EMPAT PULUH TUJUH

11.8K 573 13
                                    

Seperti biasa Dave selalu menjemput Ara dipagi hari untuk berangkat sekolah bersama.

Tapi tak juga selalu Ara berangkat bersama Dave melainkan Ara juga berangkat bersama Aro jika Dave tidak bisa menjemputnya. Aro membonceng Ara menggunakan motor ninja miliknya dari pada memggunakan mobil, karena menurut Aro menggunakan motor itu lebih cepat, AC alami, gak perlu ribet buat naiknya seperti mobil yang harus memutari setengah mobil untuk sampai dikursi kemudi, dan pasti nya tidak akan terjebak mancet yang lebih pentingnya.

••••

Kebiasaan Ara jika sudah duduk dimobil Dave selalu saja Ara memutar musik untuk membunuh kebosanan saat dalam perjalanan, Ara juga sering bernyanyi untuk Dave yang sedang menyetir. Dave sendiri tak keberatan dengan apa yang Ara perbuat malah terkadang jika Ara sudah capek karena bernyayi, Dave selalu membawa Ara bersandar pada bahunya dan Ara pun tak menolak malah Ara melingkarkan tangannya pada lengan Dave, dan sama sekali tak menghalagi Dave saat menyetir.

Mata Ara terus menjelajahi jalanan, hingga kini terfokus pada titik dimana ada seorang Anak kecil memegang roti sedang dimarahi oleh sosok laki-laki paruh baya yang kelihatannya sudah berkepala empat.

" Dave. Pinggirin sebentar mobilnya " pinta Ara sambil menatap luar dengan cemas

Mobil pun berhenti di pinggiran jalan yang Ara minta, dengan cepat Ara langsung membuka pintu mobil
" Dave tunggu dimobil aja " Ara keluar usai menyuruh Dave untuk tetap menunggu didalam mobil.

" Ehh... Pak permisi ada apa ini ya? Kok Bapak marahin anak kecil sih? " Ara yang datang langsung menarik lengan anak kecil itu dan membawanya kebelakang tubuh Ara guna melindungi anak kecil agar tak menjadi sasaran dari laki-laki paruh baya itu.

" ini Neng... dia mencuri roti jualan saya berulang kali " ucap orang tersebut dengan nada marah dan menunjuk si anak kecil itu.

Ara melirik Anak tersebut menunduk dan melihat anak itu mengenggam sesuatu ditangannya yang tak lain Adalah Sebungkus roti.

" em.. kalau gitu saya yang bayar aja pak roti yang diambil sama Adek ini. Berapa pak total semua roti yang diambil sama adek ini? " tanya Ara

" Totalnya semua 50.000 Neng "

Ara mengeluarkan Dompet yang Ada disakunya dan memberikan uang berwarna biru itu kepada penjual itu.

" Makasih ya Mbak. Mangkannya dek jangan suka mencuri, untung ada Mbak nya yang mau bayarin " Ucap penjual roti itu ingin pergi meninggalkan Ara dan Anak laki-laki itu.

Ara tersenyum mendengar orang tersebut berbicara seperti itu, tapi sebelum itu Ara sempat berbicara " Pak lebih berkah lagi rejeki yang kita dapat jika kita sesama manusia saling tolong menolong. Terlebih lagi pada Anak kecil seperti mereka yang mencari makan. Memang tidak halal tapi mereka melakukan itu dengan terpaksa untuk hidup mereka dan alasannya masing-masing " mendengar Ara berbicara seperti itu membuat Penjual tersebut berhenti berjalan dan menatap Ara yang sedang tersenyum.

" Yuk dek. Ikut kaka sebentar " Ajak Ara dengan menggenggam lembut lengan Anak kecil itu menuju mobil Dave.

Ara membuka pintu mobil belakang menyuruh anak itu baik dan duduk lalu menutup kembali pintu dan Ara mulai masuk dan duduk dikursi sebelah Dave.

Saat mobil ingin berjalan Ara mendengar suara perut dari belakang, sehingga Ara reflek menoleh dan melihat Anak tersebut menundukan kepalanya dalam.

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang