32

4.6K 513 82
                                    

Jisang mengurut kepalanya yang terasa berdenyut, berkas hasil pemeriksaan Taehyung sudah keluar sesuai prediksinya yang sebelumnya hasilnya bahkan lebih buruk dari itu.

"Aku tidak mengira hasilnya bisa seburuk ini." Gumamnya, ia bingung harus bagaimana lagi, semua kerabat dokter sudah ia tanyai tentang kecocokan Jantung untuk Taehyung namun belum membuahkan hasil.

Jisang paham bukan perkara mudah menemukan donor Jantung yang cocok.

Untungnya Taehyung berada di urutan pertama orang yang menerima donor Jantung setidaknya itu poin penting.

Jisang menatap seorang perawat yang masuk kedalam ruangannya, membungkuk lalu memberikan berkas lainnya.

"Ini adalah berkas yang sebelumnya anda minta dok." Jisang mengangguk sekilas, perawat itu langsung pamit namun langkahnya terhenti ketika dokter muda itu kembali memanggilnya.

"Apa perawat Song yang bertugas memeriksanya pagi ini?"

"Iya dokter, apa perlu aku memanggilnya kemari?"

"Iya tolong suruh ia kemari bawa hasil pemeriksaannya pagi ini."

"Baiklah saya permisi."

Jisang menyandarkan posisi duduknya, memejamkan mata tidak lama bunyi ponsel mengganggunya, ingin sekali mengumpat tapi nama adiknya yang tertera di layar ponselnya.

"Ada apa Jiminie?" Tanya Jisang tanpa basa-basi, membuat orang di sebrang sana terkikik sebelum menjawab.

"Kau pasti sudah tau apa mauku Kak."

"Hmm, Taehyung sudah bisa di kunjungi sekarang, kalau kau ingin menjenguknya bawalah beserta temanmu yang lain sebelum jam besuknya habis."

"Kau pengertian sekali Kakakku yang tampan tapi lebih tampan aku sedikit. Terima kasih Kakak."

Jisang kembali fokus dengan berkasnya setelah sambungan telponnya berakhir.

Salah satu perawat yang sebelumnya ia panggil baru saja datang menunduk hormat kepadanya, lalu menjelaskan hasil pemeriksaan Taehyung pagi tadi.

"Demamnya sudah turun, namun detak Jantungnya masih belum ada kemajuan sejak kemarin dokter."

"Pantau terus tiap dua jam sekali, segera laporkan padaku kalau ada yang aneh. mengerti."

Perawat cantik itu mengangguk, lalu berlalu dari ruangan dokter muda itu.

💞

Seperti janjinya, Jimin datang bersama dengan ke lima temannya. Tidak lupa masing-masing dari mereka membawa buah tangan yang nantinya akan di berikan kepada Taehyung.

Mereka memang seperti itu, Taehyung adalah sahabat yang paling mereka lindungi, Selain anak itu sakit anak itu jiga mempunyai kepribadian yang membuat orang di sekitarnya menyayanginya dengan mudah.

Jimin mengirimkan pesan singkat kepada Baekhyun, tadi saat mendapat izin dari Jisang, ia langsung menghubungi sepupu mungilnya itu mengajaknya bertemu bersama karena ternyata Baekhyun sedang berada di rumah, kebetulan hari ini ia akan mengunjungi adiknya mengingat hari libur.

"Kak Baek..." Panggil Jimin melihat Baekhyun yang duduk di bangku tunggu sambil memainkan ponselnya.

Baekhyun mengangkat wajahnya lalu melambaikan tangan, mereka semua bertegur sapa sebelum melangkah menuju kamar rawat Taehyung.

Pintu di buka perlahan oleh Baekhyun, ia takut mengganggu adiknya karena Ibunya tadi bilang Taehyung baru saja tertidur setelah semalaman anak itu tidak bisa tidur karena demamnya.

Taehyung KAJIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang