"Lo lebih mentingin dia? Gue gak apa-apa. Yang terpenting gue mentingin lo."
-
"Bang lo kenapa dah?" tanya Sheila setelah berada dimobil bersama Ferdi.
"Gak apa-apa." sahut Ferdi.
"Aneh." balas Sheila.
"Andai lo bukan adik gue Shei, udah gue nikahin dari dulu." ucap Ferdi membuat Sheila kaget. Namun, Sheila berusaha menutupi kekagetannya dengan muka datar andalannya.
"Andai juga lo bukan abang gue, udah gue jadiin suami kali bang." sahut Sheila.
"Gue serius." ucap Ferdi.
"Ngeri gue jadinya deket lo." ucap Sheila ngeri.
"Makanya, sampe sekarang gue belum pernah pacaran. Kan gue sepenuhnya sayang sama lo." ucap Ferdi serius.
"Apaan sih bang. Gak lucu anjir." geram Sheila.
"Udah nyampe, turun lo." perintah Ferdi.
"Tumben ngomongnya gue-lo?"
"Daritadi juga."
"Udah ah, ribet." ucap Sheila. Lalu turun dari mobilnya Ferdi. Tak lupa juga ia berpamitan kepada Ferdi.
"Hati-hati bang." ucap Sheila lagi. Ferdi hanya mengangguk dan menjalankan mobilnya.
Sheila berjalan dan tak lupa dengan senyuman di bibirnya yang membuat sekolah kaget lagi dengan tingkah Sheila. Sheila pergi menuju kelasnya dan duduk di antara teman-temannya.
"Tumben dateng pagi." ucap Sheila kepada teman-temannya.
"Nah, lo tumben baru dateng?" sahut Vani.
"Halah bisaan lo." ucap Sheila.
"Princess es kita udah cair. Sekarang jadi Princess apa nih shei sekarang? Hangat? Matahari?" tanya Keisha.
"Ih emang Sheila Disneyland? Selama ini Sheila kerja disana?" tanya Caca.
"Bego amat. Temen saha sih?" kesel Keisha.
"Ih Keisha mah. Kan Caca cuma nanya." ucap Caca sembari memanyunkan bibirnya. Fahmi sedari tadi melihat Caca yang sedang manyun, membuat Fahmi gemas.
"Gak usah so imut anjir." kesal Vani.
"Apa-apaan sih kalian. Caca, gue gak kerja di Disneyland. Dan, itu emang julukan buat gue. Si Princess es ya karena dulu gue emang jutek banget sama semua orang. Ngerti gak Ca?" jelas Sheila membuat Caca mengangguk-ngangguk lucu.
"Sheila emang temen Caca." ucap Caca sembari memeluk Sheila. Keisha dan Vani hanya merotasikan matanya malas. Sedangkan Fahmi sedang menahan gemas disana membuat Reza kesal. Indra sama Gavin belum datang soalnya.
"Za, kunaon si Caca imut amat. Gemes aing teh." ucap Fahmi sembari memukul-mukul bahu Reza.
"Sakit anjing!" ucap Reza menggeplak kepala Fahmi.
"Ah Za, jadi pengen halalin si Caca."
"Sekolah dulu yang bener."
"Pengen meluk si Caca."
"Halalin."
"Pengen Nikahin si Caca."
"Sekolah yang bener."
"Pengen cium si Caca."
"Halalin."
"Ah anjing, gitu aja terus sampe si Caca di rebut Sheila." kesal Fahmi dengan jawaban Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT [Completed]
Teen Fiction[Private Acak, Follow dulu sebelum add cerita ini ya, Maafin] "Biarin gue galak, jutek, dingin. Bukan masalah lo juga kan!?" - Sheila Anastasya "Lo Jutek, gue suka. Lo beda dari cewek-cewek biasanya." - Gavin Putra Bramantyo. Enjoy with my story guy...