Author Pov
Sabtu malam Minggu adalah hari yang biasanya sering di jadikan waktu untuk sepasang kekasih menghabiskan waktunya bersama.
Tapi tidak Bagi sekelompok remaja yang berada diruang TV itu. Mereka memghabiskan waktunya untuk berkumpul, kegiatan mereka tidak lain hanya untuk menonton bersama.
Sebenarnya salah satu dari mereka mempunyai rencana sendiri untuk menghabiskan waktu bersama kekasihnya, tapi itu semua gagal sebab kekasihnya itu meminta untuk tetap berkumpul dengan teman lainnya.
Siapa lagi kalau bukan Dave dan Ara sepasang remaja yang sedang dimabuk cinta. Sedangkan yang lainnya...
Aro?
Satria?
Dan Rico?
Mereka bisa apa? Hanya bisa melihat iri saat Dave bermesraan dengan Ara.
Jika ada yang bertanya "dimana pasangan mereka?" , maka mereka menjawab.
"Gue nunggu adek gue bahagia dulu dan bisa gantiin gue buat jaga adek gue setelah itu gue nunggu seseorang yang bakal jadi jodoh gue." jawab Aro.
" kita gak perlu cari dimana jodoh kita, soalnya jodoh kita lagi jalan untuk menemui kita dimasa depan? " jawab Satria dan Rico.
Jawaban mereka memang tak berbobot tapi memiliki arti penting bagi diri mereka sendiri.
Ara sendiri sudah menganggap Satria dan Rico sebagai kakak atau bagian dalam keluarga Ara.
Dan ide untuk menonton bersama adalah ide dari Ara sendiri karena ia merasa kasian kepada Aro, Satria dan Rico yang sedang menjomblo jadi Ara memutuskan untuk mengajak menonton bersama.
Di meja sudah disiapkan berbagai makanan dari pizza, pop corn, minuman, snack, dan juga tak kalah penting adalah Ice Cream.
Mereka sedang memutar film Horor yang sedang meningkat juga, jika dulu mereka memutar film berjudul "pengabdi setan" kini mereka kembali memutar film berjudul "mata batin".
Ara berada diposisi yang diapit oleh dua orang yang disayangi yaitu Aro dan Dave. Sedangkan Satria dan Rico mereka berada di bawah dan saling berdempetan.
"Njir mati in dong lampunya kurang fokus nih gue nontonnya!" celetuk Rico.
Ruangan itu terlalu terang untuk menonton Film Horor.
"Eh eh lihat nih apa yang bisa gue lakuin" seru Satria.
"Coba lo matiin lampunya!" titah Aro.
Dengan percaya diri Satria mengangkat tangan nya keatas udara lalu menjentikan jarinya.
Sedangkan Aro, Dave dan Rico memperhatikan Satria dengan serius yang ingin menunjukan sesuatu.
Klik
Aro, Dave dan Rico melihat lampu sekelilingnya yang masih menyala.
Hening
"Bang Sat turunkan tanganmu, Ara gak bisa lihat layarnya!" celetuk Ara sambil mencomot snack yang ia makan.
Tawa Aro dan Rico pecah melihat tingkah Satria, sedangkan Dave hanya tersenyum kecil melihat tingkah konyol Satria.
"Ara, kalo nanti Ara ketakutan dateng aja kekamar abang!" ucap Aro.
"Ara gak takut" jawab Ara.
"Iya sayang nanti kalo kamu gak bisa tidur sendiri, kamu tidur bareng sama Aro aja ya?" Dave yang pengertian kepada Ara.
"Anjir serem banget itu muka!" ucap Satria yang terkejut melihat hantu yang muncul tiba-tiba.
"Bang Sat lebih serem mukanya." celetuk Ara yang masih fokus kelayar TV.
"EMANG!!!" jawab Aro, Dave dan Rico secara bersamaan.
Tak terasa Film sudah mendekati akhir cerita, sudah lebih dari 2jam film itu diputar.
Ara sudah tertidur dilengan kekar milik Dave, Dave merasa tak tega jika harus membangunkan Ara yang tertidur pulas, sebelum Dave menggendong Ara kekamar ia sempat menyuruh Rico dan Satria kembali pulang.
Dave Membopong Ara dengan perlahan, Ara yang nyaman saat digendong oleh Dave pun semakin menenggelamkan wajahnya didada bidang milik Dave.
Dave tersenyum melihat Ara yang nyaman berada digendongannya.
Dave membaringkan Ara dengan perlahan dan menyelimuti Ara sebatas dada setelah itu mengecup kening Ara dan mengucapkan
"Sweet dream baby, i love you"
Dan meninggalkan Ara dan segera pulang.••••
Tengah malam pun tiba.
Ara terbangun dari tidurnya, ia melihat sekelilingnya ternyata dia berada dikamarnya.
Entah kenapa Ara merasakan takut untuk tidur sendiri, Ara teringat perkataan Aro.
"Kalo Ara takut dateng kekamar abang aja"
Dengan sigap Ara menyikap selimutnya Lalu memakai sandalnya dan berjalan keluar menuju kamar Aro yang berada disebelah kamarnya.
Perlahan-lahan Ara membuka pintu kamar Aro, ia menyembulkan kepalnya melihat sekeliling kamar Aro. Dilihatnya Aro sedang tertidur, tanpa ragu Ara menutup kembali pintu itu.
Ara mendekat keranjang Aro lalu menyikap selimut yang berada ditubuh Aro.
"Abang, Ara ketakutan" gumam Ara
Ara langsung merapatkan tubuhnya pada Aro, dan Aro yang mencium Aroma tubuh Ara sang Adik tersayang langsung Memeluk Ara erat tak lupa juga Aro melilitkan Kakinya pada kaki Ara. Ara pun tak kalah erat saat memeluk Aro, ia menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Aro.
Hingga kedua saudara itu tertidur pulas dan mulai menyelami alam mimpinya masing-masing.
••••
Sorry guys🙏🙏🙏 kalo part kali ini agak gaje Soalnya aku sempetin buat update minggu ini. jadi agak kurang nnyambung.
Dan bakalan aku usahain buat cepet ending, biar enggak melenceng dari tujuan awal pembuatan cerita
KAMU SEDANG MEMBACA
You're mine (DAVARA)
Teen Fiction"Tell me right now! Are you mine? Yes I am yours.Because you're mine, then I'll always protect you." DAVE & ARA Silahkan baca dan jangan lupa untuk vote dan coment cerita ini... Saran dan masukan akan saya terima. #*nocopas #*murniceritasendiri **Ra...