LIMA PULUH

12.4K 544 59
                                    

Kringgg

Kringgg

Kringgg

Bel pulang sekolah mulai menggema di Hansen International High Scholl itu.
Dave yang entah sejak kapan sudah berdiri disisi pintu kelas Ara dan melipat tangannya didepan dada sambil menatap beberapa murid yang keluar dari kelas itu. Hingga sosok yang Dave tunggu itu sedang berjalan bersama sahabatnya.

Ara yang sedari tadi bercerita dengan Vivi sambil berjalan keluar kelas kini melihat Dave yang sudah menunggunya didepan kelasnya itu dengan menampilkan wajah seperti biasanya tanpa ekspresi yang terkesan datar itu menghela nafasnya. Ara bahkan sudah berkali-kali mengatakan kepada Dave untuk menampilkan sedikit senyuman saja namun usahanya tetap saja sia-sia.
Ara dengan segera mendekat ke arah Dave, saat sampai didepan Dave, Ara bedecak pinggang

" Dave. Ara kan udah sering bilang buat senyum didepan umum, jangan diem aja kek tembok. Ihh lama-lama kalo susah dibilangin Ara tabok mau?! " Ucap Ara yang dengan nada kesal nya.

" Elah Ra, Itu pacar lo udah tabiatnya masang wajah kayak gitu. btw lo butuh bantuan ga buat nabok Dave? gue kok juga kesel ya lama-lama ngelihatnya? " Bisik Vivi yang ternyata dapat didengar oleh Dave.

Dave tampak tidak peduli dengan apa yang sahabat dari kekasihnya itu katakan, Dave tetap fokus pada satu titik didepannya siapa lagi kalau bukan Ara.

" Pulang " Hanya kata itulah yang terucap dari mulut Dave.

Ara menghela nafasnya mencoba bersabar dengan Dave yang hanya mengucapkan sepatah kata saja.

" Untung Ara sayang, coba aja kalau Ara gak sayang sama Dave. Botak lama-lama kepala Ara " lirih Ara

" Sabar aja Ra, orang sabar disayang pacar " Ucapan Vivi membuat Ara langsung menatapnya.

" Ara gak sabar aja Dave pasti sayang sama Ara " Ucap Ara dengan percaya dirinya sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

" Iya deh Ra serah lo lah " Ucap Vivi yang mulai jengah dengan Ara saat tingkat kepedean sahabatnya yang kambuh itu.

Dave yang sedari tadi diam membiarkan kekasihnya berbicara dengan sahabatnya itu mulai bosan, tanpa butuh waktu lama Dave menggandeng tangan Ara dan menariknya untuk segera pulang.

Ara yang merasa tangannya ditarik oleh Dave menghentikannya.
" Dave ambil mobil aja dulu diparkiran, Ara sama Vivi mau beli siomay disebrang sekolah. " Ucap Ara dengan menyentuh tangannya yang dipegang Dave.

Dave mengangguk seraya berkata " Tunggu " dan langsung melepaskan tangan Ara sambil berjalan menuju parkiran dimana mobilnya berada.

Ara dengan segera mengandeng Vivi dan berjalan cepat keluar Sekolah. Sampai didepan gerbang sekolah Ara melihat dipinggiran jalan terdapat murid yang sedang menunggu jemputannya sedangkan jalanan tampak sepi. Ara melepaskan tangan Vivi tanpa menoleh kekanan dan kiri Ara langsung saja menyebrang jalan yang memang saat itu Ara menyebrang sendirian.

Sebuah Mobil dari kejauhan tampak melaju kencang, Ara yang menyebrang yang berada di tengah jalan mendengar ada suara mobil itu menoleh, Ara terdiam seketika menatap mobil yang melaju kencang ke arahnya. Badan Ara serasa tidak bisa digerakkan sama sekali mengingat matanya terfokus dengan mobil yang kian mendekati dirinya.

Semua murid yang berada dipinggiran jalan itu nampak memanggil nama Ara dengan kencang bahkan Vivi pun berteriak memanggil nama Ara juga, Tapi Ara seakan-akan pendengarannya Tuli dalam sekejap.

Mobil mendekat dan siap mengenai tubuh munggil Ara.

SRETTT

Tangan Ara serasa ditarik dengan kuat dari belakang, hingga tubuh Ara terjatuh kedalam pelukan seseorang yang menyelamatkan nyawanya itu.

Kesadaran Ara mulai kembali saat berada dipelukan orang itu. Ara mendongkak menatap mata milik Dave yang menyiratkan ketakutan sekaligus kemarahan yang terpendam dimata Dave itu.

" Dave " lirih Ara dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

" I'm Protec you. It's okay "
Ucap Dave sambil memeluk Ara sambil mengusap punggung Ara.

Suara decitan ban mobil dengan Aspal membuat Dave dan Ara menatap mobil putih yang tak jauh darinya.

Kaca pintu mobil yang terbuka sedikit membuat Dave dan Ara memincingkan matanya, untuk melihat siapa yang sedang berada didalam mobil itu. Namun tetap saja Dave maupun Ara tidak dapat melihatnya sama sekali.

Sedangkan orang yang mengemudikan mobil itu mencengkram erat setir hingga kuku-kuku jarinya memutih.

" SHIT! untuk kali ini aja gue gagal, tapi setelah semuanya sudah siap. kesedihan menjemput kalian dengan mudah " Smrik jahat orang itu terkesan dalam dan memiliki Arti lebih.

••••

hai maaf karena keterlambatan buat Up cerita ini.
Hampir 4bulan cerita ini belum Up sama sekali.
karena memang aku sendiri yang udah banyak tugas dan persiapan buat kelulusan, sampai-sampai buat ngetik cerita belum sempat.

Dan terima kasih buat pembaca setia yang selalu menunggu cerita ini buat Up dan beberapa dukungan dari pembaca.

terimakasih banyak🙏🏻🙏🏻

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang