DUA PULUH DUA

23.5K 972 26
                                    

Dave dan Ara didalam mobil yang menuju kearah Sekolah.

Sedari tadi Ara sibuk bercerita tentang banyak hal, dari mulai makanan dan minuman yang Ara sukai atau pun yang tidak, hobby nya, Aro yang suka menjahilinya, dan semua hal yang ada dihidupnya pun Ara diceritakan kepada Dave.

Dave yang menjadi pendengar yang baik saat Ara berceloteh ria tentang kisah hidupnya.

Dave juga tak mempermasalahkan jika Ara mengoleksi Idolanya itu. Dengan catatan masih pada batas wajarnya. Dan Dave pun tak Melarang Ara mengoleksi Idolanya asal itu tak membuat Ara mengabaikan Dave.

Disatu sisi Dave bahagia karena Ara mulai terbuka dengan Dave. Tapi Dave berharap bahwa Ara mencintainya.

Tapi selama ini Dave belum mendengarkan Ara mengatakan cinta kepada Dave.

Dave berharap semoga cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Dave sendiri sadar bahwa dia lah yang memaksa Ara untuk menjadi kekasihnya secara PAKSAAN.

Meskipun begitu Dave tetap berusaha agar Ara selalu ada disisnya.

Meskipun Ara tak menCINTAinya. Dan Dave bertekad untuk membuat Ara menCINTAinya.

Dave bertekad juga " jika Ara tak bisa dia miliki maka orang lain pun tak bisa memiliki Ara. Bahkan Dave tak segan-segan membunuh orang yang berusaha mengambil Ara darinya. Dan Dave pun tak akan melepaskan Ara dengan mudah." memang itu lah tekad Dave yang sangat amat mengerikan bagi siapa saja yang mendengarkan tekad Dave itu.

Setelah menempu jarak dari rumah Ara, Akhirnya Dave dan Ara sampi disekolah Dan langsung meparkirkan mobilnya ditempat parkir khusus yang memang disediakan untuk sang pemilik sekolah tersebut.

Dave turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Ara.

Perlakuan Dave yang seperti itu mengundang banyak pasang mata yang menatap mereka.

Berbagai macam tatapan yang ditunjukan. Mulai dari tatapan iri, kagum, sinis, bahkan tatapan memuja pun juga ada. Dave melihat sekeliling nya dengan tatapan Datar andalanya. Sedangkan Ara dengan senyum manis yang tercetak pada wajah Ara yang menebarkan keceriaan.

Ara menatap Dave yang sedang berjalan sambil mengaitkan erat tangan mungil Ara.

"Dave... Ihhh!! Senyum dongggg!! wajahnya jangan kayak gituuu....!! Dave harus ceria donggg senyum lebar lima jari... Jangan datar terus tuh muka... Entar muka Dave di cat loh... Gara-gara dikira TEMBOK.!!!" ucap Ara yang kesal terhadap Dave.
Dave menatap Ara.

"Senyumnya aku itu cuma khusus buat satu orang, dan orang itu adalah yang paling aku cintai. Dan orang itu cuma ARA PUTRI WIJAYA kekasih dari DAVE IRVANDO HANSEN " ucap Dave dengan lembut dan tulus.

Ara sempat tertegun sejenak saat mendengarkan ucapan Dave yang begitu tulus.

Hingga pipi Ara pun yang mulai memanas dan merona sekatika dengan mengulum senyuman.

"Ihh Davee.. Masih pagi jugaa udah gombal.."ucap Ara sambil meninggalkan Dave dan berjalan cepat menuju kelasnya.

Namun langkah Ara terhenti saat Dave mencengkal tangan Ara.

"Biar aku yang ngantar kamu sampek depan kelas."ucap Dave.

Setelah sampai didepan kelas itu pun dan mengingatkan Ara kembali.

"Ara!! Nanti waktu istirahat Ara tunggu aja dikelas sampai aku jemput kamu. Dan jangan keluar jika aku belum menjemput kamu!!! Kamu ingat itu Sayang???"tanya Dave.

sedangakan Ara hanya mengangguk pasrah. Namun beberapa saat kemudian Dave mencium kening Ara singkat.

Dan Ara yang terkejut saat ada Benda kenyal menyentuh keningnya itu.

Meskipun itu bukan yang pertama kalinya Dave mencium Ara. Tapi Tetap saja sekarang berada di koridor depa  kelas Ara.

Sedari tadi Dave dan Ara sedang diperhatikan oleh berbagai murid yang sedang melintas maupun yang berada didalam kelas Ara.

Dave pun berjalan meninggalkan Kelas Ara. Dan Ara pun langsung masuk kedalam kelasnya.

Tapi dikelas banyak teman Ara yang melihat kejadian itu termasuk ada sahabat Ara yaitu Vivi.

Vivi juga melihat kejadian Ara itu langsung saja memberikan pertanyaan kepada Ara.

"Ara..!!!! Itu tadi kak Dave cium kening lo??"tanya Vivi dengan nada terkejut sekaligus penasaran.

"Iya lahh... Lagian itu juga salah si Dave ihh... Pakek acara nyium kening Ara didepan kelas lagi.. Belom lagi tadi banyak yang lihat..! Ihhh.. Ara kan jadi malu sendiri.. Mana dave santai dan tenang lagi.. Kayak orang gak punya dosa banget...!!!"ucap Ara yang kesal terhadap Apa yang Dave lakukan barusan saja.

" Halahhh... Itu mah udah biasa kali... Ngapain harus malu??... Lo itu seharusnya bersyukur dapat laki-laki kayak kak Dave. Kalo gue jadi elo sih.. Gue mau-mau aja." Ucap Vivi sambil membayangkan nya.

Ara pun hanya memutar bola matanya melihat kelakuan sahabat nya yang aneh bin ajaibnya itu.

Sampai kemudian bel masuk pun berbunyi dan disusul oleh guru yang mengajar kelas Ara.

Dan pelajaran pun dimulai.

••••

Setelah pelajaran habis sampai jam keempat. dan waktunya istirahat.

Seperti biasa Ara dan Vivi sedang membereskan peralatan belajar mereka sambil menunggu Dave menjemput Ara.

Dave yang melihat Ara selesai membereskan peralatan nya itu langsung mengajak Ara dan Vivi ke kantin.

Sampai dikantin pun Dave menuju Meja yang berada dipojok kantin.
Meja dipojok kantin itu memang disediakan untuk mereka berenam.

Seperti biasa dimeja sudah ada Aro, Rico dan Satria.
Sampai dimeja mereka langsung memesan makanan.

Sambil menunggu makanan mereka diantar mereka bersendar gurau dari saling menjahili satu sama lain, saling mengejek, dan saling menjelek-jelekkan satu sama lain.

Tapi ejekan itu hanyalah sebatas bercanda saja. Dan tidak ada yang merasa tersakiti. Banyak juga yang menatap mereka berenam yang heboh dikantin.

Tapi diantara mereka berenam tetap saja salah satu dari mereka itu memasang wajah Datar dan tak berekspresi.

Siap lagi kalau bukan Dave. Dan tangan Dave yang sedari tadi tak berhenti untuk mengusap kepala Ara.

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang