TIGA PULUH DELAPAN

14.3K 653 30
                                    

Dave dan Ara saat ini memarkirkan mobilnya didepan pintu gerbang rumah Ara.

Ara yang bersiap untuk turun dari mobil tiba-tiba tangan Ara dicegah oleh Dave.

" ya? Ada apa Dave? "

" kamu langsung mandi, makan terus tidur jangan begadang. Besok aku jemput kamu!" Titah Dave

Ara mengangguk dan tersenyum manis
" iya Dave "

Belum Ara keluar tiba-tiba Dave memanggilnya
"Ara.. I Love You " ucap Dave dengan menatap Ara dalam. Tatapan Dave pada Ara seakan-akan berharap Ara membalas ucapannya.

" I Love You Too Dave.. " Ara tersenyum tulus dan segera keluar dari mobil tak lupa juga menutup pintu mobil Dave dan meninggalkan Dave yang masih mematung sekaligus mencerna ucapan Ara barusan.

Setelah Ara menutup pintu mobil, Dave yang sedari tadi melamun kini mulai tersadar dan segera meninggalkan rumah Ara dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya tersebut.

••••

" Assalamualaikum " ucap Ara yang melihat kearah ruang makan yang didapati Mommy nya sedang menyiapkan makanan, Daddy nya yang membaca koran dan juga Aro yang memainkan Smartphone nya.

" Waalaikumsalam " jawab Mommy, Daddy dan Aro bersamaan.

" Ara sini makan malam dulu " ajak Mommy

" Ara mau mandi dulu aja Mom " jawab Ara

" Udah nanti aja mandinya sehabis makan, nanti makanannya keburu dingin, Duduk! " tegas Daddy sambil menutup koran yang dibaca tadi.

Ara menghela napas pasrah dan berjalan menuju tempat duduknya disamping Aro.

Kini Keluarga Wijaya tengah makan dalam keadaan hening hanya terdengar suara dentingan sendok dan garpu yang memenuhi ruang makan tersebut.

Tiba-tiba Mommy menatap Ara yang berada duduk disebrang Ara.
" Ara, kamu kenapa? kok muka kamu pucet banget kamu sakit? " tanya Mommy yang menatap Ara khawatir.

" Hah? Em.. enggak papa kok Mom mungkin Ara kecapekan " jawab Ara tenang.

" yaudah kamu habis ini mandi terus langsung tidur! " suruh Daddy

" Nanti jangan lupa buat minum susu, biar Bang Aro yang anterin susunya dikamar kamu " pinta Mommy

" yaudah kalo gitu Ara mau mandi dulu " pamit Ara sambil mengecup pipi Mommy, Daddy dan Aro secara bergantian.

Ara pun langsung melengang menuju kamarnya dan segera membersihkan tubuhnya yang lengket sedari tadi.

••••

Tak seberapa lama Ara yang berada di kamar mandi, kini ia selesai mandi dan sudah menggunakan pakaian tidurnya.

Ara menatap jam beker yang berada di nakasnya dan sekarang menunjukan pukul 21:00 wib.

Ara berjalan keluar dari kamarnya menuju pintu Balkon dan langsung menduduki sofa minimalis yang berada dibalkon kamar Ara.

Ara hanya diam menatap langit malam yang sedikit menampakan bintang-bintang kecil diangkasa.

Pikiran Ara mulai bercabang kemana-mana. Mengenai takdir yang sedang ia rasakan.

Ara memang bukan Anak yang mengalami broken Home, kurang kasih sayang, kurang perhatian, putus cinta atau yang lainnya.

Ara berpikir kenapa Takdir sedikit mempermainkannya, Disaat Ara sudah menemukan Cintanya disaat itu juga Ara harus meninggalkannya. Disaat orang disekitarnya sudah merasakan sebuah kebahagiaan datang disaat itu juga kesedihan datang secara tiba-tiba tanpa ada siapapun yang tau. Disaat Ara ingin hidup lebih lama lagi tapi takdir berkata lain bahwa hidup Ara tak akan lama lagi. Kini Ara hanya tinggal menunggu waktu Takdir manakah yang akan mengunjunginya Hidup lebih lama Atau Hidupnya yang tinggal menunggu waktu saja. Ara Pasrah dengan semua itu jika itu memang terbaik untuk dirinya meskipun bukan yang terbaik untuk orang yang berada disekitarnya.

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang