"Hah? Sejak kapan Sheila punya Hutang sama lo?" kali ini bukan Gavin atau Sheila yang ngomong tapi Keisha yang ngomong. Gavin diam, malas menjawab. Sheila yang malas dengan suasana seperti ini pun langsung pergi keluar dari kelasnya dan menghampiri kantin. Sheila tak berniat makan, Sheila cuma ingin duduk disana menenangkan diri saja. Dan ternyata, Gavin mengikuti Sheila.
"Woy! Gue tagih hutang lo nih!" ucap Gavin.
Sheila muak. "Hutang apa hah!? Emang gue pernah minjem duit sama lo hah?! Cukup ya lo ganggu hidup gue!" Gavin sedikit tercengang dengan perkataan Sheila.
"Gue belum maafin lo kemaren." ucap Gavin.
"Gue Sheila anastasya mau minta maaf sama lo!" ucap Sheila dengan sedikit penekannan.
"Oke gue maafin." ucap Gavin. Gavin duduk disamping Sheila. Menatap Sheila yang sedang menelungkupkan wajahnya di meja kantin. Sheilapun mendongakkan wajahnya dan ia melijat Gavin yang tengah memperhatikannya sedari tadi.
"Apa?" tanya Sheila.
"Eh-,nggak." ucap Gavin gugup.
Bel masuk berbunyi. Sheila langsung pergi lagi ke kelasnya tanpa memperdulikan Gavin yang tengah santai itu sambil nyengir menatap kepergian Sheila.
"Lo, lucu." Gumam Gavin.
∆∆∆
Pelajaran pun dimulai. Kelas tak ada yang bergeming. Saat ini pelajaran agama. Sheila fokus dengan apa yang di jelaskan Bu Beti. Sesekali ia mencatat bagian yang penting di bukunya. Hingga, seorang siswa mengganggu suasana yang sedang khidmat itu menjadi bergemuruh. Siswa tersebut mengetok pintu kelas dan mengucapkan salamnya.
"Assalamu'alaikum Bu Beti." salam Gavin. Ya itu Gavin. Tepatnya bersama teman-temannya. Suasana kelas menjadi riuh, para wanita mulai berbisik-bisik membicarakan Gavin yang tampannya udah kelewat batas. Semua terkesima dengan Gavin, terkecuali Sheila. Sheila memutar bola matanya jengah.
"Waalaikum salam. Ada apa ya vin?" Tanya Bu Beti.
"Oh ini bu saya mau masuk ke kelas ini." ucap Gavin dengan senyumannya. Membuat para gadis disana melayang.
"Emang kelas kamu kenapa?"tanya Bu Beti lagi.
"Bu Beti kepo yaa.." ucap Gavin sambil nyengir.
"Saya serius Gavin."
"Ah ibu ngajak seriusannya telat. Saya udah mau seriusin seseorang bu." gelak Tawa mulai muncul di kelas itu.
"Sudah sudah. Jadi intinya kamu pindah ke kelas ini apa cuma numpang disini?" tanya Bu Beti final.
"Yang numpang siapa bu? Ini sekolah punya kakek saya." ucap Gavin sinis.
"Gavin.." Bu Beti geram.
"Iya bu iya. Saya kesini mau pindah kelas bu. Saya bosen di kelas XI-IPA 7. Temennya gak seru. Iya gak bro?" ucap Gavin.
"Yoi broo." balas teman Gavin.
"Terus teman-teman kamu juga pindah?"
"Iyalah bu. Mana bisa saya hidup tanpa teman-teman sayaa." ucap Gavin dengan nada dramatisnya. Jujur ya, Sheila ilfeel.
"Uhh so sweet banget sih abang." ucap Salah satu teman Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT [Completed]
Dla nastolatków[Private Acak, Follow dulu sebelum add cerita ini ya, Maafin] "Biarin gue galak, jutek, dingin. Bukan masalah lo juga kan!?" - Sheila Anastasya "Lo Jutek, gue suka. Lo beda dari cewek-cewek biasanya." - Gavin Putra Bramantyo. Enjoy with my story guy...