Sore ini Ara sedang bersiap untuk pergi bersama Dave. Pakaian yang digunakan Ara cukup simpel dengan sweter hitam yang dipadukan dengan celana jeans hitam tak lupa juga rambut pirangnya yang dibiarkan terurai. Ara juga tak pernah menggunakan make up yang tebal, cukup dengan bedak baby yang dioles tipis dan juga lip balik berperisa strawberry.
Tok
Tok
Tok
" Ara! Buruan keluar, Dave dibawah lagi nungguin kamu nih! " Panggil Aro
" Iya. Bentar lagi Ara turun " sahut Ara dari dalam kamar.
Aro yang mendengar sahutan dari Ara kembali menghampiri Dave yang berada di ruang tamu. Ara dengan cepat mengambil tas selempang nya dan segera turun. Sampai di bawah Ara melihat Aro dan Dave sedang mengobrol, lebih tepatnya Aro yang terus berbicara, Dave sama sekali tidak merespon banyak ucapan Aro. Dave hanya menjawab dengan anggukan kepala dan gumaman saja.
" Dave! Dari tadi gue ngomong panjang lebar itu jawab kek, respon apa kek. Jangan diem mulu, lo pikir gak capek apa ngomong dari tadi!! " Sungut Aro.
" Yang nyuruh lo ngomong dari tadi siapa?" Tanya Dave
" Gak Ada "
" Yaudah " singkat Dave.
Ara yang datang pun langsung mengejek Aro.
" Hahahaha. Sukurin! Emang enak dikacangin, Bang? " Efek Ara
Mendengar itu Aro semakin kesal dan langsung pergi meninggalkan ruang tamu dan berteriak keras.
" DASAR PASANGAN GILA!! SAMA-SAMA BIKIN ORANG NAIK DARAH!! PERGI KALIAN DARI SINI!! KALO BISA JANGAN BALIK SEKALIAN!! YA TUHAN.... APA SALAH HAMBA BISA HIDUP DIANTARA DUA ORANG MENYEBALKAN INI?? " Pekik Aro yang mendramatisir.
Ara hanya tertawa mendengar kata-kata bercanda Aro.
" Yaudah, yuk Dave kita berangkat sekarang. " Ajak Ara.
Dave hanya mengangguk sebagai jawaban dari Ara.
Saat didalam mobil Ara bertanya kepada Dave.
" Kita mau kemana Dave? " Tanya Ara.
" Nanti kamu bakal tau "
Setelah beberapa menit perjalanan, kini mobil Dave berhenti didaerah danau yang luas.
Dave turun dan membukakan pintu untuk Ara.
" Ayo turun " Ajak Dave
Ara mengangguk dan segera turun dari mobil.
Mereka berdua berjalan bersama menuju jembatan yang berada di pinggir danau.
Ara yang sedari tadi kagum dan terpesona dengan keindahan danau itu kini mulai angkat bicara.
" Dave kenapa bawa Ara kesini? " Tanya Ara
" Ada yang perlu aku tanyakan"
"Ohh gitu, yaudah tanya aja "
" Apa kamu nyaman dengan ku? " Tanya Dave sambil menatap Ara
Tanpa ragu Ara menjawab
" Ara nyaman banget sama Dave"
" Apa kamu senang bersama dengan ku?"
" Ara senang selalu di sisi Dave "
Kini Dave menoleh menatap Ara " Apa kamu bahagia dengan ku?"
Ara tersenyum tulus " kalau ada kata lebih dari bahagia Ara gunakan kata itu." Menatap Dave dalam.
Seketika Dave sedikit bernapas lega setidaknya Ara merasa bahagia bersama dirinya selama ini.
" Dan apakah kamu mencintai ku? "
Deg
Pertanyaan Dave membuat Ara membeku, lidah yang kelu dan tak bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Dave melihat Ara tak menjawab pertanyaannya dan diam menatap danau. Ia hanya Tersenyum miris.
Hening
Kini Dave tau, mengapa saat ia mengatakan cinta Ara tak pernah membalasnya.
Sejenak Dave berpikir.
•Apa selama ini mereka berhubungan tidak ada perasaan Cinta.
•Apa selama ini usaha Dave membuat Ara dapat mencintai dirinya Sia-sia.
