"Kebahagian gue cuma ada tiga bentuk yaitu keluarga, sahabat dan lo."
-
S
heila merasa malam ini adalah malam yang paling mengesankan untuknya. Karena, baru malam ini Sheila bisa bersenda gurau bersama teman-temannya terutama sama Gavin. Bersama Gavin, Sheila akan selalu bahagia.
Gavin yang telah mengubah Sheila kembali seperti dahulu saat orang-orang terdekat meninggalkannya. Gavin datang dan menuntunnya menuju secercah cahaya dan mrmbuat kehidupannya berubah.
"Vin." panggil Sheila disaat Gavin sedang menghujat Fahmi karena sifat kepedeannya.
"Apa sayang?" sahut Gavin.
"Makasih ya lo udah baik selama ini sama gue. Lo udah ngasih gue kebahagiaan, lo juga yang udah nemenin gue disaat terpuruk, lo juga kembaliin hari-hari gue yang lo tau sendirilah vin." ucap Sheila lalu menunduk.
Gavin tersenyum. "Hey, angkat kepalamu nyonya Bramantyo. Itu udah kewajiban gue sebagai pacar lo. Lo bahagia, gue juga bahagia. Lo tau? Gue gak bisa jauh-jauh dari lo. Gak tau kenapa, gue juga gak bisa marah sama lo. Gue udah terlalu sayang sama lo."
"Vin, gue sayang sama lo." ucap Sheila.
"Apa? Gue gak denger." goda Gavin.
"Ish apaan sih vin." kesal Sheila.
"Gue gak denger seriusan deh." ucap Gavin sembari terkekeh geli.
"Gue tendang ya lo!" geram Sheila.
"Gue juga sayang sama lo Shei." ucap Gavin sembari mencium kening Sheila.
•Perfect•
Pagi ini, Sheila terbangun dengan senyumannya. Masih bahagia dengan kejadian semalam. Dan, sejak malam itu juga Sheila berjanji tidak akan mengecewakan Gavin. Terlalu sayang Sheila tuh sama Gavin.
"Woi! Kayak orang gila aja sih lo, senyam-senyum mulu." ucap Galen yang menerobos masuk kamar Sheila.
"Apaan sih! Maen masuk aja lo ke kamar gue! Kalo gue lagi gak pake baju gimana!" kesal Sheila.
"Kalo lo gak pake baju, nanti gue sangelah bego." sahut Galen.
"Goblok banget sih lo!" kesal Sheila.
"Bangun bego, sekolah. Jangan malah senyum-senyum kaya orang gila disana!"
"Keluar atau gue tendang?" ancam Sheila.
"Iya nyai iya. Galak amat si!" Galen pasrah dan pergi keluar dari kamarnya.
Sheila pun langsung masuk kamar mandi. Gak sabar dia tuh mau ketemu Gavin, Sheila kangen sama Gavin hehe. Kayaknya, bibit bucinnya Gavin udah nular deh ke Sheila.
Sheila pun pergi menyusul Galen ke meja makan. Disana, sudah ada Gavin, Galen, Ringga, Gunawan dan Ferdi. Sheila tersenyum melihat ke lima cowok itu.
"Morning." sapa Sheila membuat ke Lima cowok itu tersenyum.
"Morning." bales mereka.
"Hidup gue enak ya, dikelilingin sama cogan." ucap Sheila yang duduk di sebelah Ferdi.
"Baru tau kalo gue ganteng ya Shei?" sindir Gunawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT [Completed]
Novela Juvenil[Private Acak, Follow dulu sebelum add cerita ini ya, Maafin] "Biarin gue galak, jutek, dingin. Bukan masalah lo juga kan!?" - Sheila Anastasya "Lo Jutek, gue suka. Lo beda dari cewek-cewek biasanya." - Gavin Putra Bramantyo. Enjoy with my story guy...