Sheila yang daritadi memeperhatikan tingkah laku mereka hanya bergidik ngeri. Ya, menurutnya apa yang mereka bicarain itu gak ada faedahnya sama sekali. Sheila mulai terusik ketika teman-teman Gavin menggoda dirinya.
"Hmm." hanya itu respon yang Sheila berikan. Karena Sheila malas untuk membalas ocehan mereka.
"Jutek banget sih, mau aa Fahmi lemesin gak?" tanya Fahmi.
"Jangan mau, dia mesum. Mending sama aa Indra aja." ucap Indra. Reza dan Gavin hanya saling pandang satu sama lain kemudian mereka jatuh cinta.g
"Itu pacar gue anjing!" ucap Gavin kesal.
"Ngaku-ngaku aja sih lo! Dua kali tuh lo ngaku-ngaku!" ucap Fahmi tak kalah nyolot.
"Si Caca kalo di kasih tau responnya gimana ya?" sindir Reza.
"Cepu lo anjing!" kesal Fahmi.
"Makanya, cepet resmiin jangan digantungin mulu. Kasian anak orang naro harapan sama lo!" ucap Indra.
"Ya gimana mau resmiinnya, Si Caca-nya aja kayak gitu!" balas Gavin.
"Gak usah jelek-jelekin temen gue!" Ucap Sheila sembari menatap Gavin tajam.
"Gue gak ngejelek-jelekin shei, emang dia kayak gitukan? Lemot." Sahut Gavin.
"Diem atau gue diemin!" Ancam Sheila.
"Shei, gini ya lo kan lagi kemusuhan noh sama si Keisha, Vani sama Caca." Ucap Indra, Sheila menaikkan satu alisnya seolah bertanya 'terus?'
"Kenapa lo peduli banget sama si Caca? Dia kan gak dipihak lo." Lanjut Indra.
"Bukan masalah mihak siapa. Disini masalahnya, si Caca gak tau masalahnya apa!" Sahut Sheila.
"Udah-udah. Udah mau maghrib nih, siap-siap ke Cafe om gue." Ucap Reza berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Nah, iya itu mending kita pulang deh." Ucap Fahmi yang tau situasi.
•Perfect•
Sheila sedang duduk di salah satu meja, memperhatikan empat orang yang sedang bernyanyi. Sheila bosan, dia ingin pulang. Tapi Gavin malah menyuruhnya menunggu. Sheila tetep Sheila sifat berontaknya gak akan pernah hilang. Sheila berjalan keluar, padahal diluar hujan sedang mengguyur.
Sheila berjalan santai seperti tidak ada beban. Badannya yang sudah sedikit basah karena air hujan yang menabraknya. Sheila tak peduli bila orang-orang menganggapnya gila karena berjalan santai disaat hujan deras seperti ini.
Sheila suka hujan. Apa yang berkaitan dengan hujan Sheila suka. Banyak kenangan yang hujan buat untuk Sheila. Sampai Sheila terlarut dalam hujannya ini.
Sheila tak sadar, jika sedari tadi Gavin memanggilnya. Gavin dengan sepeda motornya berhenti tepat di depan Sheila. Sheila pun berhenti berjalan.
"Kenapa lo pulang duluan? Kan gue bilang tunggu!" Bentak Gavin. Sheila terdiam, kaget dengan perlakuan Gavin yang membentaknya tadi.
"Bosen." Sahut Sheila berusaha biasa aja.
"Ini hujan! Lo gila ya, lo bisa sakit nanti! Lo hobi banget sih bikin orang khawatir!" Kesal Gavin. Sheila masih diam.
![](https://img.wattpad.com/cover/120117111-288-k550389.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT [Completed]
Roman pour Adolescents[Private Acak, Follow dulu sebelum add cerita ini ya, Maafin] "Biarin gue galak, jutek, dingin. Bukan masalah lo juga kan!?" - Sheila Anastasya "Lo Jutek, gue suka. Lo beda dari cewek-cewek biasanya." - Gavin Putra Bramantyo. Enjoy with my story guy...