HAPPY READING GAES.
Maapin kalo banyak typo bertebaran dimana-mana:("Balik ke hotel yuk. Udah malem nih," ajak Ray.
Semua mengangguk. Ketika sampai di hotel mereka semua masuk ke dalam kamar masing-masing, dan langsung tertidur. Hingga, pagi menjelang.
Paginya.
"Gaes, gue mau ke luar bentar ya. Lo berdua tunggu disini aja, nanti kalo Diat nyariin gue, bilang aja gue ada di taman yang waktu itu." Ucap (Nam).
Ajeng dan Raisha hanya mengangguk saja.
Aca-Clarissa Pov's
"Sa, lo mau ga jadi pacar gue?," ucap Aca.
"Lo serius Ca? Lo gak lagi prank kan?"
"Iya gue serius, jadi lo mau gak?"
"Gue mau Ca."
(Nam) yang melihat itu merasakan hatinya begitu sakit. Sakit, melihat orang yang masih ia sayang harus bersama orang lain, bukan dirinya.
(Nam) langsung ingin kembali ke hotel. Tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang ingin menabraknya, dengan cekatan Diat langsung mendorong tubuh (Nam). Alhasil, Diat dan (Nam) jatuh bersama.
"Lo sih. Kalo nyebrang hati-hati, dong! Untung ada gue, kalo nggak lo udah ketabrak kali." Omel Diat.
(Nam) tidak menjawabnya, ia hanya menunduk saja. Diat langsung mengangkat dagu (Nam), terlihat lah wajahnya kini sedang menangis.
" Lo kenapa?! Siapa yang bikin lo nangis?!" Tanya Diat.
"Gue gapapa, gue cuma kelilipan aja."
"Lo gausah boong! Gue kenal lo udah lama, mana mungkin lo kelilipan, lo nangis kan?!." Gertak Diat.
(Nam) tidak menjawabnya lagi. Tapi, Diat berhasil melihat Aca yang berada di sebrang jalan sana, bersama perempuan itu.
*note: Disini Diat belum tau nama pacar Aca yang baru ya.
"Oh gini! Jadi gara-gara Aca? Lo bisa nangis?!"
"Jawab (Nam)!." Sambung Diat.
(Nam) hanya menangguk.
"Gue ga terima. Gue bakal ngasih pelajaran ke Aca."
"Jangan Yat. Gue gapapa."
Tapi Diat tetap saja memaksa. Akhirnya Diat berhasil menghampiri Aca.
"Brengsek lo!." Ucap Diat.
"Weh, santai." Balas Aca.
"Gue gabisa santai sama lo! Lo kan yang udah bikin cewe gue nangis?!." Ucap Diat.
"Oh, ini jadi cewe lo! Hebat ya, baru putus langsung jadian sama yang lain." Balas Aca.
"Mirror njing! Lo juga, maksud lo apa bikin nangis cewe gue hah?!."
"Et dah. Siapa juga yang bikin nangis cewe lo!." Ucap Aca.
"Oh- gue tau, cewe lo mungkin nangis gara-gara tau kalo gue nembak Clarissa, ya kan?." Sambung Aca.
"BANGSAT! Oh- jadi cewe ini, yang bikin lo berubah?." Balas Diat.
"Dasar cewe penggoda. Eh- tapi, pantes seorang cewe penggoda jadian sama cowo sampah!." Sambung Diat.
"Jangan pernah lo nyalahin Clarissa!." Bentak Aca.
"Udah Yat. Udah!." Pinta (Nam).
"Tapi (Nam)?," tanya Diat.
"Udah. Mending kita pergi dari sini." Ajak (Nam).
Diat menuruti. Mereka berdua kembali ke hotel. Di hotel (Nam) tidak banyal bicara. Apakah hatinya masih sakit? Melihat 'mantan' pacar itu. Ntahlah, atau kemungkinan 'iya'.
Skip ae yak.
Sudah seminggu. Mereka berada di German. Dan sekarang, waktunya untuk mereka kembali ke Indonesia.
***Kini mereka telah tiba di Indonesia. Lebih tepatnya di Bandara Soekarno Hatta. Mereka semua pulang, dengan menaiki taksi. Ketika sampai di rumah, (Nam) langsung disapa hangat oleh mamahnya. Namun (Nam) tidak membalas sapaan itu. Diat yang melihat akan hal itu, akhirnya bercerita kepada mamah (Nam).
"Gitu tante, ceritanya"
"Namanya juga cinta monyet. Biasalah masih labil, belum bisa nentuin siapa yang paling pantes buat ngisi hatinya." Balas mamah (Nam).
"Yaudah tante, kalo gitu Diat permisi dulu ya. Mau pulang, tukang grab nya udah nunggu di depan, hehe." Pamit Diat dengan bersalaman.
Esok, pagi.
(Nam) terbangun dari tidurnya. Ia dengan berat hati melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Ya. Liburan telah usai. Setelah selesai mandi, (Nam) berganti pakaian dan menuju meja makan untuk sarapan pagi. Namun, (Nam) sungguh kaget. Ia melihat Diat yang sedang sarapan pagi bersama kedua orang tuanya.
Mau tidak mau. (Nam) harus menuju meja makan. Sebenarnya. Mood (Nam) memang tidak bagus. Jika ia tidak mood, ia lebih suka menyendiri dan tidak banyak bicara.
"Eh- nak, sini sarapan dulu bareng mamah, papah, Diat" ajak papah (Nam).
Ck! (Nam) berdengus kesal.
Ia duduk dan mengambil sedikit nasi goreng. Memakan nya, lalu tanpa sepatah kata pun (Nam) bangun dari kursinya. Dan bergegas menuju sekolah.
Diat yang mengerti maksud (Nam) itu menuruti saja. Dan berpamitan kepada kedua orang tua (Nam). Sementara itu (Nam) sudah duduk manis di dalam mobil Diat.
"Lo kenapa sih (Nam)?"
"Jalan buru! Nanti bisa telat!" Perintah (Nam). Diat langsung menyalakan mesin mobilnya dan melaju menuju sekolah.
***
Ketika sampai di sekolah. Banyak siswa/siswi yang menggosipi (Nam). Mereka semua menjelekan (Nam).
"Najis banget gue sih!"
"Punya malu gak ya? Abis putus kok malah jadian sama sahabat mantan nya"
"Sok cantik banget emang"Begitulah yang sekiranya terdengar oleh (Nam). Tapi, (Nam) tidak menjawabnya.
Segini dulu yak.
Maapin aku kalo ceritanya makin aneh:(( bikos ai udah keabisan ide-,1.Bagian di part berapa yang kalian suka? Alesan nya kenapa?
2. Cerita ini seru/nggak?
3. Kapan kalian mulai baca cerita ini?Jawab woi! Ga jawab bakalan di unpublish
Vote+komen jan lupa yaw💯👌
Makasii🌹🙌
-JodohnyaAca💋-
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...