Diat akhirnya membawa Aca ke kostan nya. Berhubung Diat membawa mobil, jadi motor Aca dibawa oleh Oces. Sesampainya dikostan, Aca langsung digeletakkan diatas sofa, Aca masih tak sadar.
"Lo ish! Nyusahin banget, Lo nakal ca tapi masalah cewe lo langsung luluh."
Esok paginya.
Pukul enam, (Nam) telah berada diruangan osis. Disana telah ada Ka Rafly dan Ajeng. Tanpa basa-basi Ka Rafly langsung menembak (Nam). (Nam) yang bingung, satu hal ia masih terlanjur sayang sama Aca, tapi Disisi lain ada seorang cowo yang tulus sayang sama dirinya."Lo mau kan, jadi pacar gue?."
"Aduh, gimana ya ka. Gue masih labil kalo masalah cinta."
"Udah terima aja (Nam), Lo gausah mikirin Aca sepupu gue yang brengsek itu."
"Yaudah deh ka, gue mau."
"Mau apanya?," Ledek Ka Rafly.
"Yaudah ga jadi." Balas (Nam).
"Jangan ngambek dong. Gue bercanda ko, jadi kita resmi nih jadian?."
"Yagitu ka,"
"Asik, longlast yak. Jangan lupa peje."
Jam delapan tiba, seperti biasanya pensi telah dibuka. (Nam) sekarang sedang berkeliling bersama Ajeng. (Nam) tak sengaja lewat didepan kelas Aca, disana ada gerombolan Aca. Namun, Aca tidak ada disana. Kemana dia? Ah sudahlah.
"Jeng lo tau ga, Aca kemana?."
"Ngapain lo masih peduli sama dia, dia kan udah bikin lo patah hati."
"Ngga. Heran aja gitu, tumben apa gaada sama gerombolan nya."
"Lagi pacaran kali sama diva." Balas Ajeng.
(Nam) dan Ajeng kini beristirahat sejenak di bawah pohon. Kemudian, Diva datang dengan marah-marah kepada (Nam). (Nam) yang bingung dengan mantan sahabatnya , yang datang dan langsung marah-marah kepada dirinya. Apa salah gue si?
"Heh, lo. Lo pasti sembunyiin Aca dari gue kan?!." Bentak Diva.
"Lo gadanta banget ya, dateng-dateng langsung marah ga jelas kaya gini."
"Alah! Gausah bohong lo, lo pasti sembunyiin Aca kan?! Buktinya sekarang Aca gamasuk!."
"Heh penikung, gue sama sekali ga sembunyiin Aca! Bukannya lo pacarnya dia, ko lo sendiri gatau sekarang Aca dimana. Atau jangan-jangan lo itu bukan pacar aslinya dan, lo itu cuma ngaku-ngaku aja?!." Ucap (Nam) sambil menekan kata penikung.
"Mungkin dia ngaku-ngaku kali (Nam). Mana mau Aca sama cewe bangsat kaya dia," Kini gantian Ajeng yang angkat bicara dan menunjuk ke depan muka Diva.
"Bacot anjing!." Diva hendak menampar pipi (Nam) untuk kedua kalinya, namun tangannya ditahan oleh Ka Rafly.
"Jangan pernah lo nampar cewe gue, dia ga pernah nyari masalah sama lo!."
"Oh jadi dia cewe lo, ajarin tuh cewe lo buat sopan dikit sama gue. Secara gue kan pacarnya Aca, seorang wanted sekolah yang terkenal."
"Eh anjing! Mulut lo minta di kasih sambel cabe ya! Secara sepupu gue juga gaakan mau sama cewe Kaya lo, sat!." Balas Ajeng.
"Terus lo juga, jangan pernah nyakitin cewe gue, berani lo nyakitin? Urusan sama gue, understand?!." Bentak Ka Rafly kepada Diva.
"Jangan mentang-mentang lo ketos disini ya! Lo itu ga ada apa-apanya sama Aca, Nyali lo itu cuma dibawah Aca!." Balas Diva.
"Bangsat, banyak omong lo!." Ka Rafly hendak menampar Diva, namun di tahan oleh (Nam).
"Udah, gausah diladenin orang kaya dia. Kita ngeladenin dia sama aja kita ngeladenin orang gila."
PENDEK GAPAPA YA
KALIAN MAU NYA APAAca/(Nam)
Rafly/(Nam)Komen yaw.
Jan lupa vote+komen juga❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...