43.

3.8K 476 58
                                    

"Kak, bisa tolong ambilkan PSPku."

"Tidak!"

"Kakak!"

"Kau baru saja membaik Tae, Ibu akan memarahiku kalau terjadi sesuatu padamu."

"Tapi Aku bosan, Kakak dari tadi sibuk dengan Novel sedangkan Aku hanya bisa diam sembari melihatmu terhanyut dengan perasaan karena bacaan itu, Kakak bahkan tertawa sendiri."

Taehyung merengek kepada Baekhyun sedari tadi, hari sudah beranjak siang saat si bungsu di pindahkan kembali ke Ruang rawatnya, Kondisinya sudah lebih baik dari sebelumnya namun masih membutuhkan istirahat yang cukup.

Baekhyun sudah beberapa kali menyuruh Adiknya itu tidur setelah meminum obat, Taehyung juga terlihat masih lemas meskipun anak itu hanya berbaring sedari tadi.

Taehyung tetap lah Adiknya yang keras kepala kalau merasa tubuhnya sudah lebih baik sedikit saja mana mau di suruh berdiam, bahkan Baekhyun mendengarkan rengekan itu di mulai saat anak itu bangun tadi pagi.

"Kak tolong ku mohon, Aku bosan, kalau lama-lama seperti ini Aku bisa mati kebosanan." Masih dengan pendirian nya Taehyung pantang menyerah, sudah seminggu lebih ia tidak memegang PSPnya dan itu membuatnya rindu pada benda kesayangannya itu.

"Jangan membawa-bawa mati Tae, Kakak tidak suka."

"Kenapa? bukankah semua orang pasti mati, termasuk Aku cepat atau lambat kita semua akan mati bukan?"

Taehyung menatap Baekhyun sengit, tanpa menyadari kalau raut muka kakaknya itu berubah keruh.

Baekhyun berdiri lalu membawa tasnya, ia membongkar isi dalam tas mencari benda yang di minta Adiknya.

"Ini barangnya, tapi jangan lupa waktu, kalau lelah berenti jangan memaksakan kondisimu, mengerti."

Taehyung mengambil PSP itu dengan ragu, wajah Baekhyun sangat datar saat memberikan benda itu kepadanya membuatnya tidak enak, sadar sudah menyinggung hal yang sangat sensitif pada Kakaknya.

"Kak Baek, kamu marah?"

Baekhyun diam, sebenarnya ia cuman kesal kalau Adiknya sudah mengungkit kematian, ucapan Jisang kembali menggema di telinganya membuatnya harus mengalah pada egonya.

"Taehyung itu cukup peka terhadap keadaan, ia selalu memikirkan hal yang menurut kita hal biasa, seperti hal nya masalah perginya Sehun, ia memang terlihat tidak perduli namun pada kenyataannya anak itu membatin, menyalahkan keadaan dirinya yang lemah atas perginya Sehun. Jangan bebani dia dengan pikiran berat sebisa mungkin kita membuatnya bahagia, Taehyung tidak boleh memikirkan hal yang dapat memicu menurun nya kondisi jantung."

Taehyung menghentikan permainannya, ia lalu menatap Baekhyun yang menghela napas panjang pandangan Kakaknya itu memang fokus pada buku Novelnya namun Taehyung yakin kalau bukan itu penyebab Kakaknya resah seperti itu.

"Maaf."

Baekhyun melirik Adiknya yang sudah memasang wajah sedih. Dia sedikit bingung karena Taehyung tiba-tiba minta maaf. Padahal sebelumnya anak itu sangat fokus pada game nya.

Taehyung KAJIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang