LIMA PULUH SATU

14.1K 504 58
                                    

BRAK!

seorang gadis membuka pintu dengan sangat kasar tanpa memperdulikan jika pintu tersebut rusak, ia dengan langkah tergesa-gesa mencari seseorang sang pemilik rumah.

langkah gadis itu menuju ke ruang makan, sesaat matanya tertuju pada seorang laki-laki yang sedang mengambil minuman dilemari pendingin. Gadis itu langsung menghampiri laki-laki itu, dengan kasar ia menarik lengan kekar laki-laki itu dan tanpa basa-basi ia mencengkram kuat kerah baju laki-laki itu.

" ngapain elo masuk kerumah gue? lo kangen sama gue? kok muka lo emosi gitu kenapa sih? " ucap laki-laki itu dengan tersenyum remeh.

" Apa maksud elo hah?! Kenapa lo mau tabrak Ara?! gue udah bilang jangan sangkut pautin semuanya sama Ara. Ara gatau apa-apa masalah kalian dimasa lalu. yang jadi masalah lo itu Dave bukan Ara, jadi jauh-jauh lo dari Ara! " teriakan marah gadis itu mengema.

laki-laki itu mengangkat sebelah alisnya, lalu mengulum bibir seolah sedang berpikir.
" um.. gimana yaa , berhubung Ara itu kelemahan dari si Brengsek Dave jadi mau gak mau Ara terlibat dalam masalah itu juga "

tangan gadis itu masih mencengram kuat kerah baju laki-laki yang terlihat santai bahkan sesekali tersenyum gila.
" jangan libatin Ara sama masalah lo dan Dave! berapa kali gue bilang Ara gak tau apa-apa! jadi berhenti bikin celaka Ara!! "

" Kok elo takut banget Ara celaka sih? lo tuh harusnya bantuin gue buat bales dendam apa yang pernah Dave buat dulu! dan berita bagusnya Ara adalah kelemahan Dave dan lo pun juga deket sama Ara, jadi dengan lo deket Ara lo bantuin gue buat bisa lancarin semua rencana yang udah gue buat sekian lama. " Smrik muncul diwajah laki-laki itu sambil menatap gadis yang ada kini mulai sedikit mencengkram lebih kuat keras lagi.

PLAK!

cengkraman bajunya terlepas tergantikan dengan suara tamparan yang begitu memekak telinga. bahkan suara ringgisan tampak keluar dari mulut laki-laki itu, namun tetap saja wajah liciknya menghiasi setiap ringgisan yang keluar.

dengan amarah yang tidak bisa dibendung lagi oleh gadis itu
" BANGSAT LO!! LO PICIK. MAU SAMPE KAPAN LO DENDAM TURUS HAH?! KAPAN LO BISA IKHLAS IN SEMUANYA YANG UDAH TERJADI DULU?! LO GAK AKAN BISA RUBAH SEMUA YANG UDAH TERJADI! LO ITU CUMA ORANG BODOH YANG TERJEBAK DENGAN MASA LALU! LO EMANG BODOH " selesai gadis itu meluapkan amarahnya ia keluar dengan wajah yang memerah karena amarah yang telah ia keluarkan.

berbeda dengan laki-laki yang masih diam mematung mendengarkan semua kalimat dari gadis itu yang masih menggema di telinganya.

•••••

"Dave. ini gabisa dibiarin lagi, gue gamau ade gue kenapa-kenapa. gue gamau Ara celaka Dave " Aro tampak frustasi ia mengusap wajahnya kasar.

helaan nafas terdengar dari mulut Dave, " Gue ga akan biarin dia bikin nyawa Ara terancam " raut wajah Dave tampak dingin suasana di kamar Aro tampak mencengkam karena Dave yang tampak memendam emosi nya.

Dilain ruangan lebih tepatnya di ruang makan terdapat Ara, Satria dan juga Rico.
Ara menuju lemari es dan mengambil sebuah jeruk, Ara tampak tersenyum ceria mungkin karena Ara sudah melupakan kejadian saat pulang sekolah.

"Bang Ric, kumpasin dong jeruk Ara " Ara tampak merasa nyaman berdekatan dengan Rico, mungkin Ara menganggap Rico juga kakak keduanya setelah Aro.
Rico pun tanpa basa-basi juga langsung mengambil jeruk yang ada ditangan Ara dengan senyum tipis nya.

Sedangkan Satria yang tak mau kalah dengan Ara dia pun ikut mengambil buah yang ada di lemari es dan dengan percaya dirinya Satria menyodorkan buah itu pada Rico.

Rico yang selesai mengupas jeruk milik Ara menoleh melihat buah yang disodorkan oleh Satria.

" Ogah. kupas aja sendiri " jawaban dari Rico membuat Satria mengerucutkan bibirnya.

" Kok lo jahat si Ric, Ara aja lo kupasin lah gue? lo tolak mentah-mentah tega lo sama gue " gerutu Satria

Ara tertawa melihat kelakuan Satria yang sungguh menghibur itu.

" Manja " cetus Rico

" Anjing lo Tai Ric "

tawa Ara semakin menggema mendengar Satria mengumpat.
memdengar Ara tertawa Satria menoleh, tangan jahilnya mulai mendekati jeruk yang ada ditangan Ara, Refleks Ara langsung menepis dengan keras

plak

" Duh, sakit Ra " ringis Satria

" Bangsat si, tangan nya main ambil aja
punya Ara kan Bangsat udah punya sendiri " jawab Ara sewot pada Satria.

" Ya allah Ra, gue cuma mau nyoba punya lo Ra. pelit amat si " wajah melas Satria tampak begitu meyakinkan.

" Bukannya Pelit Bangsat. cuma Ara gamau aja kalo Bangsat abis makan jeruk ini kadar ke gantengan nya berkurang. Bangsat mau ga ganteng lagi? " jawaban Ara membuat Satria membelakkan matanya.

" Sumpah lo Ra? Bisa bikin muka gue berkurang kadar ke gantengannya? Anjingg emang ini buah gajadi makan deh gue " cerocos Satria sedangkan Rico yang disebelahnya tampak menepuk dahinya.

" Satria Goblok. Mati aja lo Anjing " Lirih Rico.

•••••

HAI GUYS!!!

hehe maaf yaa buat Up nya telat banget, soalnya emang lagi sibuk banget buat persiapan SBMPTN buat persiapan UPRAK juga jadi emang gaada waktu buat Up dulu,
kalo seandainya aku paksain buat Up takutnya nanti ga dapet Feel buat kalian baca.
hehehe makasih juga yang masih mau nunggu cerita abal" aku sampe sekarang.

GOMAWO❤️❤️❤️

HAPPY READING!

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang