Taehyung KAJIMA

47

Lampu merah tanda operasi yang sedang menyala tiba-tiba saja mati, ini adalah jam ke 10 lebih lama dari waktu yang di tentukan oleh dokter.

Jisang selaku dokter pendamping memberi penjelasan kepada keluarga Taehyung, tentang apa saja yang terjadi di dalam selama proses operasi.

Keluarga Cho baru bisa bernapas lega saat Jisang mengungkapkan kalau operasi pada akhirnya berjalan lancar, tinggal menunggu proses pemulihan, Taehyung masih harus di pantau kondisinya, anak itu akan di pindahkan ke ruangan ICU untuk beberapa hari kedepan.

Tapi kebahagian mereka tidak lah sempurna, nyatanya dengan kembalinya Taehyung ia harus membayar dengan kepergian salah satu bagian dari keluarga mereka.

"Urusan Taehyung biar Aku saja yang urus. Paman Bibi, kalian bisa mengurus pemakannya setelah jenazahnya selesai di bersihkan."

Hyojin bertumpu sepenuhnya pada pelukan Insung, tidak punya kekuatan lagi hanya untuk menapaki bumi ini, ia harus membayar besar hanya untuk mempertahankan nyawa anak tirinya.

Hyojin tidak menyesal dengan itu semua, namun rasa sakit hatinya benar-benar tidak bisa di hilangkan, terasa besar lubang di hatinya kala mengingat kejadian sebelumnya dimana Taehyung jatuh di kondisi yang sekarat.

Tubuhnya masih lemas melihat Taehyung seperti layaknya bunga kertas yang tersiram hujan, Jisang sendiri memberi vonis yang sangat menyakiti hatinya, tidak ada cara lain bila ingin menyelamatkan anak itu, jika dalam beberapa jam tidak ada yang mendonorkan Jantungnya untuk Taehyung maka umur anak itu sudah di pastikan akan berakhir.

Tepat saat sejam pertama waktu bergulir setelah kejadian tumbangnya Taehyung berita duka kembali datang kepada keluarga Cho bahwa salah satu anaknya terlibat kecelakaan karena nekat menabrakan dirinya pada mobil minibus yang sedang melaju kencang setelah ia berhasil mendorong kuat anak yang satunya lagi ke tepian jalan.

Leeteuk tidak bisa bertahan bahkan sebelum tangan dokter menyelamatkannya, hingga saat salah satu suster menemukan kartu donor Jantung yang selama ini tersimpan apik, selama ini tidak pernah ada yang tahu kalau sejak lama Leeteuk sudah terdaftar menjadi salah satu pendonor organ, ia mempersiapkan hal tersebut untuk si bungsu.

Bukan tanpa sebab Leeteuk melakukan hal tersebut, kebaikan keluarga Cho selama inilah yang membuat Leeteuk melakukannya, Leeteuk yang dengan diam-diam mendaftarkan diri lalu setiap bulan melakukan pengecekan memastikan bahwa tubuh terutama Jantungnya dalam keadaan yang baik, agar saat nanti organnya itu berada Di tubuh sang Adik, Taehyung tidak akan merasakan lagi yang namanya sakit.

Leeteuk yakin Jantungnya mampu memperpanjang umur Taehyung, setidaknya itu menjadi tanda terima kasihnya pada keluarga Cho. Leeteuk tidak pernah menyesal dengan semua keputusannya, berbeda dengan alasan Sehun yang ingin mendonorkan Jantungnya karena rasa dendamnya kepada keluarga Cho.

Tapi di luar perkiraan, setelah keadaan baru saja akan membaik secepat itu pula menjadi buruk, Leeteuk kira hari ini akan menjadi hari yang indah tidak seperti dalam mimpinya.

Namun ia baru mengerti mengapa dalam mimpinya hanya dialah yang nampak baik-baik saja ketika semua orang hampir gila saat kehilangan Taehyung, Leeteuk tidak menyangka kalau Tuhan sebenarnya telah memberikan petunjuk agar ia menyiapkan hatinya untuk hari ini.

Maka, saat ia melihat Sehun yang dengan nekat menabrakan dirinya pada mobil mini bus yang sedang melaju kencang, nalurinya sebagai Kakak bergerak begitu saja, ia tidak lagi memikirkan soal nyawanya karena Leeteuk tau semua itu sudah menjadi takdir-Nya.

Leeteuk hanya bisa pasrah saja saat mobil minibus itu menghantam tubuhnya dengan begitu kuat, membuatnya harus terpental jauh sebelum tubuhnya terbanting dengan begitu kuat, Ia sungguh masih bisa melihat dengan pandangan kabur kalau Sehun yang terbaring di atas salju karena dorongan kuat darinya itu baik-baik saja, itu membuatnya tenang setidaknya kalau saja nyawanya tidak selamat Leeteuk ikhlas karena dengan begitu Jantungnya akan menjadi kehidupan baru untuk adiknya yang lain.