Mereka makan dengan lahap. Setelah makanan habis Dave mengantar Ara kekelas.
••••
Sampai dikelas ternyata sudah ada guru yang mengajar dikelas Ara. Yang Ara tau guru itu killer.
Bahkan guru itu tidak segan-segan menghukum siapapun yang tidak mengikuti pelajaran nya dengan baik.
Dave yang melihat ada guru di kelas Ara itu langsung masuk dan mengetuk pintu kelas Ara.
Karna Dave tau kalo dia harus menghormati orang yang lebih tua darinya.
Tok
Tok
Tok
Seluruh murid kelas Ara diam dan hening.sambil menoleh mengadap siapa yang mengetuk pintu itu.
"Kenapa Ara bisa terlambat 30menit untuk memasuki kelas"tanya guru itu yang sering disebut dengan PAJAK atau Pak Jaka.
"Maaf tadi Ara belum sarapan pagi. Dan Ara harus sarapan jika tidak maka maag Ara akan kambuh"ucap Dave dengan jujur.
"Apa benar itu Ara?"tanya pajak kepada Ara.
"Iya pak.. Ara punya sakit maag klo Ara terlambat makan Ara bisa masuk rumah sakit. Dan Ara gak mau masuk rumah sakit lagi... Soalnya disana itu bau obat-obatan, Ara kan gak suka obat. Jadi mau gak mau Ara harus sarapan dengan rutin."jawab Ara panjang lebar.
Sedangkan teman-teman Ara yang melihat kepolosan Ara menjawab tanpa rasa takut terhadap pak Jaka itu pun harus diacungi jempol.
Karena jarang ada yang bisa menjawab pertanyaan dari pak Jaka karena tatapan pak Jaka yang tajam membuat murid yang menatap pak Jaka itu langsung takut sendiri. Tapi kecuali Dave.
"Baiklah Ara. Sekarang kamu kembali ketempat duduk mu!!"perintah pak Jaka.
"Iya paakk"jawab Ara sambil menuju tempat duduk nya.
"Dan Dave sekarang kamu keluar. Dan kembali kekelas mu"ucap pak Jaka.
Dave pun berjalan keluar kelas. Sebelum keluar Dave mengatakan kepada Ara.
"Ara jangan kemana-mana sebelum aku menjemputmu saat istirahat tunggu di kelas sampai aku menjemputmu." Ucap Dave dengan nada perintah.
Ara hanya menganggukkan kepalanya saja . Dave yang melihat Ara menganggukan kepala. ia langsung keluar kelas Ara dan langsung menuju kelasnya.
Di kelas Ara pelajaran pun kembali dimulai, tiba-tiba Vivi sahabat Ara bertanya kepada Ara.
" woi Ra lu tau gak kakak kelas yang namanya Vanya itu dimana kok gue gak pernah lihat dia ya??" Tanya Vivi kepada Ara.
Ara pun langsung berpikir dan bertanya kembali kepada Vivi.
" iya ya.. kok Ara sama sekali gak lihat Kak Vanya ,padahal kan biasanya Kak Vanya marah-marah sama Ara kok sekarang Ara nggak denger suaranya Kak Vanya yaa??"tanya Ara kepada Vivi.
"Ihhh Araaaa... Gue kan nanyaa looo kenapa looo malah nanyaa balikk sihhh ihhsss"geram Vivi kepada Ara.
"Ara kan juga gak tau Vivi.. Vivi malah tanya Ara trus Ara tanya siapaa??"jawab Ara.
"Ishhh Araaa.. Lo itu tanya kak Dave aja kenapa sihhh... Siapa tau Dave ada info tentang kak Vanya."gerutu Vivi.
"Lah terus kenapa sekarang Vivi jadi ngurusin kak Vanya?"tanya Ara kepada ViVi yang membuat Vivi juga binggung sendiri.
"Vivi Ara!! Kalian kenapa ribut-ribut!!apa yang kalian bicara kan??"ucap pak Jaka yang melihat Ara dan Vivi ramai sendiri.
"Emm i..itu pak s..saya tadi minta Ara nolong saya.. S...soalnya saya masih gk tau sama rumus yang bapak jelaskan."ucap Vivi dengan gugup.
"Ohh... Yasudah jangan ribut...lagii!!" pinta pak Jaka.
Pelajaran pun kembali dimulai.
••••
KringggggggAra dan Vivi sedang membereskan buku-buku nya yang ada dimeja.
Tiba-tiba Dave datang dan langsung mengajak Ara ke kantin yang diikuti oleh Vivi dari belakang yang sedang mengerutu."Emang dasarrr Ara ituuu.. Ihhh... Kalo udah ada Kak Dave aja gue di tinggal... Mana kak Dave datang-datang langsung geret Ara lagiii ihhhsss."gerutu Vivi yang sedang kesal sambil berjalan mengikuti Ara dan Dave.
Ara yang mendengar gerutuan kesal dari sahabatnya itu menahan tawanya agar tak meledak.
Sedangkan Dave yang mendengarkan gerutuan dari sahabat kekasihnya itu pura-pura diam dan tak mempermasalahkannya.
Sampai dikantin Dave, Ara dan Vivi. Langsung menuju meja yang sudah diduduki oleh. Satria, Aro,dan Rico.
"Haiii Araaa"sapa Aro,Satria, Rico dengan kompak."Hai jugaaa bang Aro, bang Rico dan BangSat"balas ara dengan ceria dan cegiran yang ada dibibirnya.
Aro, Satria, Rico, Vivi dan Dave langsung menoleh ke Ara secara bersamaan.
"Ara kok panggil bang Satria BangSat sihhh"ucap satria.
"Iyalahhh salah sendiri nama BangSat kepanjangan Satria yaudah Ara panggil BangSat aja biar gk susah."ucap Ara dengan polos.
"Tapi kan gk harus BangSat juga Araaaa"gemas Satria.
"Ihh.. Biarinn dongg terserah Ara kan Ara yang manggil. Dari pada Ara panggil BangSat dengan sebutan Monyet. BangSat mau??"tanya ara dengan polos.
Sedangkan yang lainnya mendengarkan ucapan Ara yang kelewatan polos itu.. Membuat mereka menahan untuk tidak tertawa.
"Yaudah dehhh seterah Ara ajaaa dehhh Ara mah Bebas"pasrah Satria.
"Dave Ara gak papa kan panggil pakek BangSat??"tanya Ara.
"Iyaa gak papa sayanggg"ucap Dave yang gemas terhadap Ara.
"Wlekkk" Ara menjulurkan lidahnya kearah Satria. Sedangkan Satria hanya menghembuskan nafas kasarnya saja.
"Yaudah sekarang kalian mau pesen apa?"tanya Satria.
"BangSat Ara mau pesen batagor sama es jeruk aja"pinta Ara.
"Gue bakso sama es teh aja"pinta Rico.
"Gue mie ayam sama es jeruk kak"pinta vivi.
"Gue samain aja kayak ara" ucap Dave.
"Gue siomay aja sama es jeruk"ucap Aro.
Satria pun pergi memesan makanan yang dipesan oleh teman-temanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're mine (DAVARA)
Teen Fiction"Tell me right now! Are you mine? Yes I am yours.Because you're mine, then I'll always protect you." DAVE & ARA Silahkan baca dan jangan lupa untuk vote dan coment cerita ini... Saran dan masukan akan saya terima. #*nocopas #*murniceritasendiri **Ra...