45.

3.8K 470 82
                                    

Taehyung tiba-tiba mengajak Sehun ke taman, meskipun awalnya Jisang tidak memberikan izin tapi siapa yang bisa menolak kalau Taehyung sudah mengeluarkan segara bujukannya. 

Anak itu mulai mengancam tidak mau minum obat kalau tidak di berikan ijin, Jisang jadi terpaksa untuk memberikan ijin. 

Keluarga yang lain sebetulnya tidak setuju dengan ide Jisang, tapi Insung berbeda pendapat dengan keluarga nya. Dia setuju dengan Jisang, dan mencoba memberi pemahaman kepada keluarga nya, untuk memberi kesempatan kepada Taehyung agar anak itu bisa sedikit menghirup udara bebas, sebelum kesempatan itu hilang. 

Dan disini mereka berdua berada, di bawah sinar rembulan yang menghiasi langit malam, mereka sebenarnya menunggu datang nya salju. 

Taehyung sangat ingin melihatnya malam itu, dia ingin menyambut ulang tahun sembari melihat salju. 

"Kak, terimakasih karena Kakak akhirnya bisa kembali." 

"Hmm, jangan berterima kasih. Aku jadi merasa bersalah." 

" Kakak, apa kakak tau Kalau Ibuku meninggal saat dia melahirkan Aku?" 

Kening Sehun berkerut, sedikit bingung karena Taehyung tiba-tiba saja mengganti topik kepada halnyang sensitif. Sehun memilih menggelengkan kepalanya, dia lupa pernah membahas masalah ini atau tidak bersama Leeteuk. 

"Kata mereka, Ibu meninggal saat setelah melahirkan Aku. Kondisi Ibu sama seperti Aku, tapi mulai parah saat mengandung Aku. Aku merasa menjadi anak durhaka karena selama Aku hidup hampir tujuh belas tahun ini belum pernah sama sekali Aku mengunjungi makam nya. Bahkan aku belum pernah memperingati hari kematian Ibuku."

Sehun menggigit bibirnya, dia tau itu berat untuk Taehyung melihat dari bagaimana Adik tirinya itu menarik napas panjang sebelum melanjutkan ceritanya. 

"Aku yang tidak tau, selalu saja mengajak seluruh keluarga liburan keluar negri untuk merayakan ulang tahun. Tanpa tau harusnya aku berduka untuk mengenang Ibu." 

Ada air mata jatuh di pipi mulus Taehyung lewati selang oksigen yang menghiasi hidung mancung nya.  

"Kak, apa aku masih pantas untuk hidup setelah banyak membuat orang kesusahan." 

Sehun mengangguk otomatis, tidak ada alasan untuk melarang Taehyung hidup lebih layak dari ini. 

"Tapi aku banyak dosa Kak, selain dosa besar kepada Ibu. Aku juga sudah berdosa karena sudah mengambil Ibu Hyojin darimu tinggal membuat kamu menderita." 

"Tidak, jangan bilang begitu Tae. Tentang Ibu dan juga Aku semua bukan salah mu. Juga untuk Ibumu, semua sudah takdir, Tuhan mungkin lebih menyayangi nya dan Ibumu pasti bahagia setelah perjuangan darinya kau bisa lahir dan hidup hingga saat ini." 

Taehyung menunduk, hatinya sesak sekali. Kenapa disaat seperti ini Jantung nya malah melemah. Kenapa disaat Sehun kembali kepadanya dan keadaan semua membaik, dirinya yang tidak bisa bertahan.

"Kak, Aku belum mau pergi. Tapi Aku juga tidak mau mengorbankan siapapun untuk hidup ku, Apalagi kalau itu dirimu Ka."

Mulai, percakapan ini kembali di bahas Taehyung. Sehun jadi malu sendiri karena beberapa hari yang lalu sempat mengancam Taehyung dan Leeteuk tentang ini. 

"Tae... Jangan bicara begitu." 

"Kakak sudah menjadi anggota keluarga Cho, jadi aku mohon kalaupun nanti pada akhirnya jantung ini menyerah,tolong jangan pergi kemanapun Kak. Keluarga ku pasti sangat membutuhkan mu." 

"Tolong jagalah mereka untuk ku Kak..." 

"Aku mohon." 

Sehun diam, dia kehabisan kata-kata bahkan untuk menyahuti ucapan Taehyung sekalipun lidah nya kelu. Pikirannya sudah sejak tadi berkelana jauh, memikirkan apa jadinya keluarga Cho tanpa Taehyung. 

Taehyung KAJIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang