Sheila pergi dengan perasaan yang kesal. Dia merasa kehidupannya terusik oleh seseorang yang bernama Gavin. Sheila menggulung rambutnya asal lalu mengikatnya dengan ikat rambut.
Sheila masuk ke kelas dan mendapati Vani, Keisha dan Salsa sedang mengobrol. Dengan sangat berat hati, Sheila mendekati teman-temannya dan duduk disana.
"Eh ada Sheila.. Tadi kemana aja?" tanya Salsa.
"Abis nyari tokek!" jawab Sheila asal. Sheila sedang badmood hari ini.
"Emang buat apa tokeknya shei?" tanya Salsa.
"Buat di sumpelin ke mulut lo! Biar lo diem!" balas Keisha kesal.
"Kalo tokeknya di sumpelin ke mulut Caca, nanti tokeknya mati dong. Kan kasian." ucap Salsa.
"Sekali lagi lo ngomong, gue tendang! Mau lo?!" ancam Vani.
"Vani jahat.. Caca aduin nih ke kak Fahmi..." ucap Caca.
"KAK FAHMIII!?" Caca memanggil Fahmi sambil berteriak membuat kelas menjadi hening. Yang di panggil pun menengok ke arah Salsa. Lalu, Fahmi menghampiri Caca.
"Ada apa ca?" tanya Fahmi sambil mengusap puncak kepala Salsa. Vani cuma ngebatin dalem hati supaya tidak di apa-apain sama Fahmi.
"Temen Caca jahat.. Katanya Kalo Caca ngomong, nanti Caca bakalan di tendang." tukang ngadu hu :')
"Siapa orangnya?" tanya Fahmi.
"Dia kak?!" Salsa menunjuk Vani.
"Maksud lo apa mau nendang dia?" tanya Fahmi.
"Kan gue bercanda anjir.. Dianya aja yang baperan!" jelas Fahmi.
"Seenggaknya kan lo bisa ngehargai dia? Dia masih polos!"
"Yaudah sih gue juga kan gak nendang dia! Lo siapanya sih?! Sok peduli banget sama dia!" Vani kesal.
"Gue...g-gue.." Fahmi gagap gengs :))
"Tuhkan lo diem! Lagian sejak kapan juga sih lo deket sama nih cewek lemot satu?!"
"Jaga omongan lo! Biarpun dia lemot, tapi dia baik ya sama gue."
"Dia itu baik ke semua orang ya!" ucap Vani meremehkan Fahmi.
"Kenapa kalian ribut sih? Udahlah. Masalah sepele juga. Lo juga Ca, jadi anak ko manja banget. Pake adu-aduan segala kan jadi gini urusannya. Dan kalian semua juga! Bisa gak sih nggak ganggu kehidupan gue? Sehari aja. Gue cape tau gak denger kalian ribut!" Sheila ngomong panjang sekali. Mereka yang ada di kelas menganga lebar. Tak percaya kalo Sheila ngomong sepanjang itu, malah ada yang ngerekam kejadian itu.
Tak lama kemudian, Bu Siti masuk dan menjewer telinga Vani dan Fahmi.
"Akhh-aduh bu sakit bu, lepasin dongg." ucap Fahmi. Vani hanya diam menahan jeweran itu.
"Kenapa kalian berdua ribut? Kalian berdua pacaran iya?!" ucap Bu Siti.
"Nggak!" sanggah Fahmi dan Vani.
"Terus kenapa kalian ribut? Urusan rumah tangga iya?"
"Ihh apa sih bu.. Nih si banci satu ngajakin saya ribut." ucap Vani.
"Bilang apa lo tadi? Tarik gak omongan lo?!" ucap Fahmi tak kalah sengit.
"Gue bilang lo banci. Kenapa? Lo gak suka? Iyah? Bukan urusan gue juga sih." ucap Vani sinis.
"Cabe dasar!" ucap Fahmi.
"Banci!" Vani.
"Cabe."
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT [Completed]
Teen Fiction[Private Acak, Follow dulu sebelum add cerita ini ya, Maafin] "Biarin gue galak, jutek, dingin. Bukan masalah lo juga kan!?" - Sheila Anastasya "Lo Jutek, gue suka. Lo beda dari cewek-cewek biasanya." - Gavin Putra Bramantyo. Enjoy with my story guy...