•Apa selama ini cinta yang diberikan kepada Ara Masih kurang.Kiki Dave mulai angkat bicara karena sedari tadi mereka dalam keadaan hening.
" Apa kamu sedang menunggu seseorang yang akan datang? " Tanya Dave.
Diam Ara tak bisa berkata-kata bingung untuk menjawab pertanyaan itu.
" Kenapa kamu tidak menjawabnya?!" Suara Dave menjadi dingin.
" Apa benar kamu memang menunggu seseorang?!! " Tanya Dave untuk kedua kalinya.
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Ara.
" JAWAB ARA!!! " Bentak Dave pada Ara.
Ara terkejut Mendengar bentakan dari Dave, Dan sedikit mengeluarkan isak tangisnya. Dave merasa sedikit bersalah karena membentak Ara, tapi ia berusaha menghilangkan rasa bersalah itu.
" Iya Dave iya!! Selama ini Ara belum bisa mencintai Dave dan untuk saat ini belum bisa Dave."
Suara Ara sedikit bergetar dan Ara mencoba untuk tidak menangis." Tapi apa Alasan nya?" Suara Dave mulai melirih, hati nya juga sempat berdenyut saat Ara mengatakan bahwa ia belum menerima dirinya selama ini.
Tiba-tiba Ara mengeluarkan sesuatu dari lehernya dan mulai melepasnya. Ara menggengam benda itu dengan kuat.
Ara menghembuskan nafasnya mencoba untuk menjadi lebih tenang.
" Dave tau ini " Ara menatap benda yang Ada digenggamannya. " Ara lagi nunggu pasangan dari kalung ini. " Ara mengambil tangan Dave dan menaruh kalung itu pada telapak tangan Dave.
Dave hanya diam menerima kalung yang diberikan oleh Ara.
" Itu kalung dari Oma yang diberikan untuk Ara. Oma bilang kalung itu turun-temurun, yang harus diberikan pada cucu perempuan dari keluarga WIJAYA dan kebetulan Ara satu-satunya cucu perempuan semata wayang karena semua saudara Ara kebanyakan laki-laki . Oma kasih kalung itu sebelum Oma pergi dipanggil tuhan, Oma bilang kalo Ara harus jaga kalung ini sampai kalung ini bertemu dengan pasangannya. Karena dulu Ara pernah memberikan pasangan kalung ini pada seorang laki-laki. "
Kini Ara berhasil sedikit untuk tidak menjadi remaja yang cengeng karena bentakan dari orang lain. Ara juga belajar untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kepala dingin dan membicarakan secara baik-baik.
" Kata Oma suatu saat kalung itu akan bersatu kembali dengan pasangannya dan Oma bilang itu sudah menjadi takdir yang ditentukan. Ara mendengar tanggapan Oma sempat menentang sebab takdir itu bukan ditentukan dengan sepasang kalung melainkan Tuhan yang menentukan Takdir dan kita yang menjalankan Takdir itu. Dan sampai sekarang Ara Masih menuruti permintaan dari Oma karna Ara sendiri sudah berjanji. " Ara tersenyum tulus mengingat kenangan sebelum Oma tersayang nya itu tidur untuk selamanya.
Dave diam tak bisa berkata-kata apapun Ia bimbang inikah waktunya untuk mengatakan sejujurnya.
Dan Dave memegang sesuatu dibalik bajunya dengan erat sambil memejamkan matanya.
" Maaf karena selama ini Ara belum bisa mencintai Dave dengan tulus seperti Dave mencintai Ara. " Ara menatap lurus kedepan.
" Apa kamu yakin seseorang yang kamu tunggu itu akan datang? " Tanya Dave.
"Tentu. Jika ada kata yang lebih dari kata yakin, maka Ara menggunakan kata itu " ucap Ara dengan Mantap.
" Apa kamu akan meninggalkan aku saat orang yang kamu tunggu itu datang? " Tanya Dave.
••••
KAMU SEDANG MEMBACA
You're mine (DAVARA)
Teen Fiction"Tell me right now! Are you mine? Yes I am yours.Because you're mine, then I'll always protect you." DAVE & ARA Silahkan baca dan jangan lupa untuk vote dan coment cerita ini... Saran dan masukan akan saya terima. #*nocopas #*murniceritasendiri **Ra...