36:: Pergi, menyesal?

2.4K 189 91
                                    

Ray langsung menghampiri (Nam), dan Adelia yang sedang melabrak (Nam).

"Oh, gitu Del! Ini semua cara licik lo buat jauhin (Nam) sama Aca?," ucap Ray.

"Lo? Ko bisa ada disini?!." Gertak Adelia.

"Alah! Gue bakalan bongkar semua kebusukan lo, lo tau? Lo itu udah ngehancurin dua hati yang saling menyanyangi!." Balas Ray.

"Sana silahkan! Tapi, gue gaakan tinggal diam, gue bakalan terus ngejar Aca sampe Aca jadi milik gue!" Ucap Adelia sambil pergi.

"KEJAR TUH SAMPE MAMPUS. KALO PERLU LO KEJAR ACA SAMPE DUNIA INI TERBALIK! DAN JANGAN HARAP ACA BAKALAN MAU SAMA LO!." Balas Ray dengan penuh dendam di raut wajahnya.

Sementara (Nam), kini ia kaget dengan kehadiran Ray. (Nam) bingung harus berbuat apa, Ray telah terlanjur mengetahui semuanya.

"Kenapa (Nam)? Lo kaget, gue udah tau semuanya?,"

"Jadi ini alasan lo jauhin Aca, termasuk yang lain?," sambung Ray.

"Jawab (Nam?!," gertak Ray.

(Nam) langsung meneteskan air matanya. Ia baru kali ini meneteskan air matanya dihadapan laki-laki, namun laki-laki ini bukan Aca, melainkan Ray.

"Ma-maafin gue, gue terpaksa, Ray."

"Lo ga salah (Nam)! Adelia emang udah keterlaluan, lo tau Aca itu sayang banget sama lo, dia gaakan berpaling dari lo!," balas Ray.

"Oh iya. Ini ada surat dari Aca, gue harap lo ngerti maksud dari surat itu," ucap Ray sambil memberikan sebuah amplop yang berisi surat.

(Nam) mengambil surat itu. Dan langsung pergi, meninggalkan Ray. Sementara Ray? Ray sedang bingung untuk saat ini. Ia ingin memberi tau hal yang sebenarnya kepada Aca dan teman-temannya itu, namun Ray juga tak tega memberi tau hal yang sebenarnya, karena ia masih menghargai (Nam), sahabatnya.

Setelah sampai di kooridor yang cukup sepi, (Nam) membuka surat itu dan membacanya.

(Nam) sayang,
Hai. Apa kabar?, aku berharap kamu baik baik aja ya. Aku disini sungguh rindu, rindu sama kamu. Kamu tau? Aku rindu dimana saat kita bersama. Hehe, mungkin hal itu gaakan terulang lagi. Aku tau, kamu mencintai dia. Dia yang lebih sempurna dibandingkan aku. Satu hal yang harus kamu tau, aku masih mencintai kamu. Tapi, sayangnya kamu udah ngebuang jauh perasaan yang dulu pernah ada. Makasih ya, udah pernah singgah dihati aku, membuat aku semakin baik saat berada di samping kamu walaupun hanya sesaat. Aku mau izin sama kamu, Aku akan pindah ke German untuk 3 tahun, kedepan. Aku disana gaakan berpaling dari kamu, karena aku akan selalu menunggu kamu sampai kamu tau perasaan aku yang sebenarnya. Maaf kalo aku masih menyanyangi mu, sampai ketemu 3 tahun yang akan mendatang ya.

Aca❤️

(Nam) tak tau harus berkata apa setelah membaca surat itu. Sura terakhir dari Aca. Dan ia juga tidak akan bertemu Aca selama 3 tahun. Apakah itu hal yang mudah?

(Nam) langung menuju kelas. Di kelas (Nam) menghampiri Ajeng dan Raisha.

"Jeng, Sha?,"

Ajeng dan Raisha pun menoleh, melihat ke arah (Nam).

"Lo beneran ngomong sama kita, (Nam)." Ucap Ajeng dengan senang.

(Nam) mengangguk.

"Gue butuh Aca," ucap (Nam) secara tiba-tiba. Ia menangis lagi, ia menyesel karena telah menyuruh Aca menjauhi dirinya.

"Lo udah baca surat dari Aca kan?, dan lo tau maksud surat itu?," tanya Raisha.

"Gue udah baca. Tolong, untuk saat ini gue butuh Aca. Aca dimana sekarang?," tanya (Nam).

"Yuk ikut gue ke bandara. Aca terbang jam 2 siang, sekarang baru jam setengah satu. Kita masih bisa ketemu Aca." Ajak Diat.

(Nam) mengangguk. Ia mengikuti Diat. Menuju bandara Soekarno-Hatta. Sesampainya di bandara (Nam) dan Diat mencari keberadaan Aca. Ya! Aca akhirnya berhasil ditemukan. Diat langsung menepuk bahu Aca, Aca menoleh dengan muka senang.

"Lo beneran kesini (Nam)?," ucap Aca.

"Ca. Maafin gue, gue udah nyuruh lo buat jauhin gue. Gue salah," ucap (Nam) sambil menundukkan kepalanya.

"Lo gausah minta maaf gitu. Lo ga salah kok. Gue yang masih terlalu berharap sama lo, kalo lo sayang sama dia gapapa, gue mundur."

"Tapi, Ca?,"

"Eh Yat, gue mau ngomong sama lo bentar."

"Ngomong apa Ca?" Tanya Diat.

"Ikut gue kasana dulu yuk." Ajak Aca kepada Diat.

"Yat. Tolong jaga (Nam) untuk 3 tahun kedepan. Gue tau, lo itu punya perasaan lebih sama (Nam) kan? Gapapa lo ambil aja, asalkan (Nam) bisa bahagia sama lo. Gue pamit ya, satu permintaan gue jaga (Nam) disaat gue jauh sama dia." Ucap Aca.

Diat hanya mengangguk. Karena Diat tak tau harus berkata apa. Aca dan Diat kembali kepada (Nam). (Nam) pun bingung dengan mereka berdua.

"(Nam)?,"

"Gue bakalan sayang sama lo, sampe kapan pun, yaudah ya (Nam) udah jam 2 nih, gue bakalan ninggalin Indonesia, termasuk orang yang gue sayang. Goodbye, (Nam), Yat." Sambung Aca.

Aca pergi melangkahkan kakinya. Sementara (Nam)? Ia menangis karena menyesal. (Nam) langsung memeluk Diat dengan keadaan menangis.

Next ga ya?

Kalian maunya
1. (Nam)-Aca
2. (Nam)-Diat

Komen yaaa.

Jan lupa vote+komen kalo udah baca💕

Makasii💣

-JodohnyaAca💋-

Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang