarkan, atribut sekolah tidak lengkap.
"Hm,"
"Disapa ko malah jawab hm sih? Nanti akunya tambah suka ke kamu gimana?."
"Ca plis, ini ga lucu. Kamu nanti malem mau battle sama Rafly kan?."
Ko (Nam) bisa tau? -Aca
Mending ngerebutin gue, ca -Author
Elah thor. Aca punya gue sip. -(Nam)
Pala lo. Aca itu punya emak-bapaknya:v -Author
Iya lah thor, gue sih salah terus. - (Nam)
Lo pada ngomongin gue ya? -Ray
BUBAR BUBAR RAY DATENG -Aca
Bangsat:v -Ray
"Ko kamu bisa tau, tau dari mana?."
"Udah ya ca. Aku tau dari mana itu ga penting. Aku gamau kamu battle sama Rafly, aku takut kamu kenapa-kenapa."
"Aku ga akan kenapa-kenapa ko sayang. Lagian ini juga demi kamu, aku gamau ada orang yang sayang sama kamu selain Aku- orang tua kamu."
"Ca, tapi kan?."
"Gapapa ko (Nam). Mending kamu liat aku aja nanti malem ya?."
"Gamau. Mending belajar dirumah."
"Yaudah deh, (Nan)." Ucap Aca pasrah.
Malamnya, Aca telah bersiap-siap untuk battle melawan Rafly. Seorang ketos, yang bangsat. Sebaliknya, (Nam) dirumah menunggu Raisha dan Diva menjemputnya.
Tin!
Suara klakson mobil yang berada di depan rumah (Nam). (Nam) pun keluar dari kamarnya, dan meminta izin kepada kedua orang tuanya. Setelah meminta izin, dan di perbolehkan. (Nam) langsung keluar rumah, dan memasuki mobil Raisha.
"Sha, jeng. Gue takut Aca kenapa-kenapa." Ucap (Nam) di dalam mobil.
"Gue yakin, Aca bakal baik- baik aja ko. Lo tenang aja ya (Nam)."
Skip. Percepat.
Kini mobil Raisha telah sampai di tempat yang mereka tuju. (Nam), Raisha, dan Ajeng turun dari mobil. Layaknya bidadari yang turun dari kayangan, banyak pandangan mata tertuju kepada mereka.
Ya! Tempat itu, berisi cowo, dan sebagian cewe. (Nam), Raisha, dan Ajeng mencari dimana keberadaan Aca. Namun, sepertinya Aca belum ada disini.
"Hai (Nam)." Sapa Rafly yang membuat (Nam) merasa jiji. Udah 'sok' ganteng, bangsat lagi. Ngapain masih sok baik?
"Ngapain sih lo. Sana pergi, gue disini cuma mau ngeliat Aca bukan Lo!."
"Aca ga bakal dateng, mending lo ikut havefun sama gue." Rafly langsung menarik tangan (Nam). Ajeng dan Raisha pun langsung mencoba melepaskan tangan Rafly yang menarik tangan (Nam).
"Yat, Ray, Zak. Tolongin (Nam)." Ucap Ajeng.
"Heh lo ya raf! Lo lepasin (Nam), atau gue abisin lo disini!." Bentak Diat.
"Makanan kali ah. Di abisin. Gue ga akan lepasin (Nam). Percuma, lo semua kesini. Aca ga bakalan dateng, temen lo itu pengecut!." Ucap Rafly dengan senyum liciknya.
"Pengecut? Kata siapa gue ga dateng?! Buktinya gue dateng dengan selamat." Ucap Aca.
"Lo lepasin cewe gue!." Sambung Aca.
"Gaakan, dan ga pernah gue lepasin." Ucap Rafly.
"Banyak bacot lo," Aca langsung menendang perut Rafly. Membuat Rafly terjatuh, dan melepaskan pegangannya terhadap (Nam).
"(Nam) lo gapapa?." Tanya Zaki.
"Ga gue gapapa. Cuma agak sedikit lecet aja. Soalnya tadi gue kena kuku nya rafly."
(Nam) yang melihat Aca sedang battle melawan Rafly. Dengan perasaan yang dilema, (Nam) ingin mencoba melerai. Namun, ia takut menjadi sasaran. Dan (Nam), memberanikan diri untuk melerainya.
"(Nam), lo mau kemana?." Tanya Ray.
"Gue mau misahin mereka ray, kasian Aca."
"Lo gila ya (Nam)! Mereka itu lagi berantem, yang ada kalo lo coba misahin mereka malah lo yang kena!." Ucap Diat dengan nada yang sedikit tinggi.
"Yat, tapi gue gamau Aca kenapa-kenapa!." Ucap (Nam). Tanpa basa-basi (Nam) langsung menuju Aca, dan mencoba melerainya.
Bugh. Satu pukulan mendarat di perut (Nam). Rafly yang melakukan hal itu. (Nam) pingsan, sontak Ajeng dan Raisha langsung berlari menuju (Nam).
"Bangsat lo jadi cowo!." Ucap Aca yang amarahnya sudah tak tertahan lagi.
"Ca udah! Mending lo urusin (Nam) dulu." Ucap zaki yang coba menahan Aca ketika ia ingin menghabisi Rafly.
"Kalo (Nam) sampe kenapa-kenapa lo bakalan selalu berurusan sama Aca!." Ancam Diat.
Aca langsung membawa (Nam) pergi. Di samping mobil, Aca mencoba mengsadarkan (Nam). (Nam) pun sadar.
NEXT GA?
JADI MAAPKEUN KALO AUTHOR NGARET TERUS :vVote+komen kalo udah baca yaw🙈
Jgn lupa baca cerita author yang ketiga judulnya "Sosmed X MuserID"
-jodohnyaAca💋-
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...