48

3.8K 461 39
                                    

Sudah satu jam berlalu ketika Taehyung membuka matanya, tapi anak itu masih belum mengeluarkan suaranya setelah Jisang selesai memeriksa kondisinya.

Masih setia dengan diamnya yang membuat Hyojin dan Sehun khawatir, keduanya bahkan sudah sejak tadi mengajaknya berbicara namun anak itu masih diam dengan pandangan kosong.

Hyojin tidak tahan dengan keadaan seperti ini, rasa takut akan menurunnya kondisi Taehyung selalu menghantui.

"Tae bicaralah, setidaknya respon kami dengan apapun jangan seperti ini." Lagi Hyojin tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya, suara yang ia keluarkan bahkan sudah tidak terkontrol lagi.

Taehyung akhirnya merespon, ia meremas tangan Hyojin yang sedari tadi mengenggamnya dengan lemah, lalu berbicara di balik masker oksigennya dengan begitu lirih.

"Tolong biarkan Aku sendiri dulu."

Kedua Ibu dan Anak itu saling berpandangan, mereka tidak salah dengar kalau Taehyung mengusir mereka secara halus.

Sehun sudah ingin menentang ucapan anak itu namun tatapan sendu Taehyung mengurungkan niatnya, melihat betapa kelamnya manik mata Taehyung yang memancarkan kesedihan membuat hatinya goyah, maka dengan berat hati ia menarik lengan Ibunya untuk keluar membiarkan Taehyung sediri dulu, percuma saja berkeras untuk saat ini, mungkin Taehyung memang butuh waktu.

Anak itu pasti memikirkan hal yang seharusnya tidak di pikirkan, mengingat betapa menolaknya Taehyung tentang donor tersebut menjadi masalah berikutnya yang akan di tanggung keluarga Cho bila nanti saatnya tiba Taehyung menanyakan tentang si pendonor.

Di luar ruangan Insung dan kedua anaknya menyambut Hyojin serta Sehun dengan berbagai pertanyaan, pasalnya setelah Taehyung membuka mata hanya mereka berdua yang di perbolehkan masuk.

Namun melihat dari ekspresi dari kedua Ibu dan anak itu menjelaskan kalau sesuatu yang buruk mungkin sedang terjadi.

"Apa Taehyung menanyakan tentang donor itu?"

Hyojin menggelengkan kepalanya, Insung faham ia menarik Hyojin untuk duduk di kursi panjang yang ada di depan ruangan.

"Dia bahkan tidak mengeluarkan kata lain selain menyuruh kita meninggalkannya sendiri."

Insung mendesah, perasaan takut kembali menaunginya, apa yang akan ternyadi nanti kalau sebelum mereka memberitahukan soal si pendonor Taehyung nya sudah bersikap seperti ini.

Tapi mau bagaimanapun mereka harus bisa menghadapi resikonya, Taehyung sudah punya kehidupan baru tidak mungkin mereka membiarkan Taehyung kembali menyerah kepada hidupnya setelah tahu Jantung siapa yang sekarang membantunya untuk hidup.

💞

Taehyung menatap sekelilingnya, tidak ada hal lain selain peralatan rumah sakit yang tidak ia jumpai saat berada di ruang rawat, Taehyung menebak kalau itu adalah ruangan steril, dirinya pasti sekarang ada di ruang ICU.

Taehyung berpikir mengingat kembali hal yang terjadi sebelum ia jatuh tidak sadarkan diri, tadi bukan ia bermaksud bersikap kasar kepada Ibu dan juga saudara tirinya namun entah kenapa melihat keadaan Sehun dan Hyojin yang terlihat buruk membuat pikiran negatif langsung bersarang di otaknya, namun ia tidak berani untuk mengungkapkannya membuatnya terus diam bahkan ketika berulang kali Hyojin mengajaknya bicara, perasaannya hanya takut kalau hal yang tidak ia inginkan terjadi.

"Kenapa dalam mimpiku Ibu  Hyekyo menyuruhku kembali, apa sebenarnya yang terjadi setelah Aku pingsan."

Taehyung ingin bergerak saat merasakan tubuhnya begitu kaku, ia baru sadar kalau di atas tubuhnya terpasang berbagai macam alat yang biasanya begitu menyakitkan, tapi entah kenapa saat ini tidak ada yang dirinya rasakan selain rasa pegal di sekujur persendiannya.

Taehyung KAJIMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang