Di dalam kamar dengan tembok bergambar dan beraksesoris pesepak bola Barca (Barcelona) ini sedang ditiduri oleh kakak beradik yang saling memeluk satu sama lain.
Cahaya yang masuk kedalam sela-sela gorden itu mengganggu kedua insan yang tertidur nyenyak. Salah satu dari kedua insan tersebut mulai mengerjabkan mata nya sesuai cahaya dan menyandarkan tubuhnya, ia menoleh melihat jam yang berada di nakas jam itu menunjukan pukul 06:00 pagi. Dan ia pun melihat kalender disebelah jam tersebut, ia melihat tanda lingkaran pada tanggal tersebut.
Gadis tersebut mengambil kalender yang ada di nakas dan mulai membaca tulisan yang ada disamping tanggal yang dilingkari itu tertulis " Ultah Oma".
Gadis itu tersadar dan mulai membanggunkan seseorang yang berada disebelah nya.
"Bang Aro, bangun Bang!" panggil Ara yang berusaha membangunkan sang kakak.
Tapi nyatanya orang yang dibangunkan merasa tidak terganggu sama sekali.
"Ck. Bang Arooo Bangunnnn!" panggil Ara sekali lagi, namun tetap saja Aro masih belum terbangun sama sekali.
Ara yang mempunyai ide cemerlang untuk membangunkan kakaknya yang tertidur seperti kebo itu pun mulai nelancarkan aksinya.
Perlahan Ara menyibak selimutnya dan merangkak untuk menaiki perut Aro. Sampai tepat pada posisi dimana Ara duduk di perut Aro dengan cepat Ara menggenjot perut Aro seakan-akan Ara sedang bermain tranpolin pada perut Aro.
Aro yang merasa perutnya digenjot ia pun berteriak.
"Akhhhh!!!!!" jerit Aro yang kesakitan.
Ara yang mendengar teriakan Aro dengan cepat ia langsung menyingkir dari perut Aro dan nemandang Aro dengan senyuman polosnya.
Aro terbangun dan mulai duduk dan mengusap perutnya, lalu menoleh menatap Ara yang sedang menatapnya dengan senyuman polosnya.
Aro melihat senyuman Ara itu luluh tak tega untuk memarahi sang adik dan mencoba untuk bersabar menghadapi sikap Ara yang kelewatan polos itu.
"Ada apa sih Ara!!" Aro menatap Ara dengan Malas.
"Abanggg.... Anterin Ara dong, Ara kangen nih sama Oma. Udah lama Ara gak ketemu sama Oma, lagian hari ini kan Oma ulang tahun." Rajuk Ara pada Aro.
"Oma ulang tahun?" Aro masih binggung dan langsung melirik kalender tersebut.
"Yaudah buruan mandi sana, Abang juga mau siap-siap." pinta Aro.
"Yesss, Ara sanyanggg Abang. Muach" seru Ara dan mengecup pipi Aro setelah itu keluar dari kamar Aro dan menuju kamarnya untuk bersiap-siap.
Aro melihat tingkah Ara hanya mengelengkan kepalanya, dan langsung menuju kamar mandi untuk bersiap.
••••
Kini Aro yang sudah siap dengan baju yang berwarna hitam dan juga Celana jeans berwarna hitam, Aro yang sudah lama menunggu Ara yang belum keluar dari kamarnya itu pun mengetok pinta kamar Ara dan memanggilnya.
Tok
Tok
"Ara! buruan lama banget sih kamu!" teriak Aro.
Ceklek
"Sabar Dong Abang. Orang sabar disayang pacar, jadi Abang harus sabar -eh tapi Abang kan belum punya pacar jadi gak ada yang sayang dong kasian banget sih Abang" ledek Ara yang keluar dari kamar dengan kaos polos berlengan panjang warna hitam tak lupa juga celana jeans hitam tak lupa hijab yang disampirkan Dibahunya.
Ara berjalan meninggalkan Aro yang melongo mendengarkan ucapan yang lolos dari mulut manis Ara.
"Dasar adik durhaka. Mentang-mentang udah Punya doi" Gumam Aro dan berjalan menyusul Ara dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're mine (DAVARA)
Teen Fiction"Tell me right now! Are you mine? Yes I am yours.Because you're mine, then I'll always protect you." DAVE & ARA Silahkan baca dan jangan lupa untuk vote dan coment cerita ini... Saran dan masukan akan saya terima. #*nocopas #*murniceritasendiri **Ra...