EMPAT PULUH DELAPAN

11.8K 532 18
                                    

Suara deru mobil milik Dave sampai dirumah Ara pukul 16.00 wib. Aro yang sedang mencuci motor kesayangannya pun menatap Ara yang keluar dari mobil tanpa Didampingi oleh Dave.

Aro yang penasaran itu langsung menghentikan aktivitasnya dan berjalan menuju mobil Dave.

Tok

Tok

Aro mengetuk jendela mobil milik Dave. Dave membuka setengah dan menatap Aro.

" Dave, lo kenapa bolos gak ngajak gue sama 2 kunyuk hah?! " tanya Aro dengan nada marah

Dave diam tanpa berniat menjawab pertannyaan dari Aro. Dengan cepat Dave menutup jendela mobilnya. Aro dengan cepat mengetuk kembali jendela itu tapi Dave malah melajukan mobilnya meninggalkan Aro yang sedang marah dan mengucapkan sumpah serapahnya.

" Dave!!! Woyy bangsat lo ya!!! Temen laknat lo!!! Jangan kerumah gue lagi!!! Kalo Sampek lo kerumah gue abis lo!!! Anjing Dave!!! "

Aro semakin kesal melihat Dave yang tak menjawab pertanyaannya malah menjalankan mobilnya. Bahkan Aro yang sedari tadi membawa kanebo itu sempat melemparkannya pada mobil Dave tapi sayang lemparan Aro sama sekali tidak mengenai mobil Dave.

" Percuma Abang teriak tapi Dave gak bakalan denger Abang ngomong. "

" Wah! Durhaka ya Ara sama abang sendiri! "

" Emang enak dikacangin Bang "
" Wlek " setelah menjulurkan lidahnya mengejek Aro, Ara langsung masuk kedalam rumah meninggalkan Aro yang terus mengerutu.

Hendak menaiki tangga Ara melihat Mommynya yang sedang sibuk berperang dengan bahan-bahan membuat masakan makan malam.

" Hey sayang. Udah pulang ya? Dari mana aja kata Abang kamu tadi bolos sama Dave. " tanya Mommy Ara yang sedang berada di dapur sedang memasak makan malam.

" Eh Mommy, kok tumben Mommy pulang cepet? Daddy mana? "

" Daddy dikamar barusan pulang paling sekarang lagi mandi, kamu buruan langsung mandi ya abis itu makan malam "

" Iya Mom "

Cup

Ara mengecup pipi Mommy nya dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Ara Sampai dikamarnya langsung menaruh tasnya, baru saja Ara hendak mengambil handuknya tiba-tiba Ara merintih dan meringis merasakan dada sebelah kirinya berdetak cepat.

Deg
Deg
Deg
Deg

" Akhh sa...kit... "

Dengan tertatih Ara berjalan nakas dekat ranjangnya, tangan kanan Ara terus meremas dada kirinya sedangkan tangan kanan Ara sibuk mencari botol kecil yang dapat meredakan rasa sakit yang dirasakan oleh Ara.

Ara terus meringis kesakitan, setelah menemukan botol itu dengan tangan yang gemetar Ara mengambil satu biji obat itu dan memasukan kedalam mulutnya lalu disusul dengan Minum Air putih yang tersedia di nakas dan meneguknya hingga tandas.

Perlahan Ara membaringkan tubuhnya diranjang, keringat yang masih membanjiri keningnya, tangan yang masih gemetar juga tatapan mata Ara yang melemah sekaligus sayu itu Ara menatap langit-langit kamarnya.

Tuhan, kapan semua ini berakhir batin Ara menangis pilu.

Tak lama kemudian Ara tertidur dengan baju sekolah yang masih melekat dibadannya.

••••

Sosok laki-laki remaja yang sedang melamun ditepi Danau. Dimana lokasi tersebut memiliki cerita tersendiri untuk dirinya. Kejadian dimasa lalu yang sangat membuat dia terpuruk sampai saat ini. Seorang yang berharga dalam hidupnya, Sesorang yang hanya ia punya didunia setelah kepergian orang tuanya, yang seharusnya saat ini berada disebelahnya mendampingi dirinya dikala sedih maupun senang.

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang