"Oke, nama gue Clarissa."
"Yuk Ca, ke kelas bentar lagi bel." Ajak Clarissa.
Di kelas. Aca langsung duduk bersama Genta, temannya Clarissa. Aca memperkenalkan dirinya kepada Genta, begitupun sebaliknya.
Skip ae yak. Author males ngetik panjang-panjang.
5 bulan sudah Aca tidak mengabari (Nam). Namun, tetap saja (Nam) masih selalu berpikir positif, mungkin Aca sibuk dengan sekolahnya disana.
Namun nyatanya, tidak. Itu semua salah besar! Aca kini lebih memprioritaskan Clarissa, apakah perasaan Aca telah hilang untuk (Nam)?Indonesia.
(Nam), kini lebih suka menyendiri. Di sekolah pun (Nam) tidak banyak bicara. Apakah ini semua karena Aca? (Nam) terlalu sayang sama Aca sampai- sampai dia lupa jika ada sakit di akhir. (Nam) tidak memperdulikan bagaimana perasaan Diat, ia masih berharap pada Aca.
"(Nam), lo sampe kapan gini terus? Lo tau nunggu Aca sampe kapan pun, dia ga bakal kembali lagi sama lo!" Ucap Diat.
(Nam) pun menoleh ke arah Diat.
"Mending, lo pergi. Karena gue ga butuh lo." (Nam) tersenyum getir, ia menahan tangis.
"Lo itu bego! Lo masih berharap sama Aca. Aca itu udah ngelupain lo (Nam). Janji dia itu hanya angan semu. Sampe kapan, lo nutup hati lo? Gue cape (Nam), nunggu lo! Lo tau gimana rasanya di abaikan? Itu sakit,"
"Coba lo pikir dengan matang. Kalo Aca masih sayang sama lo, masih nyimpan perasaan sama lo, mungkin dia ngasih kabar sama lo. Ini udah 5 bulan, Aca ga ngabarin lo! Dan lo anggap kalo Aca itu masih sama kaya dulu. Itu salah!." Sambung Diat.
(Nam) menunduk sejenak. Mencerna ucapan Diat tadi, apakah benar Aca sudah berpaling ke hati yang lain? Tangisan nya kini memecah. (Nam) menangis. Raisha dan Ajeng langsung memeluk (Nam). (Nam) menangis di dekapan Ajeng dan Raisha.
"Jeng, Sha. Aca ga sejahat itu kan? Aca masih sayang sama gue kan?," lirih nya.
Diat yang melihat itu, langsung mengkode Raisha dan Ajeng supaya melepaskan pelukannya. Raisha dan Ajeng mengerti maksud Diat itu.
Diat langsung memeluk (Nam). Diat salah, karena telah membuat (Nam) menangis.
"Maafin gue, gue ga ada maksud buat maksain perasaan lo." Ucap Diat.
"Gue sekarang sadar, Yat. Gue bakalan ngebuang jauh-jauh perasaan gue terhadap Aca. Buat apa gue perjuangin dia, tapi nyatanya yang di perjuangin malah pergi?," balas (Nam).
(Nam) langsung menatap Diat. Ia tersenyum, karena masih ada cowo yang setia kepada (Nam).
"Nah gitu dong! Jangan nangis lagi ya," ucap Diat sambil mengacak rambut (Nam).
***
Liburan semester tiba. (Nam) dan teman-teman nya, akan berlibur. (Nam) memilih berlibur ke German, bukan karena ia ingin bertemu dengan Aca tapi, itulah German adalah tempat yang diinginkan (Nam) untuk berlibur.
Bandara Soekarno-Hatta.
"(Nam), kira-kira liburan kita seru ga ya?," tanya Ajeng.
"So pasti lah!"
Pesawat kini telah terbang. Menuju German, waktu yang di tempuh tidak lah cukup lama. Ketika pesawat sampai di bandara, lebih tepatnya bandara yang berada di German. Para penumpang keluar dari pesawat.
"(Nam), kita cari hotel yang dekat-dekat sini ya?," tanya Diat.
(Nam) mengangguk.
Di hotel. Diat langsung memesankan 2 kamar. Kamar pertama untuk Diat, dan Ray. Kamar kedua untuk (Nam), Raisha, dan Ajeng. Mereka semua beristirahat, karena sudah malam dan badan mereka terasa pegal.
Paginya. (Nam) dan yang lain ingin berjalan-jalan di sekitar hotel. Lebih tepatnya mereka berada di taman, yang tak jauh dari hotel itu.
"Jeng, Sha. Itu Aca kan?," tunjuk Ray pada laki-laki yang sedang bersama seorang perempuan.
"Iya, itu beneran Aca. Tapi, itu cewenya siapa ya?," tanya Ajeng.
"Samperin yuk. Gue kangen Aca, cuma mau tau sekedar keadaan dia." Ajak Raisha.
Ajeng, Raisha, Ray, dan Diat pun menghampiri Aca. Namun, tidak dengan (Nam). (Nam) memilih untuk tidak ikut.
"Lo Aca kan?," tanya Diat.
Aca pun menoleh.
UDAH WOI SEGINI DULU.
1. Kira-kira Aca kenapa ya?
2. Aca milih siapa hayo (Nam)/Clarissa?
3. Satu kata buat Aca?
4. Endingnya mau sampe part berapa?
5. Kalo kalian jadi (Nam), apa yang akan kalian lakukan?Jawab woi. Kalo ga jawab cerita ini bakalan gue apus:')
Vote+komen jan lupa juga💕
Makasii🌹
-JodohnyaAca💋-
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Novela JuvenilJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...