31

4.9K 507 70
                                    

Hyojin tidak mau sedikit pun beranjak dari sisi Taehyung, ia takut sangat takut mengharuskannya tetap tinggal hingga melupakan seseorang yang lain yang juga membutuhkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyojin tidak mau sedikit pun beranjak dari sisi Taehyung, ia takut sangat takut mengharuskannya tetap tinggal hingga melupakan seseorang yang lain yang juga membutuhkannya.

Hyojin menatap wajah pucat putranya yang sedang terlelap, Setelah percakapan panjang tadi dengan Hyojin anak itu kembali tidak sadarkan diri membuat Hyojin berjerit ketakutan, bagaimana tidak ucapan terakhir dari Taehyung sungguh masih terngiang di telinganya.

Bagaimana ucapan sang anak meminta izinnya untuk pergi, seakan selama ini peran ia sebagai ibu itu sudah selesai saat anak itu mengetahuinya, sungguh itu bukanlah keinginan Hyojin.

Selama ini Hyojin melimpahkan kasih sayangnya kepada Taehyung secara tulus, dari awal cinta kasih nya terhadap Taehyung tidak main-main, bahkan kalau bisa di bilang Hyojin lebih dekat dan lebih berat dengan Taehyung  di bandingkan dengan Sehun anak kandungnya, karena dari awal ikatan batin mereka telah menyatu di saat kewarasannya kembali karena hadirnya Taehyung.

"Apa aku harus ikut dengan Ibu, karena mungkin tugas Ibu sebagai ibu pengganti telah selesai karena aku sudah mengetahuinya?"

Itu adalah pertanyaan yang sangat menyakitkan, tidak mungkin ia mengizinkan setelah hampir tujuh belas tahun ia mengasuh anak itu berjuang bersama di antara rasa sakit.

Hyojin menangis setiap mengingat percakapan itu membuatnya tidak ingin berjauhan dengan si bungsu sebelum dirinya meyakini sendiri kalau putra yang selama ini ia urus itu baik-baik saja.

Fokusnya Hyojin bahkan membuat salah satu anaknya yang saat ini sudah kembali terjaga merasa kecewa.

Sebangunnya dari tidur Sehun mencari ibunya, ia kira ibunya ke toilet, namun menunggu lama tak kunjung tiba di balik pintu toilet yang tertutup, awalnya Sehun takut terjadi sesuatu pada ibunya dengan kaki yang lemas dia paksakan untuk memeriksa ibunya di balik pintu itu namun setelah pintu terbuka hanya kekecewaan yang di terimanya.

Ruangan tersebut kosong, dan Sehun merasa di bohongi lagi-lagi ibunya kembali mengecewakannya.

"Ibu kenapa kau melakukannya lagi." Sehun kembali ke ranjang nya menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, menyembunyikan kekecewaannya yang terasa menyakitkan.

"Hun." Sehun mengerjapkan matanya, masih di bawah selimut yang menutupi seluruh tubuhnya, Sehun menggeliat saat namanya lagi-lagi di panggil.

Kali ini dengan nada yang lebih lembut juga sentuhan yang ia rasakan di pundaknya.

Perlahan Sehun membuka Selimutnya, berharap dugaannya salah, ia lalu mendesah karena orang yang tak ingin ia kunjungi sekarang berada di hadapannya.

"Kenapa kemari?" Tanya Sehun dengan nada yang sangat dingin, membuat si lawan bicara tersenyum.

"Sudah kuduga."

"Apa maksudmu?"

"Kau mencoba membohongi semua orang dengan keadaan mental mu? Apa harus seperti itu Hun?"

Taehyung KAJIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang