DUA PULUH LIMA

21.1K 833 30
                                    

Hari ini adalah hari minggu.
Dan di hari minggu ini Ara berniat menghabiskan waktunya dengan sang kakak tersayang nya itu.

Kegiatan di minggu pagi kakak beradik itu selalu melakukan lari pagi mengelilingi taman dekat komplek rumah.

Saat ini pula Ara tengah menyantap sarapan paginya memakan roti isi coklatnya itu.

Aro yang sedang berjalan menuju meja makan sambil bersenandung kecil.

Sampai di meja makan adalah kebiasaan Aro yang mengecup pipi Ara dipagi hari. Terkadang pula Aro juga mengecup sudut bibir Ara.

Sebenarnya diusia mereka yang mulai remaja ini Aro tidak diperbolehkan mengecup sudut bibir Ara, tapi entah kenapa Aro tidak bisa menghilangkan kebiasaan dari kecilnya itu.

Karena mommy dan daddy mereka takut jika salah satu dari anaknya merasakan brother/sister complex.

Tapi seakan-akan melihat tatapan dari kedua anaknya itu, jika mereka saling sayang hanya sekedar kakak beradik itu pun pada akhirnya membiarkan kedua anaknya itu melakukan kebiasaannya dari kecil itu.

Hanya saja di saat menginjak masa remaja mereka tidak diperbolehkan untuk tidur satu kamar. Tadinya sedari kecil Aro dan Ara selalu tidur berdua dan berpisah kamar sejak Ara memasuki kelas 1 SMP dan Aro kelas 2 SMP. Aro dan Ara hanya berbeda satu tahun.

Dan Aro pun selalu menuruti apa yang dimau oleh sang adik manisnya itu.

Bahkan Aro terang-terangan untuk menjaga Ara yang memang kelewatan tingkat kepolosannya yang tinggi itu.

Karena kepolosan Ara itu membuat Aro semakin gencar untuk menjahili adiknya itu. Tapi saat Aro sudah Menjahili Ara sampai membuat Ara marah, Ara pasti akan mendiami Aro. Ara sendiri yang marah hanya semata-mata untuk memeras uang Aro untuk minta dibelikan ice cream kesukaannya.

Dan Aro sendiri terpaksa mengiyakan keinginan Ara. Karna Aro sendiri tidak bisa jika Ara sudah mendiamkannya.

Selain itu Aro juga tidak bisa melihat Ara menangis karena seseorang yang sudah menyakiti Ara dan membuat setetes air mata milik Ara jatuh. Aro pun berjanji bahwa dirinya tidak akan menyakiti Ara. Jika Ara disakiti oleh orang lain maka Aro tidak segan-segan untuk membunuhnya.

••••

Selesai makan Aro dan Ara pamit untuk lari pagi ditaman dekat komplek.

Selama lari pagi disekitar taman komplek, Mereka berdua bersenda gurau saling menjahili satu sama lain saling menggoda satu sama lain.

Bahkan banyak yang beranggapan bahwa Aro dan Ara itu sepasang kekasih.

Wajah Aro sendiri memang hampir mirip dengan Ara, hanya saja Ara itu duplikat versi perempuan. Selain wajah yang hampir di anggap seperti kembar. Nama mereka juga tak jauh beda, Hanya berbeda pada huruf belakangnya saja.

Seperti saat ini setelah selesai lari pagi Ara langsung mengajak Aro untuk membeli camilan.

"Bang, nanti mampir dulu ya?"ajak Ara.

"Mampir kemana?" tanya Aro.

"Hehehe... Itu bang Ara mau beli camilan buat makan dirumah nanti." cengir Ara.

"Makan mulu lo Ra! Gendut baru tau rasa lo! Biar Dave gak suka lagi sama lo" sindir Aro.

"Ish.. Abang mah gitu! Kan Ara cuma minta Anterin buat beli doang kenapa malah ngomel gak jelas sih! Kalo gak mau nganterin Ara yaudah sih. Ara berangkat sendiri!!" kesal Ara, yang ingin berjalan meninggalkan Aro. Namun belum Ara melangkah, Aro sudah mencengkal tangan Ara.

"Iya iya. Bang gue bakal nganterin lo buat beli camilan." ucap Aro dengan pasrah.

Ara pun langsung berbalik badan dan terpekik senang sambil memeluk Aro sebentar dan melepaskan nya. Aaro pun hanya bisa pasrah.

"Nah gitu dong dari tadi. Ayok!! cusss deh"ucap Ara dengan antusias.

Kini Ara sampai dikedai dekat komplek nya itu yang menjual camilan Terang Bulan itu.

"Bang terang bulanya satu dong! kayak biasanya ya" ucap Ara yang sedang memesan.

"Siap neng! Ditunggu bentar ya neng"ucap Abang yang menjual terang bulan itu.

Ara hanya mengacungkan jempolnya saja.

Ara pun duduk disamping Aro yang sedang bermain hpnya itu.
Tiba-tiba

Aro mengajak Ara berfoto.

"Ra, foto dulu yok!" ajak Aro.

"Kuy lah Bang" jawab Ara.

Cekrek.

Saat Aro dan Ara berfoto tiba-tiba pesanan Ara datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat Aro dan Ara berfoto tiba-tiba pesanan Ara datang.

"Neng nih terang bulan nya"

"Bang Aro bagi duit dong buat bayar nih camilan" ucap Ara dengan cengiran di muka yang memasang muka tak berdosa.

"Ck. Emang lo gak bawa duit ya?" tanya Aro sambil menggerutu

Ara hanya menggeleng kepalanya polos.

"Yaudah nih bang kembaliannya ambil aja" aro yang memberika uang 100an.

" ini mah emang gak ada kembaliannya mas" jawab penjual tersebut.

Sedangkan Aro hanya memghendikan bahunya Acuh.

"Cepetan makan gih"ucap Aro.

"Abang mau"tanya Ara.

"Abang mau"tanya Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

You're mine (DAVARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang