EMPAT PULUH DUA

10.9K 632 40
                                    

Kringggg..... kringggg.....

Bel pertanda istirahat berbunyi, Ara menggemasi barang-barang yang berada dimejanya, sedangkan Vivi sedang menunggu Ara didepan pintu kelas sambil memainkan handphone nya.

Ara yang selesai menggemasi barang-barangnya langsung menghampiri Vivi yang fokus dengan handphone yang sedari tadi dimainkan.

Vivi yang merasa ada seseorang yang berjalan menghampirinya itu pun langsung memasukan handphonenya kedalam saku miliknya.

" Udah selesai? " tanya Vivi

" Udah " jawab Ara seraya mengangguk

" Langsung kelapangan? " tanya Vivi kembali

" Emm. Anterin Ara kekantin dulu ya, mau beli minum dulu. "

Vivi mengangguk dan langsung menggandeng tangan Ara menuju kantin sekolah.

Ara dan Vivi yang menenteng kantong plastik berisi minuman berisotonik. Dua botol untuk Dave dan Aro sisanya untuk teman-teman yang sedang berlatih basket.

" Ra, gue ketoilet bentar ya " pamit Vivi pada Ara.

" Iya, nanti Vivi balik sini lagi ya? " tanya Ara, dan diacungi jempol oleh Vivi yang langsung berjalan meninggalkan Ara dan meuju toilet.

Sampai dilapangan, Mata Ara langsung tertuju kepada seseorang laki-laki yang sedang menggiring bola basket menuju ring tim lawan.

Bahkan bukan hanya Ara saja yang menonton Dave and the gank melainkan juga para siswa yang lainnya mulai dari adik kelas hingga kekakak kelas pun secara terang-terangan meneriaki nama Dave seraya bergaya kecentilan yang mereka tunjukan untuk menarik perhatian Dave.

Namun Dave sendiri tampak tak perduli dengan teriakan yang berada disekelilingnya, tapi pandangan Dave langsung terfokus pada satu titik yaitu posisi dimana saat ini Ara berada.

" Istirahat " pinta Dave singkat namun dapat dimengerti oleh orang yang berada disekitarnya.

Dave langsung menuju tempat dimana Ara sedang duduk sambil membawa botol minum dan beberapa kantong plastik yang juga berisi minuman.

Tepat saat Dave berada dihadapan Ara, Ara pun secara reflek berdiri dari duduknya dan langsung menyodorkan minuman berisotonik tersebut.

Dengan segera Dave menerima botol yang disodorkan untuk dirinya dan menengguknya dengan cepat sehingga Air tersebut tersisa setengahnya saja.

Ara yang melihat keringat Dave mengucur deras pada dahi Dave pun dengan langsung mengambil sapu tangan miliknya itu dan mengelap keringat Dave dengan lembut.

Dave hanya diam memperhatikan Ara yang sibuk mengelap keringatnya, namun lama-kelamaan Dave manarik lembut pinggang ramping Ara untuk sedikit lebih dekat dan mengikis jarang diantara mereka berdua.

Ara hanya diam saat lengan kekar Dave  melingkar dipinggangnya, karena Ara hanya terfokus untuk mengelap keringat dan memberi minum yang tadi dibelinya untuk sang kekasih.

Dave yang mulai terhanyut dan memfokuskan dirinya pada Ara tak memikirkan banyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua, Ara pun sama sekali juga tak memperdulikan keadaan sekitarnya sama sekali, toh Ara juga tak merasa risih atau terganggu dengan mereka semua yang melihat posisinya saat ini.

Selesai Ara mengelap keringat Dave dan memberi minuman untuk Dave Ara melepaskan lengan Dave yang ada pada pinggangnya secara perlahan dan berjalan kearah sang kakak dan teman-teman Dave yang sedang beristirahat dengan menenteng kantong plastik yang berisi beberapa minuman untuk dibagikan.

" Nih Bang, Ara bawain minuman buat Abang sama teman-teman lainnya. " ucap Ara seraya menyodorkan kantong plastik tersebut.

" Wushttt, perhatian banget deh sama Abang, makasih Adek Abang tersayangg " Aro menggambil kantong plastik dan memberikannya kepada Satria yang sedari tadi juga ikut memperhatikan, Aro pun memeluk Tubuh munggil Ara dengan gemas.

" Iya lah, mumpung Ara lagi baik siapa tau Ara besok gak bisa ngasih kayak gini lagi gimana? " tanya Ara yang sedikit bercanda namun mempunyai makna tersendiri.

" Yeee. Emang Ara mau kemana? Sampek gak bisa ngasih kayak gini lagi, Ara mah kalo ngomong mirip orang yang mau pergi jauh Aja deh. Hahaha " canda Satria.

Ara hanya menanggapi candaan Satria dengan senyuman saja.

" Udah deh Sat jangan banyak Bacot!, sana bagiin tuh minuman buat yang lain. " suruh Aro yang sudah melepaskan pelukannya itu seraya diangguki oleh Satria.

Setelah Satria pergi Dave yang sudah berada didekat Ara dan Aro pun langsung menggenggam tangan Ara dan berjalan menuju bangku yang terletak didekat tas-tas milik Dave dan teman-temannya.

" Duduk sini! " perintah Dave singkat dan dipatuhi oleh Ara tanpa menentang sama sekali.

Dave pun berbalik dan berjalan menuju lapangan dimana teman-temannya yang mulai permainan basket.

Sekitar hampir lima menit Ara menunggu Vivi yang ditoilet dan belum sama sekali napak sampai saat ini pun hanya diam ditempat duduknya itu.

Tak berapa lama Ara merasakan sakit yang teramat mendalam pada dada bagian kirinya, sampai-sampai Ara harus menekan dada kirinya dan menarik napasnya yang tersendat-sendat bahkan bulir-bulir keringat mulai mengucur deras pada dahi Ara.

Namun Ara yang paham jika ia berada dilapangan ia pun mengeser tangan nya yang berada didada kirinya menjadi dibagian perut lambungnya untuk mengelabui setiap orang yang meliatnya.

Vivi yang sedang berjalan mendekat kearah Ara yang berada dipinggir lapangan itu pun menghampirinya, namun langkah Vivi terhenti saat melihat Ara sedang meremas perutnya dengan peluh didahi yang menetes dan merintih kecil. Dan Saat itu juga Vivi melihat Ara pingsan dibangku itu.

" ARA!!! " teriak Vivi secara spontan

Namun teriakan itu dapat didengar oleh orang-orang yang berada dilapangan termasuk Dave yang sedang menggiring bola basket dan Aro yang siap untuk meneriman bola yang berada ditanggan Dave.

Dave dan Aro pun reflek menoleh karena teriakan Vivi yang dapat menghentikan Aktivitasnya dan melihat seseorang yang tengah terbaring dibangku dengan wajahnya pucat pasi.

••••

Maaf  dan makasih buat kalian yang masih nunggu nih cerita update.

Hampir 25 hari belum up sama sekali dan menghilang bagaikan ditelan bumi.

Dan berharap kalian masih berminat membaca cerita ini.

Thanks guys🙏🏻

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang