TIGA PULUH SEMBILAN

14.1K 639 25
                                    

Dipagi hari dengan udara yang sangat dingin membuat setiap orang yang tertidur dengan mengeratkan selimut yang membungkus tubuhnya untuk mengahangatkan dirinya.

Sama seperti yang dialami oleh Ara pemilik kamar dengan hiasan penuh tumbler menghiasi setiap sudut kamarnya yang begitu luas.

Ara sama sekali tak terganggu dan terus setia terlelap dan semakin meneggelamkan tubuhnya pada selimut.

Sampai suara ketukan disertai dengan panggilan dari pintu membuat tidur Ara tergangu.

Tok

Tok

"Araa, bangun udah pagi buruan mandi sana, nanti keburu macet jalannya " panggil Aro

" Iya bang, bentar lagi Ara turun " sahut Ara dari dalam kamar.

Ara langsung menyikap selimutnya dan langsung berjalan menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit Ara mandi, Ara segera berganti baju, lalu mengoleskan bedak baby pada wajahnya dan menyemprotkan minyak wangi secukupnya pada bagian tubuhnya, tak lupa juga untuk memakai sepatu dan mengambil tas sekolah lalu bergegas turun kebawah.

" Pagi Dad, Mom " sapa Ara sambil mengecup pipi mereka.

" Pagi juga sayang " balas Dad dan Mom bersamaan.

" Pagi Abang " sapa Ara tak lupa juga mengecup pipi Aro.

" Pagi juga Ara " balas Aro

Ara langsung duduk di samping Aro dan mengambil dua lembar roti tawar lalu mengolesinya dengan selai coklat kesukaan Ara.

" Ara , kamu sakit? Wajah kamu pucet banget?" Tanya Daddy

" Enggak kok Dad, Ara baik-baik aja kok " jawab Ara

" Sayang. kalau kamu sakit mending gak usah masuk dulu, istirahat aja dirumah biar nanti bang Aro yang ijinin kamu ke wali kelas kamu? " tanya Mommy

" Gak usah Mom, Ara gak papa kok. Ara juga sehat Dad sama Mom gak usah khawatir deh " ucap Ara yang berusaha menenangkan kedua orang tuanya.

" Udah deh Ra, mending kamu istirahat tidur dirumah gak usah berangkat sekolah keras kepala banget deh dikasih tau. " kini Aro yang memberikan tanggapannya pada Ara.

" Apaan deh Abang, nyambung aja kayak listrik. Kan Ara udah bilang Ara gak papa gak usah khawatir. " jawab Ara dengan nada yang sedikit kesal

" Semerdeka mu lahh, dasar KepBat " gumam Aro

" KepBat apaan Bang ? " tanya Ara

" Kepala Batu " ejek Aro

" Ish "

Tin

Tin

Suara klakson mobil dari luar membuat Ara dengan cepat menyelesaikan sarapan paginya.

" Dad, Mom, Bang. Ara berangkat dulu ya? Dave udah jemput Ara didepan. " pamit Ara sambil mengecup pipi mereka masing-masing

" Asaalamualaikum "

" Waalaikumsalam, hati-hati "

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang