SEBELAS :

29K 1.5K 9
                                    

"Kok Ara denger ada suara cewek nangis ya?? Tpi kok arah nya dari kamar mandi sih?" gumam Ara.

Ara pun menuju kamar mandi wanita dan memasukinya seketika ia terkejut.

••••

Author pov

Seorang gadis yang sedang menangis sesegukan dan menekuk lututnya.

Sedangkan Ara yang melihat gadis itu pun langsung menghampiri gadis itu. Dan menyamakan tinggi dangan gadis yang terduduk dilantai itu.

"Heyy.! Namaku Ara. Kamu kenapa kok nangis di kamar mandi sihh??" tanya Ara.

Gadis itu langsung mendongkakan kepalanya menghadap Ara.

Sedangkan Ara yang melihat tampilan gadis yang menangis itu terkesan bisa dikatakan cupu. Kaca mata besar yang bertenger di hidung mancungnya , rambut kepang dua, roknya yang di bawah dengkulnya itu.

"Hiks.. Namaku Renita velina atau Rere. Aku tadi hiks.. Udah nyari tanda tangan dengan susah payah hiks.. Trus saat aku berjalan ke Aula hiks.. Aku tak sengaja menabrak bahu kak Vanya hiks.. Dan akhirnya kak Vanya hiks.. pun yang melihat aku yang pegang buku tanda tangan hiks..itu langsung merobeknya hiks.. Dan aku takut nanti dihukum sama kakak OSIS yang lainnya karena aku gk bawa tugas dari kakak OSIS tadi hiks.." jelas Rere pada Ara.

Ara yang mendengar itu pun merasa kasihan terhadap Rere.
Ara pun teringat buku yang diberikan oleh Dave. Dan Ara pun berniat untuk memberikan buku itu.

"Nih Rere pakai aja buku Ara" ucap Ara sambil menyodorkan bukunya.

Rere itu menatap Ara " trus kmu pakai apa?? Nanti klo kamu dihukum gimana??"ucap Rere itu.

"udalah gak udah mikirin Ara.sekarang Rere pergi ke Aula trus kumpulin bukunya. Okee!!"ucap Ara dengan senyum yang tulus.

Rere pun langsung berdiri dan mengucapkan "Terima kasih Ara"
"Iya sama-sama"ucap Ara.

Setelah mengucapkan itu Rere pun langsung keluar dari kamar mandi dan pergi.

Ara pun yang merasa kebelet pipis pun langsung masuk ke bilik kamar mandi. Setelah selesai Ara langsung keluar dari kamar mandi dan menuju Aula.

Sampai diAula Ara yang melihat temen-temannya berbaris rapi Ara pun menyusul dan berbaris didepan gadis yang bernama Rere itu.

"Ayo adek-adek sekarang kalian maju dan perlihatkan buku yang kalian bawa.!!"ucap kakak osis yang bernama tag Ahmad Indra.

Semua murid baru pun maju menunjukan buku yang berisi tanda tangan itu.

Sedangkan Vivi ya berada disebelah Ara yang tak membawa buku pun langsung bertanya

"Eh.. Ra buku lo mana??tanya Vivi
"buku Ara tadi udah Ara kasih sama orang lain"ucap Ara dengan santai.

Vivi pun terkejut dengan pengakuan Ara.

"Hah!! Trus lo nanti maju kedepan kalo ditanyain buku lo gimana?? Klo lo dihukum sama kakel gimana?? Lo gak takut apa??" tanya Vivi dengan nada khawatir.

"Udahlah biar Ara yang urus itu."jawab Ara dengan tenang.

Vivi hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Setelah semua murid sudah maju dan duduk kembali tinggal Ara dan juga Vivi.

Ara pun maju kearah kakel OSIS itu dengan tenang sedangkan Vivi yang berjalan di belakang Ara pun yang melihat Ara dengan wajah santai pun binggung dan takut jika nanti Ara akan dihukum oleh kakel OSiS itu.

"Mana buku mu??"tanya Vanya yang sekarang ada di depan Ara.

"Buku Ara gak ada kakk. buku Ara tadi jatoh trus ada kucing yang pipis di buku Ara jadi Ara. Yaudah Ara biarin aja kucing itu pipis dibuku Ara. daripada kucing itu nanti kena kencing batu soalnya kan pipis gak boleh ditahan."ucap Ara asal.
Sedangkan seluruh orang yang berada di Aula pun menahan mati-matian untuk tidak tertawa karena ucapan asal Ara.

Sedangkan Vanya yang mendengarkan ucapan Ara pun berusaha meredam amarah nya.

"Oke. karena lo gak bawa buku itu lo bakalan gue hukum! Sekarang loh harus lari keliling lapangan 15kali sekarang juga!!!" ucap Vanya dengan geram.

"Oke kakk"ucap Ara.
Sebelum Ara melangkah keluar Aula Ara sempat melirik Rere yang menatap Ara Dengan tatapan bersalah. Ara yang melihat itu tersenyum tulus.dan Ara pun melangkah keluar dari Aula itu.

"Oke adik-adik sekarang kalian boleh beristirahat 10 menit." ucap kakel OSIS itu.

Sedangkan Vivi yang melihat Ara menjalani hukuman itu langsung berlari mencari Dave.

Sampai didepan ruangan Dave pun Vivi mengetuk pintu itu.

Tok!

Tok!

Tok!

Pintu ruangan itu pun terbuka.
Vivi pun langsung menatap. Dave pun hanya menatap datar Vivi.

"Apa?" tanya Dave datar.

"I..itu k...kak A..ra dihukum sama kakel b..buat lari keliling lapangan." ucap Vivi dengan nada yang ketakutan.

Dave pun yang mendengarkan ucapan itu dengan tangan mengepal dan rahang yang mulai mengeras langsung berlari kearah lapangan.

Vivi pun hanya mengikuti Dave dari belakang dengan langkah tergesa-gesa.

Sedangkan Ara yang berlarinya mulai pelan sebab kepalanya yang mulai pusing dan berdenyut, kaki yang mulai melemas, dan jalan yang mulai sempoyongan dan mendengarkan teriakan yang memanggil namanya pun langsung.

BRUK!

Untung saja Dave langsung menahan tubuh Ara yang pingsan agar tak jatuh ke tanah. Dan langsung mengangkat Ara menuju UKS.

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang