Leeteuk mondar mandir di depan pintu bertuliskan UGD.
Kakinya tidak mau berhenti, mulutnya pun sama merapalkan doa untuk seseorang yang saat ini berada di dalam, Leeteuk tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau terjadi sesuatu pada orang itu.Ini kesalahannya, kalau saja ia lebih cepat mengejar Sehun tidak mungkin semuanya terjadi, Sehunnya tidak mungkin pergi menggunakan mobil dengan suasana hati yang hancur yang berakhir dengan kecelakaan tunggal.
Leeteuk tidak yakin Jantungnya berdetak normal tadi saat melihat mobil adiknya menabrak pohon besar di tepi jalan, apalagi saat melihat keadaan adiknya yang sudah tidak sadarkan diri dengan darah yang menghias wajahnya.
Beruntung kepanikan itu tidak berlangsung lama, otak Leeteuk langsung berfungsi kembali dengan baik, ia mengangkat tubuh Sehun dan membawanya pergi ke Rumah sakit.
"Keluarga pasien Sehun."
Leeteuk berhenti dari kegiatannya tadi, ia berjalan dengan gusar menghampiri seorang dokter cantik yang berdiri di depan pintu UGD.
"Pasien sudah bisa di temui setelah di pindahkan ke ruang rawat, bila terjadi sesuatu anda bisa memanggil saya."
Leeteuk mengangguk, lalu beberapa saat kemudian mengikuti blangkar yang di tempati oleh adiknya hingga tiba di ruangan VVIP.
Leeteuk duduk di samping ranjang adiknya, tak hentinya berucap syukur saat melihat kondisi adiknya ternyata lebih baik dari dugaannya.
Adik ya hanya terluka di bagian pelipis dan harus mendapatkan delapan jahitan dan tangan kirinya yang patah selebih nya baik-baik saja.
"Aku harus bersyukur lukanya tidak lebih parah dari ini." Leeteuk lalu mengeluarkan ponselnya berniat memberi kabar pada Ibunya tentang keadaan Sehun, namun Sehun lebih dulu menginterupsinya.
"Jangan beritahu Ibu."
"Huni, apa ada yang sakit?" Ucap Leeteuk mengabaikan teguran dari Sehun.
Sehun mengangguk, lalu kembali berucap. "Jangan beritahu yang lain kalau aku kecelakaan."ulang nya lagi.
"Tapi kenapa? Bukannya Ibu harus tau keadaanmu."
Sehun menggeleng lemah, ia mengalihkan pandangan yang semula tertuju pada Kakaknya.
"Aku memiliki perjanjian dengannya, dan Ibu sudah menentukan pilihannya sendiri. Jadi Kita sudah tidak memiliki lagi hubungan."
"Apa maksudmu dengan tidak memiliki hubungan, dan perjanjian, perjanjian macam apa itu?" Leeteuk masih bingung dengan adiknya memilih memasukan kembali ponselnya dan mengurungkan niatnya.
"Ibu sudah menentukan pilihannya kepada anak itu, itu artinya Ibu lebih memilih aku untuk pergi." Ucap Sehun sembari memejamkan matanya.
Sehun masih sangat sakit hati dengan keputusan Hyojin, ia semakin merasa tidak berharga di mata Ibunya dengan keputusan itu.
Sedang Leeteuk menatap tidak percaya pada Sehun, perjanjian macam apa seperti itu antara Ibu dan anak, ia tidak menyangka adik dan ibunya bisa memutuskan perjanjian yang penting dengan syarat yang begitu mudah membuatnya semakin frustasi saja.
"Demi Tuhan Sehun, kenapa kau kekanakan seperti ini, bukankah sebelumnya kau tidak masalah dengan Ibu yang lebih perhatian kepada Taehyung, kau bahkan mulai menyayanginya juga dan berniat untuk melindunginya, kenapa sekarang jadi seperti ini?"
Sehun membuka matanya yang mulai membengkak karena luka jahitan dengan susah payah, mencoba memberi tatapan meyakinkan pada Kakaknya.
"Apa aku yang salah? Aku egois untuk menuntut hak ku. Mengapa semua orang tidak mengerti, aku kesepian Kak, sejak kecil bahkan aku belum pernah merasakan belaian kasih ibu, kau tau Ka saat aku tau ternyata ibu masih hidup Aku sangat bahagia, tidak ada hal yang lebih bahagia selain itu, kau tau juga kan aku mengetahui soal Ibu sesaat Ayah meninggal, dan kau juga pasti tau sebesar apa harapan yang ku punya setelah itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Taehyung KAJIMA
Fiksi PenggemarTaehyung terlalu sempurna untuk mendapatkan satu titik hitam yang bisa membuatnya hancur. Brothership Friendship Cast : Bts, Super Junior,Exo ..Update setiap 5 hari sekali..