Aca terus menelusuri hutan. Ia tak tau dimana keberadaan (Nam) sekarang. (Nam) lo dimana? Gue khawatir.
"(Nam)!!!!." Teriak Aca.
"(Nam) lo dimana?!!." Teriak Aca lagi.
(Nam) POV's
Kini tubuhnya telah berada didasar jurang. Dengan keadaan yang lumayan parah, kepala (Nam) terbentur oleh batu besar hingga ia tak sadarkan diri.
Aca POV's
"Lo udah ketemu sama (Nam)?." Tanya Aca kepada Diat ketika bertemu.
"Belum ca, gue juga masih nyari. Ko, perasaan gue nunjukkin kalo (Nam) ada di dasar jurang." Balas Diat.
Tanpa basa-basi Aca langsung menuju jurang. Ya, ternyata benar! (Nam) berada disitu, dengan keadaan yang tak sadarkan diri. Dengan berhati-hati, Aca turun ke jurang itu, dan menyelamatkan pacarnya.
"(Nam) lo bangun, gue ada disini (Nam)!." Ucap Aca.
"ACAAAA!!!." Teriak semuanya.
"Gue disini, di dasar jurang." Balas Aca dengan teriakan.
"Cepet naik, yang lain bantu Aca bawa (Nam) ke atas." Perintah bu Endah.
Setelah itu, (Nam) dibawa ke rumah sakit terdekat. Dokter yang langsung membawa (Nam) ke dalam ruangan UGD.
Satu jam kemudian.
Dokter keluar dari ruangan, disana telah ada orang tua dari (Nam)."Disini ada orang tua dari (Nam)?." Tanya dokter.
"Kita dok." Jawab MaPah (Nam).
"Mari ikut saya." Ajak Dokter itu.
-Ruangan-
"Begini pak,bu. Putri anda mengalami pemecahan pembuluh darah yang berada di otaknya. Akibat benturan yang sangat keras."
"Tapi, anak saya bisa diselamatkan dok?," tanya Papah (Nam).
"Mohon maaf pak. Kami semua sudah berusaha semaksimal mungkin, namun nyawa anak bapak tidak dapat terselamatkan." Jelas dokter itu, dengan muka yang seperti nya sangat bersalah.
"(Nam)!!! Gamungkin." Ucap mamah (Nam). Tangisan sudah pecah ketika dokter menyatakan hal itu.
"Tapi sebelum itu, putri bapak menitipkan ini ke saya. Katanya, tolong kasihkan ke Aca." Ucap Dokter, sambil memberikan sebuah memoricard.
MaPah (Nam) akhirnya keluar dari ruangan. Dengan wajah menangis, lalu mereka semua bertanya. Bagaimana keadaan (Nam) sekarang?
"Om-Tante. Gimana keadaan (Nam) sekarang? Dia baik-baik aja kan?!." Tanya Aca.
"Aca, (Nam) ca." Ucap Mamah (Nam) sambil menangis, dan langsung memeluk Aca.
"(Nam) kenapa tan?," Tanya Aca sekali lagi.
"(Nam) udah gaada ca." Balas Mamah (Nam).
"Maksud tante apa? Tante bercanda kan?,"
"Tante ga bercanda ca. Dokter gabisa nyelamatin nyawa (Nam)." Balas Papah (Nam).
"(NAM)!!!!.." Kini tangisan Aca pecah. Mengetahui ketika pacarnya telah pergi untuk selama-lamanya. Namun disisi lain, Diva merasakan kesenangan.
-UGD-
"(Nam) bangun. Gue ada disini." Ucap Aca sambil menangis, memeluk tubuh (Nam).
"Udah ca. Lo ikhlasin (Nam), Dia ga bakal tenang kalo lo nangisin dia terus," ucap Diat.
Aca menoleh ke Diat, dan berkata "Ini gara-gara lo yat! (Nam) meninggal sekarang!."
"Sumpah ca, gue gatau apa-apa." Balas Diat.
"Mending lo sekarang keluar dari sini. Gue ga butuh temen kaya lo!." Bentak Aca.
"Udah ca, udah! Diat itu ga salah. Lo gaboleh nuduh orang sembarangan, tanpa lo punya bukti." Ucap Ajeng.
"Gue bilang keluar ya keluar!." Balas Aca.
Aca sangat tepukul atas kepergian pacarnya itu. Ia masih tak percaya bahwa (Nam) telah pergi.
Next ga nih?
Bakalan ada kejutan dipart selanjutnya. See u at part selanjutnya.Vote+komen kalo udah baca yaw✨
-jodohnyaAca💋-
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy (Mffashar) ❌ (Namakamu)
Teen FictionJangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang beneran sayang sama kamu. Kamu nggak akan tau, perasaan orang itu untuk esok dan seterusnya. Bisa saja dia bosan, karena di sia-siakan oleh kamu. Lalu, dia memilih untuk pergi. Dan akhirnya kamu menyesali...