19. War

2.1K 117 3
                                    

"Perubahan itu tak bagus, apalagi yang berlebihan. Cukup cinta kamu aja yang berlebihan. Sikap kamu jangan."

-

Hari ini hari libur, Sheila menyibukkan dirinya dengan buku. Tak peduli ketika abangnya memanggilnya untuk makan. Yang penting Sheila fokus belajar untuk ulangan besok.

Sheila masih sibuk menghafal rumus-rumus matematikanya, hingga ia tak menyadari kedatangan Gavin disana.

Dengan jailnya Gavin mencolek pipi Sheila yang sedang serius. Menurut Gavin, Sheila sangat lucu kalo lagi serius.

"Apaan sih, ganggu aja!" kesal Sheila.

"Ciee Sheila nya Gavin udah bawel ya sekarang. Makin sayang deh. Sayangnya level up ini mah." ucap Gavin sembari terkekeh.

"Bacot banget sih lo." ucap Sheila sewot.

"Tuh mulut minta di apain ya!" Gavin gemas sambil mencubit hidung Sheila lama dan membuat Sheila kehabisan nafas.

"Engap bego! Lo mau bunuh gue?" kesal Sheila.

"Emang lo mau gue bunuh?" tanya Gavin sembari menyeringai.

"Ngaco." ucap Sheila. Gavin menjulurkan kedua tangannya lalu berpura-pura mencekik leher Sheila.

"Heh, lo mau beneran bunuh gue? Sini lo aja yang gue bunuh!" ucap Sheila lalu memukul perut Gavin, membuat Gavin mengaduh kesakitan.

"Bercanda juga sih! Sakit juga pukulan lo Shei."

"Tau ah." ucap Sheila lalu sekarang duduk di karpet. Gavin pun menyusul Sheila dan memposisikan duduknya disamping Sheila.

Keadaan hening, Sheila yang emang memilih diam menghafal rumus dalam hati. Dan Gavin yang bingung mau mulai pembicaraan darimana. Karena emang bingung, akhirnya Gavin mengajak Sheila jalan.

"Shei, jalan-jalan yuk!" ajak Gavin.

"Kemana?" tanya Sheila.

"Kehati gue aja mau gak?"

"Gak perlu lo ajak juga, kan gue emang ada di hati lo!" ucap Sheila.

"Lah? Kok?"

"Lo kan bucin gue banget, mana mungkin sih gue gak ada di hati lo."

"Duh neng, bikin aa pengen halalin neng." ucap Gavin sembari mencubit pipi Sheila lagi.

"Berani ya lo nyentuh gue!" kesal Sheila.

"Nah, oh iya. Kenapa dulu lo gak mau disentuh?"

"Kepo."

"Ayolah jawab pertanyaan gue, gue penasaran nih." ucap Gavin.

"Bukan saatnya lo tau." ucap Sheila. Membuat Gavin diam. Gavin sangat penasaran dengan pertanyaannya.

Sheila melihat Gavin yang sedang diam, tapi dengan raut wajah yang bingung. Membuat Sheila gemas ngeliatnya. Sheila mendekatkan wajahnya ke samping wajah Gavin dan mencium dagu Gavin.

"Shei?!" Gavin shock setengah mati.
"Tadi lo cium gue lagi?"

"Kenapa?"

"Lo bikin gue jantungan. Kalo mau cium itu bilang-bilang. Kan gue gak kaget." ucap Gavin.

"Lo lucu sih." sahut Sheila membuat Gavin semakin jantungan. Begitulah hari yang mereka lewati, dengan cara mereka sendiri.

•Perfect•

PERFECT [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang