22. Pelarian

1.9K 83 17
                                    

"Gue cuma orang baru di hidup lo. Tapi, gue berusaha buat bikin lo tau. Kalo gue bisa jadi orang lama di hidup lo."

-

"Tapi ya Vin, ini rumah siapa?" Tanya Sheila sembari melepas pelukannya.

"Rumah gue dulu. Sebelum orang tua gue meninggal." Gavin terkekeh geli.

"Lo kangen mereka ya? Gue juga kangen sama orang tua gue." Lirih Sheila.

"Yah, jangan sedih dong. Maaf ya udah buat kamu sedih." ucap Gavin sembari mengusap Pipi Sheila.

"Iya, gue juga minta maaf." balas Sheila.

"Maaf buat apa? Kan lo gak ngelakuin kesalahan." Gavin menaikkan satu alisnya.

"Gak tau gue juga." ucap Sheila sembari nyengir.
"Pulang yuk, udah mau malem nih." ajak Sheila.

"Iya, lain kali gue kesini lagi kalo gue udah nikah sama lo ya." ucap Gavin sembari mengacak rambut Sheila dan membuat Sheila sedikit jengkel atas perlakuan Gavin.

•Perfect•

Gavin terduduk di meja belajarnya. Ia sedang mengerjakan tugas yang di berikan oleh gurunya. Gavin malas memainkan hp. Malas juga untuk keluar dari kamarnya. Jadi, Gavin memilih mencoba mengerjakan tugas walaupun akhirnya dia nyerah juga dan tugasnya pun tak selesai.

Dengan sangat malas, Gavin mengambil hpnya lalu mengechat Sheila.

Esbatuku❄

Sayangku, lagi apa?
/read

Njs, aly amt.

Gak boleh gitu sama pacar sendiri sayang ku.
/read

Apsh vin, gue blok y?

Gak boleh sayang. Ko belum tidur?
/Read

Tdnya mau, l mlh cht gue.

Ya, aa ganggu neng ya?
/read

G

Jutek amat si. Tidur sana, gue ngantuk.
/read

Nggs. Gue tdr y.
Gdnght❤


Gavin tersenyum melihat chat terakhir dari Sheila. Sheila itu malu-malu kayak tai. Tsundere akut juga sih. Tapi, Gavin sayang banget. Sebucin itu emang Gavin pada Sheila.

Gavin memutuskan untuk tidur dan menyimpan hpnya di bawah kasur.

-

Sheila tersenyum mendapat Chat dari Gavin. Gavin alay, tapi Sheila juga suka sama Gavin. Ah sudahlah Gavin dan Sheila saling Bucin.

Sheila memutuskan untuk tidur, karena Gavin tak membalas Chatnya lagi.

Keesokan Harinya, Sheila terbangun dari tidurnya. Dan menampakkan sosok laki-laki tinggi. Sheila terkejut, lalu dia menangis di kasurnya.

PERFECT [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang