Ruangan berwarna putih dengan bau khas obat-obatan sekarang gadis yang sedang terbaring diranjang, dua orang laki-laki yang berada disamping kanan maupun kiri sisi ranjang itu mengenggam tangan Ara yang sesekali dikecup lembut.
Jam sudah menunjukan pukul 12:00 siang pertanda bahwa hampir dua jam Ara menutup matanya tanpa berniat bangun.
Dave diam. Matanya terus menatap gadis pemilik hatinya yang tengah tertidur damai meskipun dengan wajah pucat, bibir yang kering tak membuat Dave mengalihkan pandangannya sama sekali.
Aro sang Abang pun sama juga halnya dengan Dave yang terus memperhatikan adiknya, Keadaan Ara yang tak kunjung bangun membuat Aro semakin dilanda khawatir dan gelisah.
Aro merasa jika pingsan Ara kali ini lebih lama dari pada biasanya saat Ara sedang sakit, tapi Aro tak ingin berpikir buruk tentang hal itu mungkin Ara kecapekan jadi Ara lama bangunnya pikir Aro.
" Dave, kenapa gak kita bawa Ara kerumah sakit aja? " tanya Aro yang menatap Dave dengan tatapan khawatir.
" Tunggu 5 menit lagi " jawab Dave singkat tanpa mengalihkan pandangannya.
Tak lama beberapa menit kemudian mata Ara mengerjabkan beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.
Dave pun langsung membantu Ara bangun dan mendudukan Ara, sedangkan Aro mengambilkan Ara air putih yang ada dimeja dan memberikanya pada Ara yang langsung diteguk sedikit oleh Ara.
Ara tersenyum sekilas menatap sang kekasih dan juga Abangnya yang nampak khawatir pada raut wajahnya.
" Ara gak papa kok, Dave sama Abang gak usah khawatir ya. " ucap Ara
" Ara cuma kecapekan sama belum makan aja kok dan mungkin Ara pingsan karena maag Ara kambuh aja " lanjut Ara yang menatap kedua orang tersebut dengan senyuman manisnya menunjukan bahwa dia baik-baik saja.
" Maaf " ucap kedua laki-laki itu yang menatap Ara dengan tatapan bersalah.
Dan lagi-lagi Ara tersenyum menanggapi ucapan keduanya itu " Ini bukan salah kalian kok, udah ya gak usah minta maaf! " titah Ara sambil membalas genggaman tangan Dave dan juga Aro.
Pintu UKS terbuka dan disana terdapat Vivi, Satria dan Rico yang berjalan kearah bangsal Ara dengan membawa kantong kresek yang berisi bubur dan juga minuman tak lupa juga Ice Cream untuk Ara.
Dave menerima kantong kresek yang berisikan Bubur sedangkan kantong kresek yang lainnya ditaruh pada meja yang terletak didekat bangsal Ara.
Dave dengan telaten menyuapi Ara tanpa memperdulikan orang-orang disekitar yang sedang menatapnya.
Baru suapan ketiga saat Ara ingin membuka mulut namun, tiba-tiba Arameringis kesakitan Dan merasa bahwa ada sesuatu yang bereaksi pada tubuhnya terutama pada bagian dada sebelah kirinya, dan tangan Ara mencengkram erat selimutnya tanpa mau melepaskannya.
Deg,deg,deg,deg
Irama jantung Ara berdetak cepat, keringat Ara mulai bercucuran, bibirnya digigit kuat agar tidak mengeluarkan suara dari mulut Ara.
Semua yang berada diruangan Itu menatap Ara khawatir, wajah Ara menunjukan bahwa ia benar-benar kesakitan, semua orang dibuat semakin panik dengan keadaan Ara saat ini.
Dave langsung meletakan bubur itu sambil memanggil nama Ara terus menerus, bukan hanya Dave saja Aro pun melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan oleh Dave.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're mine (DAVARA)
Teen Fiction"Tell me right now! Are you mine? Yes I am yours.Because you're mine, then I'll always protect you." DAVE & ARA Silahkan baca dan jangan lupa untuk vote dan coment cerita ini... Saran dan masukan akan saya terima. #*nocopas #*murniceritasendiri **Ra...