OKE FIX.
Author ga bakal hapus cerita ini, ga peduli orang mau komentar yang jelek tentang cerita ini, yang penting cerita ini ga ngejiplak dari mana pun dan ga ngerugiin kalian yang gasuka sama cerita ini.Lanjut ke cerita...
"Yaudah deh ca, terserah kamu." Balas (Nam).
"Cie, aku-kamu nih?." Ledek Aca.
"Apaan sih," ucap (Nam) yang salting saat ini. Mungkin pipi nya sudah memerah seperti buah tomat yang mematang.
"Blushing, (Nam)?," Tanya Ray.
"Apaan sih, ngga juga!." (Nam) memalingkan mukanya, supaya mereka tidak mengetahui bahwa (Nam) sedang blushing saat ini.
*bener ga sih tulisannya?:vEsoknya.
Mereka semua sudah siap untuk liburan, ya walaupun mereka hanya libur satu hari tapi bagi merek ini cukup, untuk melepas beban materi pelajaran disekolah. Aca yang baru keluar dari rumah sakit, langsung ikut mereka liburan. Padahal (Nam) tidak mengizinkannya, namun Aca tetap saja memaksa.Trans studio Bandung.
Sesampainya di Tsb, mereka semua berpencar dan akan bertemu kembali di parkiran. (Nam) dengan Aca saat ini sedang mengelilingi Tsb, hingga ada yang memanggil nama Aca.
"Aca?,"
Aca pun menoleh dari sumber suara yang memanggilnya. Ternyata itu adalah Raisha, mantannya.
"Hah? Lo raisha kan?," tanya Aca memastikan.
"Iya ca, ini gue Raisha mantan lo,"
Mantan? Oh pantesan. -(Nam).
Semoga aja lo ga marah (Nam). -Aca"Apa kabar lo? Gue kangen lo, tau ga!." sambung Raisha.
"Baik. Lo sendiri gimana?,"
"Gue baik, gimana keadaan yang lain?," Tanya Raisha.
"Baik juga, gue kesini juga bareng sama Diat, Ray, Zaki, Ajeng." Balas Aca.
Oke gitu. Pacarnya sendiri ga di anggep, fine! -(Nam).
Lalu (Nam) pura-pura batuk supaya Aca menyadari bahwa ada (Nam) disampingnya. Namun jawabannya nihil, Aca tidak peka.
"Ada orang juga loh disini," sindir (Nam) yang membuat Aca menengok kepadanya.
"Oiya sha, kenalin ini (Nam) cewe gua,"
Raisha ingin menjabat tangan (Nam). Namun, (Nam) tidak menanggapinya.
"Raisha," ucap Raisha dengan senyumannya. (Nam) tidak membalas senyumannya, melainkan berkata "lo udah tau kan nama gue, jadi gue ga perlu ngenalin diri."
"Oh oke,"
"Kamu gaboleh gitu sama Raisha, sopanan dikit bisa kan?." Bisik Aca kepada (Nam).
"Apa gasuka, yaudah sana balikan lagi sama mantan kamu!."
(Nam) langsung pergi, Aca yang bingung dengan tingkah laku pacarnya itu. Menurut Aca, jika (Nam) marah sangatlah lucu.
"Cewe lo kenapa ca? Marah, atau gasuka sama kehadiran gue?."
"Gatau. Mungkin dia cemburu kali."
"Wajarlah cemburu, berarti dia sayang sama lo. Tenang ko, gue ga akan ngerusak hubungan kalian." Balas Raisha.
"Yaudah lo kejar gih, keburu pergi jauh. Nanti kalo ilang kan ribet nyarinya," Sambung Raisha.
Aca langsung mengejar (Nam). (Nam) yang sepertinya marah, Aca lebih suka menggoda (Nam) ketika marah.
"Masih marah?,"
"Apa sih!" Balas (Nam) ketus.
"Jangan marah dong, nanti cantik nya ilang."
"Basi,"
"Kasih kucing kalo basi." Ucap Aca.
"Ga lucu, AHAHAHA."
"Kamu marah kenapa si? Udah dong marahnya. Masa cogan di cuekin,"
"Jiji ca, sumpah."
"Jangan marah ya, ya? Maafin aku dong. Tadi tuh ga bermaksud ngomong gitu,"
"Bodoamat! Sana balikan aja sama mantan kamu!."
"Bener nih? Yaudah aku balikan." Ledek Aca.
"ACAAAAA!!!" Ucap (Nam) dan langsung menjewer kuping Aca.
"Sakit tau," balas Aca.
"Sakitan mana, sama dicuekin?."
"Iya deh aku nyerah, kalo masalah debat sama kamu. Maafin Aca ya? Kamu tenang aja, Raisha gaakan ngerusak hubungan kita." Ucap Aca dengan lemah lembut, membuat hati (Nam) luluh dan memaafkannya.
Sa ae lo kutil badak, bikin gue ga marah lagi. -(Nam).
"Iya aku maafin," balas (Nam) dengan senyumannya.
Udah ya.
Segini dulu, author mau lanjut ngerjain tugas.Vote+komen kalo udah baca🎈
Butuh saran nih, author mau bikin cerita ketiga. Tapi author bingung mau bikin cerita judulnya apa?
Kalo kalian punya ide, tinggal komen aja ya.Contoh: Playboy// Aca, (nam).
Makasii✌️
-jodohnyaAca💋-
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...