Maafin yak, kalo ada typo ehehehe:)
"Ca kamu gabisa gini. Kamu harus percaya sama aku, mereka itu cuma boonhan. Orang tua kamu juga setuju tentang perjodohan ini!."
"Percaya del? Itu yang lo bilang percaya?."
"Om, sama tante kecewa sama kamu! Om kira kamu itu beneran mengidap leukimia ternyata kamu itu udah ngebohongin om, tante, Aca." Jelas papah Aca.
"Tante harap, kamu pergi jauh-jauh. Karena tante gamau ngeliat perempuan pembohong kaya kamu." Sambung Mamah Aca.
"Loh, kalian gabisa nyalahin anak saya gitu aja. Emang anak situ seganteng apa sih? Sampe-sampe nolak anak saya?," ucap Mamah Adelia.
"Denger ya bu, kalo anak saya ga ganteng mungkin aja anak ibu ga akan ngejar-ngejar anak saya. Pake alesan mengidap leukimia, kalo saya sih malu!Untung aja perjodohan nya batal." Balas Mamah Aca.
Skip. Malamnya...
"(Nam), lo udah tau kan kalo perjodohan Aca itu ga jadi?," Ucap Raisha dengan vidcall.
"Yaudah kalo emang perjodohannya ga jadi. Lagian itu bukan urusan gue lagi."
"Ayo (Nam). Mending lo balikan lagi sama Aca. Karena lo itu saling sayang kan?,"
"Maaf sha. Untuk hal itu gue gatau harus apa. Gue gamau kejadian itu terulang lagi."
"Dan asal lo tau, gue emang sayang sama Aca."
"Nah! Terus lo nunggu apa lagi (Nam)? Udah mending lo balikan lagi sama Aca. Gue yakin ko, kejadian itu ga akan terulang lagi."
"Gue gabisa sha. Balikan sama mantan itu sama aja kaya baca buku dua kali, ga ada bedanya dan endingnya juga bakalan sama."
"Terserah lo deh, (Nam). Gue cuma ngasih saran aja. Yaudah ya, gue tidur dulu. Sampe ketemu besok di sekolah, (Nam)."
"Oke sha."
Esok paginya...
(Nam) berangkat sekolah seperti biasanya. Menaiki angkot, seorang diri. Sesampainya di sekolah, (Nam) langsung menuju kelasnya.
Dikelas ternyata sudah ada Ajeng, Raisha, Ray, Diat dan Aca. (Nam) langsung menaruh tasnya di atas meja, dan langsung duduk di bangkunya. Tanpa basa-basi Aca langsung menghampiri (Nam).
"Hai, (Nam)?."
"Apa sih. Sana ah, gue lagi ga mood ngomong."
"Jutek amat. Mentang-mentang udah putus,"
"Bacot lo ca. Sana gih, urusin tunangan lo itu yang bermuka dua, eh."
"Yaelah. Tunangan gue mah cuma lo (Nam), tapi itu juga kalo lo mau balikan sama gue."
"Ahaha. Ya jelas lah, gue gamau. Karena gue gamau terjebak dalam rasa itu lagi."
"Terserah lo, (Nam). Perasaan gue sama lo, sampe kapan pun masih sama. Jadi lo, gausah sungkan kalo ngajak balikan."
"Pede banget lo."
Kring...
Bel masuk berbunyi. Jam pelajaran pertama dimulai. Ibu Dinda, seorang walikelas Xll-C.
*note: Author lupa kelas yang dulu.
"Pagi anak-anak." Sapa BuDinda.
"Pagi juga bu."
"Apakah kalian sudah mengetahui tentang berita ini?," tanya BuDinda.
"Berita apa bu?," Aca menanya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...