21

4.4K 542 59
                                    

Sehun masuk ke dalam kamar dengan perasaan iri yang menguasai hatinya, keinginannya untuk mengisi perut hilang lah sudah, ia sudah terlanjur kenyang melihat pemandangan keluarga harmonis di hadapannya.

Sehun membongkar isi lemarinya mencari benda yang sudah beberapa hari ini tidak ia temui.

"Apa aku harus kembali bergantung padamu agar aku tidak lagi merasakan perasaan seperti ini."

Sehun mengguncang botol yang berisi butiran obat di dalamnya, lalu membuka tutupnya menumpahkan semua isi ke telapak tangannya sambil menimang-nimang keputusannya.

"Apa dengan ini aku bisa bertemu dengan Ayah dan Nenek." Sehun tersenyum kecut menertawakan dirinya sendiri yang pengecut, lari dari masalah yang ada dengan jalan pintas, bukan Sehun sekali.

Tapi untuk kali ini saja, apa Sehun bisa meminta kepada Tuhan untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya sedikit saja. Baik oleh obat atau tanpa obat.

💓

Taehyung menatap sekeliling hanya berwarna putih tanpa celah, ia di buat bingung dengan tempat yang di kunjunginya.

"Kenapa aku bisa disini." tanya nya pada diri sendiri.

Kakinya lalu menyusuri jalan berharap ada warna lain selain putih, membuat kepalanya pusing dan mulai mual dengan warna putih itu. ia terus berjalan namun tak ada satupun yang di temui, Taehyung benar- benar tersesat di ruangan hampa tersebut.

Perasaannya campur aduk tapi yang paling mendominasi adalah rasa takut, takut karena tidak ada seorangpun yang ada di dekat nya.

"Ibu,Ayah, Kakak kalian dimana Tae takut."

Taehyung duduk dan memeluk erat kakinya bahkan kepalanya ia tenggelamkan di atas lututnya, Taehyung menangis namun tidak ada satupun air mata yang keluar dari mata sipitnya

Hingga Taehyung merasakan pundaknya di sentuh oleh seseorang, membuat Taehyung dengan segera berpaling menghadap orang tersebut, dalam hatinya berharap kalau orang tersebut adalah keluarganya, namun senyum yang baru akan berkembang itu luntur kala yang ia lihat hanyalah sosok wanita bergaun putih dengan wajah yang familiar namun Taehyung tidak pernah mengenalnya.

"Taehyungie..." panggil wanita tersebut dengan lembut,suaranya bahkan mengalun seperti gesekan biola yang sangat merdu untuk di dengar.

Taehyung membeku di tempatnya, panggilan itu entah kenapa membuat hatinya berontak tidak karuan.

"Siapa? Kamu siapa?" Hanya suara serak yang dapat Taehyung keluarkan.

Wanita tersebut tidak menjawab pertanyaan Taehyung dengan kecepatan kilat ia memeluk tubuh Taehyung dan menangis tanpa air mata seperti Taehyung tadi.

"Anakku..."

Taehyung menegang seketika, Taehyung yakin telinganya tidak salah dengar kalau wanita yang memeluknya itu memanggilnya anak.

"Anakku... kau sudah sebesar ini nak..."

Taehyung mendorong pelan tubuh wanita di hadapannya membuat pelukan mereka terlepas.

"Apa maksudmu, aku tidak mengenalmu."

"Aku ibu mu Nak, aku wanita yang telah melahirkan kamu." ucap wanita tersebut dengan sedih.

"Tidak! kau bukan ibuku, bukan! Ibuku bukan KAU!."

Taehyung menggelengkan kepalanya, sembari berjalan mundur dan berteriak.

"Tapi itu kenyataannya sayang, kau adalah anakku, anak bungsuku Taehyungie..."

Taehyung semakin mundur ia menekan kedua kupingnya dengan telapak tangan berharap suara wanita itu tidak lagi terdengar, namun bukannya memelan suara itu semakin mengencang di telinganya membuat anak itu berteriak.

Taehyung KAJIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang